Selasa, 24 Maret 2009

MEMILIH GUNAKAN NURANI

Rekan....
Apa yang Anda rasakan dalam seminggu ini..., maksud saya terkait dengan Pemilu 2009....?
Tentu saya akan mendapatkan jawaban yang beragam dari Anda. Bermacam-macam.
Bagi Anda yang sedang sibuk menjadi Caleg, terutama yang Anda yang banyak menghamburkan "bingkisan" untuk Pemilih, pasti sedang merasakan debar jantung yang makin kuat menjelang Pemilu. Apa mobil yang sudah dijual untuk "investasi" dapat dibeli kembali bila tidak terpilih jadi Anggota Dewan yang terhormat. (Lain cerita kalau Anda terpilih, soal kembali modal akan ada solusinya).
Bagi Anda yang bergerak di bisnis Sablon, saat ini rezeki Anda akan melimpah. Jangan lupa ditabung untuk bisa naik haji.
Begitupun bagi Anda yang punya perusahaan percetakan, rasakan kenaikan order yang laur biasa. Kartu nama, undangan dan bermacam hasil cetakan lainnya akan menambah pundi-pundi. Jangan lupa sisakan hak fakir miskin. Zakat. Jangan hanya taat pajak!

Nah, saya dan rekan2 lain yang hanya berstatus Pemilih sedang merasakan hal berbeda dengan Anda. Makin mendekati 9 April makin banyak saja yang mendatangi saya. Tidak tanggung-tanggung, malah ada yang meminta 4 contrengan sekaligus buat mereka. Saya bingung. Jangankan 4 contrengan dalam keluarga kami, malah contrengan saya sendiri masih belum bisa diputuskan, konon lagi contrengan isteri, adik sepupu dan adik ipar yang tinggal bersama kami. Weleh...weleh.....

Lain kesempatan, lain cerita. Dua hari yang lalu ada seseorang yang tidak saya kenal, katakanlah Tgk Pulan, mendatangi saya meminta kami semua memilih salah partai mereka. Dengan sedikit paksaan (menjurus intimidasi) orang itu mengatakan kami akan jadi musuh mereka bila saya tidak mendukung mereka jadi pemenang Pemilu kali ini. Malah kalau saya tidak memilih partai ini, saya dicap sebagai "ureueng peublo bansa". Dan keluarga kami akan dicap sebagai bukan orang Aceh.
Gawat nich.....pikir saya. Tapi ya sudahlah, tidak perlu diambil pusing, saya anggap sebagai ujian keteguhan hati saya, yang selama ini tidak pernah bisa dipengaruhi secara kasar oleh orang lain.
Dan biasa saja. Hal seperti ini toh bukan hanya terjadi di Aceh, tapi juga di tempat lain.
Dari buku-buku dan pelajaran politik yang saya baca, cara-cara ini sering digunakan dinegara yang penuh konflik seperti di Afrika, Timor Leste, Mindanau, dsb.

Hanya saja dalam kasus ini, mereka datang pada orang yang salah. Karena selama ini tidak sekalipun saya menunjukkan sikap saya menentang partai itu, malah mendukung. Walaupun tidak seratus persen, karena saya harus membagi dukungan juga untuk partai lain yang lebih ''mengena'' di hati nurani saya, yaitu partai yang berjuang demi tegaknya Islam di tanah endatu, partai yang selama ini terbukti memihak rakyat dan mengedepankan dakwah demi kemashlahatan ummat Islam (bukan hanya ummat Islam bangsa Aceh, namun Islam secara universal).
Dengan cara-cara paksaan dan intimidasi seperti itu, saya akan berpikir ulang untuk memberi sebuah contrengan buat partai tersebut. Masih ada waktu berpikir sampai hari Kamis 9 April.

Untuk rekan yang lain, silahkan berikan suara Anda sesuai dengan hati nurani. Jangan karena paksaan. Dalam bilik suara, hanya Anda dan Allah yang tau apa yang Anda contreng. Ada 29 Partai di Bireuen termasuk Parlok yang bisa Anda pilih.
Kalau mau pilih salah satu partai nasional silahkan saja. Mau partai lokal juga silahkan. Begitupun dengan pilihan terhadap Caleg, silahkan Anda pilih yang layak dari berbagai sisi, terutama agamanya. Jangan Anda pilih orang yang selama ini berperilaku korup, pemeras, calo proyek, bandar shabu dan sederet perilaku tidak terpuji lainnya. Pilihlah yang berakhlak mulia. Sekali lagi, hati nurani Anda menentukan masa depan Aceh.

Mukhlis Aminullah, mantan Anggota KPU Bireuen, Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar