Selasa, 10 November 2020

SEJARAH HUJAN

sejarah hujan dari rahim langit
setelah dikandung mega berhari-hari
kemudian berkembang menjadi mendung
kemudian gerimis
dan seterusnya, kadang menjadi derasnya hujan
catatan alam menjadi apa hujan itu kemudian
bagi tanaman, hujan adalah harapan
sejarahnya adalah melimpahnya hasil tanam
bagi matahari, hujan aalah keniscayaan
sejarahnya bisa menjadi kawan atau lawan
bagi pencinta, hujan adalah magnet rayuan
sejarahnya dicatat dengan perkawinan
bagi penyair, hujan adalah inspirasi
sejarahnya ditulis menjadi sajak dan puisi
sejarah hujan, kita punya catatan masing-masing

Bireuen, 10 November 2020 mukhlis aminullah



Minggu, 08 November 2020

RINDU ALMARHUMAH IBU

saat-saat seperti ini
kurindukan panggilan telefen
"jangan lupa pulang, besok iya, ajak anak-anak!"

seperti basa, sepasang ayam muda
jauh hari dipersiapkan ibuku
untuk kebersamaan Maulidur Rasul
dan, kami larut dalam kegembiraan 

saat-sat seperti ini
rindu dendam hanya untukmu, ibu

Bireuen 8 November 2020 mukhlis aminullah

Senin, 02 November 2020

SYAIR BULAN NOVEMBER

setelah bulan Oktober kusemai dua syair kelahiran
bulan November kusemai satu syair kehilangan
tentang cinta kepada ayah-bunda
tentang rindu kepada ayah-bunda mertua
tentang kenangan saat masa kecil
tentang sanak famili yang berjauhan
tentang kampung halaman yang sudah asing
dan tentang semua hal yang tidak lagi jadi milikku

bulan November adalah bulan kerinduan
aku hanya bisa merindukan
tapi tak mampu lagi mendekap, memeluk
bahkan memiliki masa lalu

Bireuen 1 November 2020 Mukhlis Aminullah

 


Jumat, 30 Oktober 2020

PEPATAH TUA

pepatah tua tidak pernah tua
selalu bisa menasehati
menasehati sajak dan puisi
menasehati kisah dan cerita
menasehati Didong dan Saman
menasehati tanah dan tanaman
pepatah tua tidak pernah tua
kalaupun usia sudah tua
semangatnya selalu muda

Bireuen, Oktober 2020 Mukhlis Aminullah

 


Jumat, 28 Agustus 2020

PUISI TANPA NAMA

puisi tanpa nama
pengirim tanpa nama
kemudian, kamu duduk berhayal
ini dari siapa?

puisi tanpa nama
pengirim tanpa nama, kedua kalinya
kemudian, kamu termenung
beberapa nama dalam pikiranmu
ada si ganteng dari Medan
senyum ramah Uda dari Pariaman
ah, bukan, katamu kemudian

sampai basah sepucuk puisi
yang ketiga, juga tanpa nama
dan, ikrar kemudian lahir
akulah puisi tanpa nama itu:
pemuda tetanggamu

Banda Aceh, Januari 1995 mukhlis aminullah

PUISI BAHAGIA


bila seniman ditanya istrinya
"apa yang membuatmu bahagia, abang sayang?"

jawabnya tentu saja mudah
"menulis puisi-puisi bahagia kepadamu, sayang!"

dan segera saja air laut menjadi tenang
kutub utara mencair
dunia seperti tanpa Amerika dan Israel
adem, adem, adem, dan adem sekali

Bireuen, 28 Agustus 2020 mukhlis aminullah

DIPLOMASI MEJA MAKAN

meja makan adalah tempat makan
tempat orang-orang membalas dendam pada kelelahan
kadang saja, makan juga tidak terkendalikan

meja makan adalah tempat menyatakan cinta
kepada pujaan dan kekasih hati
baik untuk cinta pertama kalinya
maupun cinta kedua kali, dan seterusnya

meja makan bagi sebagian orang
bisa menjadi ruang politik
keputusan mendukung si Ana dan si Anu
dan atau menjegal si Fulan dan si Fulen
diputuskan di meja makan, yang juga
meja politik

meja makan adalah tempat membiacarakan kebijakan
baik itu kebijakan yang populer
dan menguntungkan rakyat
maupun kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kerabat

"Seseorang tidak akan bisa berpikir jernih, mencintai dengan tulus,
juga tidur nyenyak, bila perut kosong" kata Virginia Wolf, filsuf Amerika

betapa pentingnya meja makan
kecuali bagi si fakir dan si miskin
jangankan meja makan
sehari-hari saja susah dapat makan
barangkali, disebabkan oleh kebijakan-kebijakan
meja makan bagi kami adalah tempat berkumpul
membicarakan sekolah, membincangkan pendidikan
dan merancang masa depan
dan juga membicarakan cicilan meja makan
(yang masih terhutang)

Bireuen 24 Agustus 2020 mukhlis aminullah

Sabtu, 15 Agustus 2020

PUISI SAMPAH

sampah
bisa diartikan sampah sebenarnya
dan bisa juga secara harfiah
berbicara tentang sampah bisa membuat resah
para koruptor bisa saja disebut sampah
sampah bagi keadilan, sampah bagi kejujuran
para wanita tuna susila, dan pelanggannya
sah saja disebut sebagai sampah
sampah bagi agama, sampah bagi moral
dan, sampah bagi kesusilaan
para penjahat dan pemerkosa adalah sampah
sampah bagi ketenangan, dan sampah bagi kenyamanan
para pemberontak sangat layak disebut sampah
sampah bagi persatuan, sampah bagi kesatuan
para penjajah adalah sampah
mereka adalah sampah bagi kemerdekaan
semua yang berlawanan dengan norma
adalah sampah
termasuk para politisi dan penguasa
yang mencari keuntungan dengan politisasi sampah

Takengon, 20  Januari 2014 mukhlis aminullah
(puisi ini saya tulis saat bertugas di Aceh Tengah, 2014)

Selasa, 28 Juli 2020

MENJENGUKKU

setelah bertahun-tahun
engkau pergi
barangkali malam ini berkenan
menjengukku sejenak
anakmu butuh nasehat
sudah lama sekali aku jadi yatim
dari ceramah-ceramahmu

barangkali malam ini berkenan
ayah menjadi khatib dalam mimpiku

Bireuen, 28 Juli 2020 mukhlis aminullah
(teringat dan rindu pada ayah)

HUJAN MALAM INI

tanpa basa basi
tanpa mendung, gerimis senyum bumi
padi sejahtera, bahagia petani
hujan malam ini, tertikam puisi
seperti dendam membunuh kemarau

Bireuen 28 Juli 2020 mukhlis aminullah

Senin, 27 Juli 2020

DOA UNTUK IBU BAPAK

pada malam yang kian menua
kukirim tetesan-tetesan doa
lafal Allahummaghfirlaha warhamha
untuk ibuku dan ibu mertua
lafal Allahummaghfirlahu warhamhu
untuk ayahku dan ayah mertua
dengan surat permohonan
tanpa cap, serta tanpa tanda tangan

Bireuen 27 Juli 2020 mukhlis aminullah

Minggu, 19 Juli 2020

PARA PENCARI TIRAM

perempuan-perempuan hebat 
pencari kerang dan tiram
separuh menyelam, basah
tak menghiraukan suaminya
sepanjang hari hanya duduk di pos ronda
para pencari tiram perempuan hebat
yang hanya kalah oleh asap rokok
para suami penganggur
para pencari kerang perempuan kuat
yang rela tinggalkan rumah
bekerja penuh tidak pernah libur

para pencari kerang dan tiram
sesungguhnya telah menikam
muka para lelaki yang tidak bermuka

Ujong Blang, 19 Juli 2020 Mukhlis Aminullah

PERKENALKAN

perkenalkan, nama saya proposal
saya ditulis oleh tangan-tangan cerdas
bukan oleh penulis lepas
pada media tak ada redakturnya
saya adalah proposal
bukan dari kalangan warga miskin
tapi dari penguasa serakah

perkenankan, kalau saya hadir
yang lain mohon minggir

Bireuen, 19 Juli 2020 Mukhlis Aminullah

TIBA-TIBA

tiba-tiba datang gerombolan harimau
membawa proposal
para kerbau tidak berani menolak
para sapi takut dipalak
kambing juga tak berontak
semua takut pada proposal
yang berbentuk harimau

Bireuen, 19 Juli 2020 Mukhlis Aminullah

Sabtu, 18 Juli 2020

WEWANGIAN

setelah dua puluh satu tahun
aku tak mungkin lupa
dimana kutaruh wangi malam
dan aroma pagi
karena setiap wewangian
adalah kamu, dik!

Dee Paya, 18 Juli 2020 Mukhlis Aminullah

Rabu, 15 Juli 2020

BANGSA PAPUA

senyum hangat dan muka cerah
memutarbalikkan semua kisah
ternyata rakyat Papua sangat ramah
bahkan terlalu ramah

Papua, Juni 2001 Mukhlis Aminullah

KENANGAN KAMPUNG

kaki-kaki telanjang melintas pematang
berjalan menuju ke sebuah bangunan tua
setiap hari, bertahun-tahun
sepasang pakaian lusuh jahitan ibu
pada akhirnya kehilangan warna
dipakai setiap hari, dicuci, dijemur, dipakai lagi
setiap hari, bertahun-tahun
potret kami seperti Mahar, Lintang dan Ikal
dalam cerita film Laskar Pelangi
ibu Muslimah adalah ibu Nurul Hayati
pak Harfan adalah pak Hamid yang baik hati
kaki-kaki telanjang main bola di bantaran
Krueng Leubu penuh kenangan
Kamal kecil, Nurdin kecil dan Mukhlis kecil
terus tumbuh dan mengejar impian
meninggalkan cerita kampung halaman

kaki-kaki telanjang melintas pematang
hanya tinggal kenangan lama
bu Muslimah dan pak Harfan akhirnya berpulang
Mahar, Lintang dan Ikal entah merantau kemana

sesekali ketika pulang kesini, rindu kami membumi

Leubu, 4 Juli 2020 Mukhlis Aminullah



MENATAP INDONESIA TAHUN 2045

menatap pagi dari luar jendela
tampak masa depan Indonesia yang megah
sebuah negara adil makmur sentosa
memimpikan dirgahayu-nya yang ke 100
pada tahun 2045, adalah sebuah upacara negara maju
pertumbuhan ekonomi-nya tujuh persen per tahun
angka Stunting hanya dua persen,
kematian anak dan ibu hamil tidak ada

menatap pagi dari luar jendela
muncullah bayangan Indonesia yang ramah
tidak ada lagi begal, tidak juga rampok, tidak juga narkoba
melihat anak-anak Indonesia tampil kelas dunia
Olimpiade Fisika, olimpiade kimia bahkan
Piala Dunia Sepakbola, kita adalah Juara-nya

pada tahun 2045 kita mengungguli Amerika
mengalahkan negara-negara Asia, bahkan China
kita adalah sebuah negara berdaulah ekonomi-nya
Indonesia tidak lagi mengandalkan TKW
sebagai andalan meraih devisa

menatappagi dari luar jendela
yang terlihat adalah anak-anak sedang menghafal Alqur'an
anak-anak yang rajin belajar di pondok pesantren
mereka adalah asset masa depan yang harus dijaga talentanya

menatap pagi dari luar jendela
hari ini, besok, lusa dan seterusnya
kami selalu memelihara harapan kebaikan bangsa
walaupun kami tahu, perampokan negara terus merajalela
setelah kasus BLBI, muncul kasus Century, kini kasus Jiwasraya
padahal kasus Garuda belum juga reda
negara dirampok dengan rapi, bukan oleh perampok biasa
tapi dengan jas stelan mahal dan berdasi,
nama mereka adalah begal korporasi
koruptor menjadi bintang iklan, dengan senyum ramahnya
muncul keren di teve
sepertinya tidak juga membuatnya malu dan jera

menatappagi dari luar jendela
dengan puisi dan pot-vas bunga menjadi saksi
harapan kami sebagai rakyat Indonesia, selalu Indonesia berjaya
untuk masa depan dan anak-anak kita, tahun 2045

Bireuen 28 Desember 2019 Mukhlis Aminullah
 


TAHUN BARU 2020

di sebuah kota tua,
Tahun Baru diawali dengan sholawatan di sebuah gereja
katanya, itulah bentuk toleransi Pancasila
di sebuah desa Pulau Sumatera
Tahun Baru diperingati dengan tuak dan dansa-dansa
bercampur baur semua kalangan antar agama
di sebuah pelabuhan kepulauan timur Indonesia
Tahun Baru, semua PSK dibooking pelaut manca-negara
untuk menambah angka AIDS-HIV bagi para remaja

tentang Tahun Baru itu hanya sedikit saja cerita
seolah pergantian tahun tidak bermakna kalau tanpa pesta
semua media mengabarkannya, berita di halaman muka
semua berita tentang pesta, sedikit saja berita tentang bencana

berapa orang-kah yang peduli dengan banjir di Jakarta?
kecuali berita olok-olok atas ketidakmampuan Gubernur-nya
baik Gubernur sekarang, maupun Gubernur-Gubernur sebelumnya

berapa media yang memberitakan banjir bandang di Labura?
kecuali beberapa media di Medan Sumatera Utara, itupun karena
pemiliknya adalah orang yang sangat peduli pada kaum miskin dan dhuafa

kami di Aceh tidak merayakan Tahun Baru
karena kami yakin, itu adalah dosa, menurut agama
tapi kami masih melakukan dosa yang lain,
menyunat rumah bantuan untuk kaum dhuafa, hal itu biasa
menjual dan membeli ganja
menjadi terkenal karena shabu-shabu, hal itu biasa
dan, banyak dosa lainnya, yang seolah-olah menjadi hal biasa

kami di Aceh adalah negeri syariat Islam
kalaupun ada yang merayakan Tahun Baru,
itu-pun dilakukan secara diam-diam

Bireuen, 1 Januari 2020 Mukhlis Aminullah

ANGKA KEMISKINAN

apakah kamu percaya pada angka kemiskinan?
angka-angka di negeri dongeng
seperti siluman, kadang salah kadang ada benarnya
angka-angka di negeri degelan
seperti drama, malam ditulis skenario, siang dilakonkan

siapa menjamin kebenaran angka kemiskinan?
pada sebuah sensus, angka kemiskinan dipaparkan
dua puluh tujuh persen sepersekian
lakon baru pada beberapa Kementerian
standar kemiskinan dibuat perbedaan aturan
bertambah-lah angka kemiskinan
karena standar kemakmuran diturunkan

apakah kamu percaya pada angka kemiskinan?
angka-angka di negeri lawakan
seperti guyonan, pelawak mengambil kebijakan

angka kemiskinan memprihatinkan
orang kaya tiba-tiba mengaku miskin
saat Pemerintah memberi bantuan
angka kemiskinan di negeri antah berantah
bisa dimanipulasi dan disesuaikan

puisi ini hanya berlaku untuk negeri dalam kisah dongeng
salam kemiskinan

Bireuen, 12 Juli 2020 Mukhlis Aminullah


PUISI KEMISKINAN

setiap kulalui jalan ini
laksana kubaca lagi puisi kemiskinan
yang pernah kutulis dua puluh lima tahun silam
tentang Keude Leubu yang sepi
tentang pasar Ulee Gle yang mati suri
tentang banjir siklus semesteran
Kecamatan Makmur tanpa pembangunan
irigasi-irigasi besar yang direncanakan
hanya pemanis kata kampanye lima tahunan
petani tidak berdaya, pertanian masih tadah hujan
jalan mulus beraspal yang dijanjikan
hanya ada dalam buku Musrenbang
mulai tahun enam puluhan
sampai setengah abad kemudian

setiap kulewati jalan ini
puisi kemiskinan pasti kubaca lagi

Leubu, 12 Juli 2020 Mukhlis Aminullah

TEMPATKU BERTEDUH

setelah lelah memandangi pantai yang jauh
dan pertukaran abad yang terus dikunyah usia
wajahmu-lah tempatku berteduh
menyambangi ketenangan dan kelembutan
lihatlah, sayang! betapa indah puisiku ini
melebihi mahar

Ujong Blang, 5 Juli 2020 Mukhlis Aminullah

TAK PERNAH BOSAN

pada saatnya, buih segera menghapus goresan
kata cinta yang baru saja kutuliskan padamu, dik
padahal bait-bait puisi itu
adalah renunganku, mulai tengah malam sampai pagi

sejurus kemudian, aku menulis lagi
ombak dan riaknya menghapus lagi goresan
kutulis lagi, kutulis kata cinta lagi
karena aku tak pernah bosan menyayangimu

Ujong Blang, 5 Juli 2020 Mukhlis Aminullah

DERMAGA-KU

sejak gemuruh jantungku berdzikir
tidak pernah kutafsirkan nama-mu
kemudian, hidup tidak bisa ditebak
setelah melayari laut yang jauh
dermagaku ada pada ranum senyummu

Banda Aceh, September 1995 Mukhlis Aminullah

Sabtu, 15 Februari 2020

BEDA POSYANDU DENGAN POSBINDU

Posbindu, saat ini telah menjadi salah satu strategi penting pemerintah (Kemenkes) untuk mengendalikan trend penyakit tidak menular yang semakin mengkawatirkan. Sebagaimana kita ketahui, berbagai data dan penelitian, menunjukkan bahwa trend tingkat kesakitan dan kematian penyakit tidak menular (hipertensi, diabetes, stroke, jantung, ginjal, dan lainnya), sudah melampaui tinkat morbiditas dan mortalitas penyakit menular.

Lalu apa perbedaan Posbindu dan Posyandu? Perbedaan terutama pada sasaran. Pada Posyandu mencakup bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui , ibu nifas, serta Wanita usia subur. Sedankan sasaran usia Posbindu Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM atau orang dewasa yang berumur 15 tahun keatas.

Posyandu sebetulnya dapat dimanfaatkan sebagai wadah atau tempat Posbindu. Selain juga dapat memanfaatkan lembaga yang sudah ada, seperti posyandu Lansia, Pos UKK, atau membentuk tempat dan lembaga khusus lainnya sesuai kesepakatan masyarakat, karena Posbindu merupakan salah satu bentuk UKBM (sebagaimana halnya Posyandu).

Untuk memahami apa itu Posbindu, baik menyangkut pengertian, tujuan, sasaran, manfaat, dan kegiatannya, berikut isi juknis Posbindu Kemenkes, 2014.

Pengertian: Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

Beberapa bentuk Kegiatan Posbindu, antara lain:
  1. Monitoring faktor risiko bersama PTM secara rutin dan periodik. Rutin berarti Kebiasaan memeriksa kondisi kesehatan meski tidak dalam kondisi sakit. Sedangkan Periodik artinya pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala.
  2. Konseling faktor risiko PTM tentang diet, aktifitas fisi, merokok, stress dan lain-lain.
  3. Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.
  4. Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti dan lain-lain.
  5. Rujukan kasus faktor risiko sesuai kriteria klinis.
Tujuan, Sasaran & Manfaat Penyelenggaraan Kegiatan Posbindu PTM 

  1. Tujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran utama kegiatan adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.
  2. Sasaran : Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM atau sasaran dengan range usia 15 tahun keatas. Pada orang sehat dimaksudkan agar faktor risiko tetap terjaga dalam kondisi normal. Pada orang dengan faktor risiko adalah mengembalikan kondisi berisiko ke kondisi normal. Pada orang dengan penyandang PTM adalah mengendalikan faktor risiko pada kondisi normal untuk mencegah timbulnya komplikasi PTM.
  3. Manfaat : Membudayakan Gaya Hidup Sehat dengan berperilaku CERDIK, yaitu Cek kondisi kesehatan anda secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet yang sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stress.
Terdapat beberapa jenis Kegiatan POSBINDU, antara lain :
  1. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko keturunan dan perilaku.
  2. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh.
  3. Melakukan pengukuran tekanan darah.
  4. Melakukan pemeriksaan gula darah.
  5. Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan trigliserida).
  6. Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
  7. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih
  8. Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-lain) dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan.
  9. Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.
  10. Melakukan rujukan ke Puskesmas
  11. Untuk jadwal sebaiknya diatur berdasarkan kesepakatan bersama dengan memperhatikan anjuran jangka waktu monitoring yang bermanfaat secara klinis (lihat pada tabel anjuran pemantauan).
Alur Kegiatan POSBINDU, sebagaimana juga pada Posyandu, meliputi 5 meja kegiatan, yaitu:
  1. MEJA 1 : Pendaftaran
  2. MEJA 2 : Wawancara
  3. MEJA 3 : Pengukuran Tinggi Badan, Berat Badan, IMT, Lemak Perut
  4. MEJA 4 : Pemeriksaan Tekanan Darah, Glukosa Darah, Cholesterol
  5. MEJA 5 : Edukasi / Konseling
Ketenagaan
 
Tenaga untuk kegiatan Posbindu lakukan oleh 5 orang kader, dibantu tenaga kesehatan Puskesmas setempat. Berikut jenis tenaga dan peranannya dalam kegiatan Posbindu, sebagai berikut:
  1. Koordinator : Ketua atau penanggungjawab kegiatan serta berkoordinasi terhadap Puskesmas dan Para Pembina terkait di wilayahnya.
  2. Kader Penggerak : Anggota yang aktif, berpengaruh dan komunikatif bertugas menggerakkan masyarakat, sekaligus melakukan wawancara dalam penggalian informasi
  3. Kader Pemantau : Anggota yang aktif dan komunikatif bertugas melakukan pengukuran Faktor risiko PTM
  4. Kader Konselor : Anggota yang aktif, komunikatif dan telah menjadi panutan dalam penerapan gaya hidup sehat, bertugas melakukan konseling, edukasi, motivasi serta menindaklanjuti rujukan dari Puskesmas
  5. Kader Pencatat : Anggota yang aktif dan komunikatif bertugas melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM dan melaporkan kepada koordinator Posbindu PTM.
Syarat kader Posbindu;
  1. Berasal dari anggota kelompok masyarakat/lembaga/institusi
  2. Peduli terhadap masalah penyakit tidak menular dan bersedia melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
  3. Pendidikan sebaiknya minimal setingkat SLTA
Tugas Kader Posbindu;
  1. Melakukan pendekatan kepada pimpinan kelompok/lembaga/institusi.
  2. Melakukan survai mawas diri/pendataan bersama petugas.
  3. Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian masalah termasuk penentuan jadwal penyelenggaraan posbindu
  4. Mendorong anggota kelompok masyarakat/kelompok/lembaga/institusi untuk datang ke posbindu PTM ( mengajak anggota keluarga/masyarakat agar hadir, memberikan serta menyebarluaskan informasi kesehatan, menggali dan menggalang sumber daya termasuk dana yang berasal dari masyarakat).
  5. Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk kunjungan rumah bila diperlukan.
  6. Melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM
Sebagai langkah awal dari terbentuknya Posbindu, petugas kesehatan harus selalu mendampingi kader posbindu dalam pelaksanaannya sampai kader Posbindu dapat melaksanakan tugasnya secara mandiri terutama dalam melakukan pengukuran Tekanan darah, pengukuran IMT, serta kader mampu melakukan pencatatan, pelaporan dan rujukan.

Sarana dan Prasarana

Berikut beberapa Peralatan Deteksi Dini dan Monitoring Faktor Risiko PTM dan Peralatan KIE dan Penunjang, berdasarkan Tipe Posbindu PTM

Posbindu PTM Dasar
  1. Alat ukur Lingkar Perut
  2. Alat ukur tinggi badan
  3. Tensimeter Digital
  4. Alat Analisa Lemak Tubuh
  5. Feakflow meter
Posbindu PTM Utama
  1. Posbindu PTM Dasar kit
  2. Alat Ukur Kadar Gula, kolesterol total dan Trigliserid
  3. Alat Ukur Kadar Alkohol Pernafasan
  4. Tes Amfetamin Urin
  5. Bahan IVA dan alat kesehatan dan penunjang lainnya
Sedangkan Sarana KIE dan Penunjang untuk kedua type posbindu tersebut sama, antara lain :
  1. Lembar Balik
  2. Leaflet / brosur
  3. Poster
  4. Buku Pencatatan
  5. Buku Panduan
  6. Buku Formulir Rujukan
  7. KMS FR-PTM
  8. Kursi dan Meja
  9. Kamar khusus
  10. Alat Tulis kantor
  11. Model Makanan 
 Demikian, semoga bermanfaat

KADER POSYANDU

Menurut Effendy (1998), Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.

Menurut Aritonang (2000), Posyandu merupakan perpanjangan tangan puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu. Kegiatan posyandu dilakukan oleh dan untuk masyarakat. Posyandu sebagai wadah peran serta masyarakat yang menyelenggarakan sistem pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas manusia secara empirik telah dapat meratakan pelayanan bidang kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan bulanan di Posyandu merupakan kegiatan rutin yang bertujuan antara lain untuk memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), memberikan konseling gizi, serta memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar.

Sedangkan pengertian Kader kesehatan atau Posyandu, menurut Depkes RI (2003) adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela. Sementara  menurut WHO (1998) merupakan  laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani, masalah-masalah kesehatan perorangan maupun yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan. 

Menurut Depkes RI (2003), terdapat beberapa syarat menjadi Kader, antara lain :
  1. Dipilih dari dan oleh masyarakat setempat
  2. Bersedia dan mampu bekerja bersama masyarakat secara sukarela
  3. Bisa membaca dan menulis huruf latin
  4. Sabar dan memahami usia lanjut
Menurut WHO (1993) kader diatas merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat.  Sedangkan menurut Depkes RI (2003), berbagai peran kader, khususnya pada kegiatan Posyandu, antara lain:
  1. Melakukan pendekatan kepada aparat pemerintah dan tokoh masyarakat:
  2. Melakukan Survey Mawas Diri (SMD) bersama petugas yang antara lain untuk melakukan kegiatan pendataan sasaran, pemetaan, serta mengenal masalah dan potensi.
  3. Melaksanakan musyawarah bersama masyarakat setempat untuk membahas hasil SMD, menyusun rencana kegiatan, pembagian tugas, dan jadwal kegiatan
Sedangkan peranan kader dalam penyelenggaraan posyandu, antara lain :
  1. Memberitahukan hari dan jam buka posyandu kepada masyarakat
  2. Menyiapkan peralatan untuk penyelenggaraan posyandu sebelum pelaksanaan Posyandu (buku catatan, KMS, alat peraga)
  3. Melakukan pendaftaran bayi, balita, ibu hamil, dan ibu usia subur yang hadir di posyandu.
  4. Melakukan penimbangan bayi dan balita.
  5. Mencatat hasil penimbangan pada KMS.
  6. Melakukan penyuluhan perorangan kapada ibu-ibu dimeja IV.
  7. Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan penyuluhan khususnya pada bumil, ibu yang mempunyai bayi/balita, pasangan usia subur,
Referensi, antara lain: Effendi, Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat, EGC; Pedoman Pengelolaan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut. Depkes RI 2003;

Semoga bermanfaat

POSYANDU LANSIA

Banyak rekan yang bertanya tentang Posyandu Lansia, terutama dari rekan kami para Pendamping Desa, segala level. Hal ini berhubungan dengan tugas sebagai Tenaga Pendamping Profesional, yang harus ikut mengampu kegiatan Pelayanan Sosial Dasar. Berikut akan kami coba uraikan terkait dengan POSYANDU LANSIA.

Pengertian lanjut usia sendiri merupakan seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas  (UU 13 tahun 1998). Katagori Lanjut Usia ini menurut Hardywinoto (1999) terdiri dari 3 kategori,  antara lain:
1.    Young old (70 – 75 tahun),
2.    Old (75 – 80 tahun)
3.    Very old (di atas 80 tahun).

Sedangkan menurut rumusan WHO, batasan lanjut usia sebagai berikut:
1.    Usia pertengahan (middle age) yaitu antara usia 45 – 59 tahun
2.    Lanjut usia (elderly) yaitu antara usia 60 – 74 tahun
3.    Lanjut usia tua (old) yaitu antara usia 75 – 90 tahun
4.    Usia sangat tua (very old) yaitu di atas usia 90 tahun

Sedangkan pengertian Posyandu Lansia (Effendy, 1998), merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Terdapat beberapa kategori pada penyelenggara posyandu lansia, yaitu terdiri dari pelaksana kegiatan dan pengelola Posyandu. Pelaksana kegiatan merupakan  anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas. Sedangkan pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah tersebut

Tujuan, Mekanisme dan Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia

Secara garis besar, menurut Depkes RI (2006), tujuan pembentukan posyandu lansia sebagai berikut:
  1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
  2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut
Sementara mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia hanya menggunakan sistem pelayanan 3 meja, dengan kegiatan sebagai berikut :
  1. Meja I, meliputi kegiatan pendaftaran lansia, pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan.
  2. Meja II, meliputi kegiatan pencatatan berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan seerti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja II ini.
  3. Meja III, meliputi kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.
Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia, antara lain meliputi pemeriksaan Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Sedangkan jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya:
  1. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua) menit.
  2. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan kemudian dicatat pada grafik Indeks Masa Tubuh (IMT).
  3. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
  4. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat
  5. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetes mellitus).
  6. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
  7. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7.
  8. Penyuluhan Kesehatan.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia.

Berdasarkan aspek lokasi, menurut Effendi (1998). syarat lokasi yang harus dipenuhi meliputi menurut antara lain:
  1. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
  2. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
  3. Dapat merupakan lokal tersendiri
  4. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya
Refference, antara lain:

  1. Depkes RI. 2006. Pedoman pelatihan kader kelompok usia lanjut bagi petugas kesehatan.  Direktorat kesehatan keluarga.
  2. Effendi, Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakart. EGC.
Demikian, semoga bermanfaat.