Minggu, 02 Desember 2012

KEKUATAN LANGKAH PERTAMA

Langkah pertama selalu diperlukan. Perjalanan 1.000 km selalu diawali dengan langkah pertama. Bisnis besar, karir yang cemerlang, dan kehidupan sukses lainnya diawali dengan langkah pertama. Atau saat Anda memasuki kehidupan yang baru, baik dalam bisnis, karir, keluarga, dan sebagainya, Anda akan melalui langkah pertama.Apa istimewanya langkah pertama? Langkah pertama itu berat. Seperti mobil atau sepeda motor, untuk mulai menggelinding harus menggunakan gigi satu karena memerlukan tenaga yang besar. Setelah berjalan, mobil bisa menggunakan gigi 2,3,4, dan 5. Langkah pertama juga adalah momentum. Kesulitan akan terjadi pada langkah pertama, dan itu adalah wajar. Namun, saat kita berhasil melalui langkah pertama, maka apa yang kita lakukan akan lebih lancar.

Langkah Pertama Tidak Berhasil

Banyak orang yang mengalami kegagalan pada langkah pertama. Kegagalan ini adalah wajar. Namanya juga langkah pertama, berat dan kita masih meraba-raba. Langkah pertama memang seringkali begitu sulit sehingga banyak yang gagal. Namun, bukan masalah gagal atau tidaknya yang harus menjadi perhatian Anda, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana Anda menyikapi kegagalan tersebut.
Karena kegagalan di langkah pertama itu adalah sesuatu yang wajar, maka Anda tidak perlu kecewa, tidak perlu sedih, apalagi menyerah karena putus asa. Santai saja. Berpikirlah yang jernih untuk mencari jawaban agar Anda bisa melangkah dengan benar. Tariklah nafas untuk mencari dan mengumpulkan energi untuk memulai melangkahkan kaki. Cobalah lagi dengan cara yang berbeda setelah Anda mempelajari kesalahan sebelumnya.

Langkah Pertama : Keluar Zona Nyaman

Saat Anda melakukan langkah pertama, artinya ada sedang berusaha keluar dari zona nyaman. Memang perpindahan zona selalu memerlukan energi lebih. Anda perlu energi lebih untuk mempelajari langkah-langkah yang harus Anda tempuh. Anda perlu energi sebab daya tarik zona nyaman begitu besar dan Anda harus lepas dari tarikan untuk kembali ke zona nyaman.
“Wah ternyata sulit, ini bukan untuk saya.”
“Saya tidak sanggup melakukan hal ini.”
“Saya memang tidak berbakat.”
Kata-kata diatas adalah lagu lama Anda di zona nyaman. Jangan biarkan hati Anda menyanyikan lagu-lagu ini karena Anda akan terus terlena menikmati zona nyaman. Tidak ada kenyamanan sejati di zona nyaman.
Sekali Anda berhasil mengayunkan langkah pertama, artinya Anda sudah berada di zona zukses. Langkah selanjutnya akan lebih mudah. Yang Anda perlukan sekarang adalah cari tahu bagaimana cara melangkah dan kumpulkan energi untuk kekuatan langkah Anda. Ingat, langkah pertama adalah titik awal keberhasilan Anda. Jangan berhenti apalagi mundur.

Langkah Pertama Seorang Bayi

Lihatlah seorang bayi yang sedang belajar berjalan. Dia mencoba berjalan, kemudian terjatuh. Mungkin dia nagis, tetapi dia berusaha lagi untuk mencoba melangkah dengan penuh keceriaan. Sampai akhirnya dia mampu berjalan dengan penuh suka cita.
Kita bisa meniru seorang bayi yang tidak pernah menyerah meski sulit untuk melangkah yang pertama. Karena kita tahu, ada keceriaan, kebahagiaan, dan keberhasilan setelah kita mampu melangkah yang pertama kali. Teruslah mencoba, teruslah melangkah meski Anda harus jatuh bangun. Belajarlah cara melangkah yang benar. Carilah bimbingan seperti seorang bayi yang dituntun oleh ibunya untuk melangkah.
Kadang, seorang ibu memperlihatkan mainan kesukaan bayinya agar mau mencoba untuk berjalan. Untuk merangsang dan menambah motivasi. Begitu juga, jika Anda merasa kehilangan motivasi, lihatlah dalam imajinasi Anda bahwa di depan ada sesuatu yang Anda inginkan. Lihatlah terus dan kejarlah dengan ceria dan penuh semangat agar langkah pertama Anda penuh energi.
Tidak berhasil pada langkah pertama itu wajar, yang penting teruslah mencoba untuk melangkah.

Senin, 26 November 2012

CINTA ITU SEPERTI MENUNGGU BIS

Sebuah bis datang, dan kau bilang, “Wah…terlalu sumpek dan panas, nggak bisa duduk nyaman nih! aku tunggu bis berikutnya saja”
Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, “Aduh bisnya kurang asik nih dan kok gak cakep begini… nggak mau ah..”
Bis selanjutnya datang, cool dan kau berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,
“Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan”. Maka kamu membiarkan bis keempat pergi..
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kau tuju!
Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama..
Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar ‘ideal’ untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kau pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.
Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk ‘calon’, tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kau masih bisa berteriak ‘Kiri !’ dan keluar dengan sopan.
Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.
Cerita ini juga berarti, kalau kau benar-benar menemukan bis yang kosong, kau sukai dan bisa kau percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kau dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu. Untuk dia memberi kesempatan kau masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Jumat, 23 November 2012

HUKUM MENABUR DAN MENUAI

Pada suatu hari seorang pemuda yang sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda yang sebaya dengan dia sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang, semakin dia bergerak malah semakin dia terperosok. Pemuda yang pertama dengan sekuat tenaga memberikan pertolongan. Dengan susah payah, pemuda yang terperosok itu dapat di selamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda terperosok ini pulang ke rumahnya.
Ternyata rumah si pemuda sangat bagus, megah, dan mewah. Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang dia berikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang, tapi pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa selayaknya sesama manusia saling menolong orang lain yang kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.
Si pemuda yang pertama dalah seorang yang miskin, sedang si pemuda yang kedua adalah bangsawan kaya raya. Si pemuda miskin mempunyai cita-cita untuk menjadi dokter, namun ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tapi da seorang yang murah hati, yaitu ayah dari pemuda yang bangsawan itu. Ia memberinya beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Tahukah anda nama pemuda miskin yang telah menjadi dokter ini??
Namanya adalah Alexander Fleming, tokoh yang kemudian menemukan obat penisilin. Si pemuda Bangsawan masuk dinas militer dan dalam satu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggikarena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar penisilin penemuan Dr.Fleming dan mereka segera menyuntikan penisilin yang merupakan obat temuan terbaru. Apa yang terjadi? Berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan si pemuda bangsawan itu akhirnya sembuh.
Tahukah anda siapa nama pemuda itu? Namanya Winston Churchil, Perdana Menteri Inggris yang termasyhur itu. Dalam kisah ini, kita dapat mengambil pelajaran yaitu Hukum Menabur dan Menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaikan pula. Cita-citanya tercapai, ia menjadi Dokter. Fleming menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil. Tidak sia-sia bukan Beasiswa yang di berikan ayah Churchil??


Kamis, 22 November 2012

RAGAM KEMUNAFIKAN

Sikap munafik (tidak adanya kesesuaian antara ucapan dan hati serta tindakan) banyak kita temui dalam perjalanan sejarah kemanusiaan, termasuk di dunia modern dan dunia maya dewasa ini.

Jika hal tersebut berkaitan dengan keimanan dan keyakinan biasanya dikenal dengan istilah Munafik I'tiqadi.

Allah SWT berfirman: "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu (Muhammad), mereka berkata: "Kami mengakui bahwa engkau adalah Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa engkau benar-benar Rasul-Nya dan Allah menyaksikan bahwa orang-orang munafik itu benar-benar pendusta." (QS. Al-Munafiqun: 1).

Namun jika kemunafikan tersebut berkaitan dengan perbuatan seperti berdusta, berkhianat dan ingkari janji, maka hal tersebut disebut dengan Munafik Ghairu I'tiqadi. Rasulullah SAW bersabda: "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara berbohong, jika dipercaya berkhianat dan jika berjanji tidak ditepati." (HR. Muslim).

Hukum Munafik 'Amali (Ghairu I'tiqadi) sama dengan hukum fasiq, yang merupakan suatu kemaksiyatan dan pelakunya harus meminta maaf kepada manusia serta bertobat kepada Allah SWT.

Hal tersebut karena kemunafikan menyalahi keimanan serta dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan jiwa dan masyarakat. Lebih dari itu, kemunafikan belum ditemukan obatnya kecuali dengan mengikis habis sifat keburukannya dan menggantinya dengan fikih keimanan.

Kemunafikan memiliki banyak tanda selain tiga yang disebutkan Rasulullah SAW di atas. Di antara tanda-tanda tersebut adalah: 

Pertama, orang-orang munafik memiliki sifat gemar merusak, bukan membangun; mengacaukan, bukan memperbaiki; mengganggu, bukan  menkondisikan kebaikan. Allah SWT berfirman: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Janganlah berbuat kerusakan di bumi!" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari." (QS. Al-Baqarah: 11-12).

Kedua, orang munafik memiliki kebiasaan dan perangai menuduh, menghina dan menjelek-jelekkan kaum muslimin. Allah SWT berfirman: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!" Mereka menjawab, Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?" Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu." (QS. Al-Baqarah: 13).

Ketiga, orang munafik berpura-pura berperilaku layaknya orang yang beriman, tetapi dengan visi dan misi keburukan. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ingin dipuji di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa': 142).

Keempat, orang munafik selalu berusaha menghalangi orang lain dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dengan cara dan tipu daya apa pun (QS. An-Nisa': 61).

Kelima, orang-orang munafik memiliki visi yang berbeda dengan orang beriman, yaitu menyuruh kemungkaran dan mencegah yang makruf (QS. At-Taubah: 67).

Mudahnya mengidentifikasi kemunafikan dalam dunia ide, tidak semudah mengidentifikasikannya dalam kehidupan, sehingga setiap jiwa harus berhati-hati dengan sikap tersebut, terlebih jika memengaruhi kepribadian jiwa seseorang. Seorang yang berakal harus mendayafungsikan akal dan mengikuti kata hatinya, sehingga ia berjalan di atas cahaya Allah SWT. Wallahu a'lam

 Oleh: Dr Muhammad Hariyadi, MA

dimuat di Harian Republika

Selasa, 20 November 2012

BALASAN AMALAN DALAM KESENDIRIAN

Dinarasikan Abu Hurairah, Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika mencinta seorang hamba, Allah menyeru kepada Jibril, “Sesungguhnya Allah mencinta fulan, maka cintailah ia.” Jibril pun mencintanya, lalu dia menyeru penghuni langit, “Sesungguhnya Allah mencinta si fulan, maka cintailah ia” mereka pun mencintanya, kemudian ia pun diterima di bumi.” [HR. al Bukhari, bab Dzikrul Malâikah, nomor 3037]

Dalam buku Shaidul Khâthir, diary yang berisi catatan-catatan renungannya, Ibnul Jauzi mengingatkan, “Amalan di tempat sepi memiliki banyak pengaruh di tempat ramai. Tak sedikit orang yang beriman kepada Allah Azza wa Jalla memuliakan-Nya di tempat-tempat yang sepi dan meninggalkan sesuatu yang disenanginya karena takut pada siksa-Nya, berharap pahala-Nya atau segan terhadap-Nya.”

Orang yang melakukan amalan di tempat sepi dan ketika menyendiri, lanjut Ibnul Jauzi, ibarat orang yang memasukkan kayu gaharu ke dalam perapian, lalu ia menyebarkan aroma wangi nan mengharumkan, yang tercium oleh banyak orang, meski mereka sama sekali tidak mengetahui dari mana sumbernya. Wangi atau tidaknya kayu gaharu itu bergantung dari tingkat kesungguhan dalam meninggalkan apa-apa yang disenangi dan kuat-lemahnya kemampuan menjauhi hal-hal yang dicintai.
Itulah keshalihan haqiqi, dan buah dari keikhlasan, serta ta’zhim (pengagungan) seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Semakin tinggi kualitas iman dan keikhlasan seorang hamba, semakin besar pula kecintaan manusia kepadanya, disadari atau tidak, dikehendaki atau tidak. Balasan yang Allah berikan itu setara, bahkan lebih baik dari amal hamba-hamba-Nya.
Ada pesan indah yang diucapkan oleh Yahya bin Mu’adz. Katanya, “Manusia akan segan kepadamu menurut kadar takutmu kepada Allah, dan manusia akan mencintamu menurut kadar cintamu kepada Allah, dan manusia akan sibuk menolong urusanmu menurut kadar kesibukanmu untuk Allah.” (Shifatus Shafwah : IV/95, dalam Ensiklopedi Hikmah, nomor 461, hlm. 274-275).

Cinta dari langit
Kita mungkin bertanya, apa yang membuat manusia begitu mencinta mereka-mereka yang beramal dalam kesendirian padahal mereka tidak mengetahuinya? Jawabannya adalah cinta itu dari langit; Allah lah yang menebarkan cinta kepada Jibril, penghuni langit dan juga penduduk bumi sehingga mereka semua mencintanya. Inilah yang diisyaratkan oleh Rasul mulia, Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wa sallam, dalam salah satu sabdanya,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ  : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( إِذَا أَحَبَّ اللهُ الْعَبْدَ نَادَى جِبْرِيْلَ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحْبِبْهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيْلُ فَيُنَادِيْ جِبْرِيْلُ فِيْ أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوْهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُ الْقَبُوْلُ فِي الْأَرْضِ )
Dinarasikan oleh Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Jika mencinta seorang hamba, Allah menyeru kepada Jibril, “Sesungguhnya Allah mencinta fulan, maka cintailah ia.” Jibril pun mencintanya, lalu dia menyeru penghuni langit, “Sesungguhnya Allah mencinta si fulan, maka cintailah ia.” Kemudian ia pun diterima di bumi.” [HR. al Bukhari].
Makna, “ia pun diterima di bumi”, menurut DR. Mushthafa Dib al Bugha adalah “al mahabbatu fi qulûbi man ya’rifuhu minal mu’minîna wa yabqa lahu dzikrun shâlihun wa tsanâ’un hasanun, ia dicintai oleh orang-orang mukmin yang mengenalnya, dan disebut serta dipuji dengan sebutan dan pujian yang baik.”
Inilah salah satu kunci dan rahasia amalan-amalan dalam kesendirian; semakin ikhlas seorang hamba dalam beramal ketika sepi dan sendiri, maka semakin besar pula cinta Allah kepadanya. Maka renungkanlah wahai saudaraku, fokuskanlah dirimu untuk memperbaiki hubunganmu dengan Allah, niscaya Dia akan mendatangkan keajaiban-keajaiban tak berkesudahan.
Fakta dan realita menjadi bukti terkuatnya. Betapa banyak mata yang mengagungkannya dan lisan yang memujinya, padahal mereka tidak mengetahui penyebabnya dan tidak mampu melukiskannya karena sangat jauhnya mereka dari hakikat pengetahuannya.
Terkadang keharuman nama orang-orang yang seperti ini tetap terjaga hingga sesudah kematiannya. Sebagian dari mereka dibicarakan namanya dalam waktu yang sangat lama, namun kemudian dilupakan. Sebagian disebut-sebut kebaikannya selama 100 tahun, lalu nama dan kuburannya tak lagi diingat orang. Sebagian mereka lagi ada yang menjadi tokoh hingga namanya diingat sepanjang masa, padahal sudah ribuan tahun ia di kuburkan.

Kegembiraan orang mukmin
Suatu ketika, sebagaimana dinarasikan oleh Abu Dzar Radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah ditanya, “Bagaimana pendapat Anda tentang lelaki yang melakukan sebuah amal kebaikan, lalu manusia memujinya?” beliau menjawab, “Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi orang mukmin.” [HR. Muslim, bab Idzâ atsnâ ‘alash shâlihi fa hiya busyrâ, nomor 2642].
Maksud, “Itu adalah kabar gembira bagi orang mukmin yang disegerakan”, menurut para ulama sebagaimana dinukil oleh Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, adalah bahwa ini merupakan bukti ridha dan cinta Allah Ta’ala kepadanya, sehingga Dia menjadikan manusia mencintainya. [Qâlal ‘ulamâ ma’nâhu hâdzal busyrâ al mu’ajjalah lahu bil khair, wa hiya dalilul busyra al muakhkharah ilal âkhirah bi qaulihi, ‘Busyrâkumul yauma jannâtun…..al âyah.” wa hâdzihil busyrâ al mu’ajjalah dalîlun ‘ala ridhallâhi Ta’âlâ ‘anhu wa mahabbatihi lahu fa yuhabbibuhu ilal khalqi].

Pujian ini, sekali lagi, bahkan lebih baik dari pada amal hamba tersebut. Terlalu sering kita mendapati pengakuan mereka, orang-orang yang ikhlash dalam beramal, bahwa pujian manusia terlalu berlebihan; karena amal yang mereka lakukan tidak sebaik yang diperkirakan pemujinya, keshalihan mereka pun tidak sehebat yang disangkakan pemujanya. Hingga mereka selalu berdoa dalam munajatnya, “Allahumma lâ tuâkhidnî bi mâ yaqûlûna wa-j’alnî khairan mimmâ yazhunnûn, Duh Allah, janganlah Engkau memberikan hukuman kepada hamba disebabkan apa yang mereka ucapkan dan jadikanlah hamba lebih baik dari apa yang mereka sangkakan.”
Itulah keunikan dan ciri khas orang-orang ikhlash; semakin dipuji semakin takut dan khawatir amalnya tidak diterima. Ini tentu karena tingginya pengetahuan mereka terhadap Allah Ta’ala; betapa maha dermawan dan pemurahnya Allah Ta’ala yang menutupi aib-aib hambanya, dan mengampuni sebagian besar kesalahan mereka.
Ah, alangkah bijaknya kekata Malik bin Dinar. Katanya, “Semenjak kenal manusia, aku tidak senang pujian mereka, dan juga tidak benci celaan mereka.” Ada yang bertanya, “Kenapa bisa demikian?” beliau menjawab, “Karena mereka yang memuji itu berlebih-lebihan dan mereka yang mencela itu terlalu meremehkan.” (Shifatus Shafwah : III/276 dalam Ensiklopedi Hikmah nomor 360, hlm. 220).

Keteladanan para salaf
Berbicara tentang gemar menyembunyikan amal dalam kesendirian, atau menjaga keikhlasan sebelum-saat-sesudah beramal, maka kita tidak bisa menafikan teladan para salaf yang mendahului kita. Mereka lah sebaik-baik teladan yang wajib kita ikuti.
Inilah Hassan bin Sinan. Istrinya pernah bercerita, “Hasan datang, dan masuk ke ranjangku ketika hendak tidur, lalu ia menipuku sebagaimana seorang ibu menipu anaknya. Jika ia sudah tahu bahwa aku tidur, ia bangkit kemudian shalat malam.”
Inlah Dawud bin Abu Hind. Ia berpuasa selam 40 tahun tetapi keluarga dan orang-orang pasar tidak mengetahuinya, padahal ia adalah seorang pedagang. Ia membawa makan paginya lalu disedekahkan, sehingga keluarganya mengira bahwa ia memakannya di pasar, sementara orang-orang pasar menyangka bahwa ia sudah makan bersama keluarganya.
Inilah Rabi’ bin Khutsaim, tabi’in agung yang pernah dipuji oleh shahabat Abdullah bin Mas’ud, “Seandainya Rasulullah melihatmu, beliau pasti mencintamu.” Dinarasikan oleh Bakar bin Ma’iz, sebagaimana diabadikan oleh Ibnul Jauzi dalam Shifatus Shafwah, bahwa ia berkata, “Rabi’ tidak pernah terlihat shalat sunah di masjid masyarakat kampungnya kecuali hanya sekali seumur hidupnya.” Pengakuan lain tentang keikhlasan Rabi’ juga berasal dari budaknya. Katanya, “Sesungguhnya amal perbuatan Rabi’ seluruhnya dilakukan dengan diam-diam. Bilamana seseorang datang, sementara dia tengah membaca al Qur’an, dia segera menutupi mushafnya dengan bajunya.”
Kisah serupa juga dilakukan oleh Ibrahim an Nakha’i. al A’masy meriwayatkan, “Aku berada di sisi Ibrahim yang sedang membaca mushhaf, kemudian ada orang yang meminta izin untuk bertemu, lalu beliau menutup mushhafnya, dan berkata, “Agar dia tidak mengira bahwa saya membaca setiap saat.” (Shifatus Shafwah : III/87 dalam Ensiklopedi Hikmah, nomor 274, hlm. 169)
Yang lebih menakjubkan lagi, tentunya kisah Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, keponakan shahabat Ali dan cicit Nabi Muhammad. Syaibah bin Na’amah berkata, “Ali bin Husain dulu dikenal pelit, tetapi ketika meninggal dunia, manusia mendapati beliau menghidupi 100 keluarga di Madinah.” (Shifatus Shafwah : II/96 dalam Ensiklopedi Hikmah nomor 116, hlm. 81).
Dalam ranah intelektualitas, Imam Asy-Syafi’I pernah berkata, “Wadidtu annal khalqa ta’allamû hâdzâ, ‘alâ an lâ yunsaba ilayya harfun minhu, aku ingin semua manusia belajar ini, hanya saja tidak ada satu huruf pun yang dinisbatkan kepadaku.”
Mereka jujur bersama Allah, sehingga ini membuat Allah mencintainya. Sebagai balasannya, Allah pun membuat Jibril, penghuni langit dan penduduk bumi mencintainya. Maka kaidah terpenting dalam masalah ini adalah fokuskanlah dirimu dalam memperbaiki hubungan dirimu dengan Allah, dan hadapkanlah hatimu hanya kepada-Nya semata, niscaya Dia akan menghadapkan hati segenap hamba-Nya kepadamu. Bahkan tidak hanya itu, Allah pun memberikan bonus lagi; Dia akan memperbaiki hatimu. Hudzaifah bin Qatadah al Mar’asyi berkata, “Jika kamu mentaati Allah dalam kesendirian, Dia akan memperbaiki hatimu, baik kamu berkehendak atau tidak.” (Shifatus Shafwah : IV/270 dalam Ensiklopedi Hikmah nomor 593, hlm. 347).

Hati-hati dengan maksiat ketika menyendiri
Sebagian orang kebalikan dari orang-orang di atas; mereka takut pada makhluk dan tidak memuliakan Allah kala menyendiri. Sedikit-banyaknya dosa mereka menjadi ukuran parah-tidaknya kebusukan bau mereka di mata manusia, dan parameter kebencian mereka kepadanya. Jika dosa yang dilakukannya tidak seberapa, lisan yang membicarakan kebaikannya juga tidak seberapa, dan yang tersisa cuma penghormatan kepadanya. Namun kalau dosa yang dikerjakannya terlalu banyak, yang sering terjadi adalah diamnya orang-orang dalam menghadapinya; mereka tidak memujinya namun tidak pula mencelanya.
Perbuatan yang dikerjakan di tempat sepi sangat sering menjerumuskan pelakunya ke jurang kehinaan, kerugian dan kesengsaraan, di dunia dan di akherat. Kehinaan karena ia akan melahirkan rasa malu, baik kepada orang shalih maupun kepada Allah, dan tentunya menjadikan dirinya dibenci oleh orang-orang mukmin, entah disadari atau tidak. Kerugian karena ia bisa melenyapkan pahala yang menggunung lantaran sia-sia dan tidak diterima oleh Allah Ta’ala. Kesengsaraan karena ia mampu merubah pandangan manusia; dikiranya termasuk penghuni surga karena amalannya tetapi dia ternyata menjadi penghuni neraka. Adakah yang lebih berat dari ini semua? Maka, berhati-hatilah, jangan meremehkan kemaksiatan, sekecil apapun itu, karena timbangan Allah mampu menimbang amalan sebutir pasir, sekalipun.
Tentang kebencian dan efek negatif yang didapatkan oleh orang yang gemar bermaksiat dalam kesendiriannya, Abu Darda’ Radhiyallahu ‘Anhu pernah mengatakan, “Seorang hamba melakukan dosa di tempat sepi, lalu Allah menjadikannya dibenci oleh orang-orang yang beriman tanpa ia sadari.” [baca artikel terkait berjudul; mengeja balasan setiap perbuatan].
Lebih dari itu, kemaksiatan dalam kesendirian terkadang bisa melenyapkan pahala yang menggunung. Tentang orang yang shalih dalam keramaian tetapi berhati busuk dalam kesendirian, Rasulullah pernah mengingatkan,
“Sungguh aku tahu ada sekelompok dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan kebaikan-kebaikan semisal gegunungan Tihamah yang berwarna putih, tetapi Allah menjadikannya debu yang beterbangan (sia-sia).” Tsauban bertanya, “Ya Rasûlallah, sifatkanlah mereka untuk kami, agar kami tidak seperti mereka sedangkan kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda, “Mereka adalah saudara kalian, dari ras kalian, dan qiyam sebagaimana kalian hanya saja mereka adalah orang-orang yang melanggar larangan-larangan Allah dalam kesendiriannya.” (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani).
Pembahasan tentang hadits ini sudah pernah dipaparkan pada artikel sebelumnya; Tumpukan pahala yang sia-sia.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah kekhawatiran kita bila kemaksiatan yang dilakukan ketika menyendiri itu menyeret kita kepada su’ul khatimah, dan menempatkan kita ke seburuk-buruk tempat di akherat. Wal iyadzu billah. Rasulullah bersabda,
فَوَالَّذِيْ لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
“Demi Dzat yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Dia, sesungguhnya salah seorang di antara kalian sungguh ada yang beramal dengan amalan ahli surga hingga tiada jarak antara dia dengan surga kecuali hanya sehasta, tetapi al Kitab telah mendahuluinya (bahwa ia termasuk penghuni neraka) lalu dia beramal dengan amalan penghuni neraka (sebelum matinya) kemudian dia memasukinya. Dan salah seorang di antara kalian sungguh ada yang beramal dengan amalan ahli neraka hingga tiada jarak antara dia dengan neraka kecuali hanya sehasta, tetapi al Kitab telah mendahulinya (bahwa ia termasuk penghuni surga) lalu dia beramal dengan amalan penghuni surga (sebelum matinya) kemudian dia memasukinya.” (HR. Muslim, bab Kaifiyyatul Khalqi al Adami fi Bathni Ummihi, nomor 2643, Juz IV, hlm. 2036)
Sebagai kata penutup, kiranya kita harus belajar lebih peka lagi dalam mengeja dan membaca balasan atas amalan-amalan yang kita lakukan, kebaikan dan keburukannya, ketaatan dan kemaksiatannya, agar kita sadar sesadar-sadarnya bahwa tiada secuil pun amalan kecuali pasti mendapatkan balasan. Wallahu A’lam bis Shawwab.
Ya Allah, selalu, berikanlah hidayah dan inayah-Mu kepada kami untuk senantiasa menambah ilmu, kemudian mengamalkannya agar kami tidak termasuk kaum yang Engkau murkai, dan tidak pula termasuk kaum yang tersesat. Amin.

sumber :  http://www.oaseimani.com

MUSLIMAH DAN TUKANG BESI

Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa, aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah ?” tutur wanita itu.
Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik. Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan.
“Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaimu ? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam” kata tukang besi itu.
Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu.
“Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah” ujar wanita itu sambil berlalu menuju rumahnya.
Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi itu. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya.
Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah, suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk ketiga kalinya.
Ketika itulah Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya, “tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya”.
Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak lama berselang terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya, “Apa keperluanmu datang ke rumahku ?”
“Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah” jawab si tukang besi.
“Ya Allah jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan di akhirat” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua telapak tangannya ke langit.
Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanitu itu lagi.
“Wanita yang mulia, Allah telah mengabulkan doamu” ujar si tukang besi.
Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah.
“Ya Allah Engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga”. Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan sujud.
Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara.
Setiap muslimah mestinya dapat mengambil pelajaran berharga dari berbagai kisah wanita shalihah. Merekalah yang harusnya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan para artis yang menawarkan gaya hidup hedoisme dan materialisme.

Sabtu, 17 November 2012

MOTIVASI DARI STALLONE (ROCKY)

Pernahkah anda menonton film Rocky ?
Kalau anda melihat film Rocky, anda akan temui kemiripan dengan kehidupan Stallone yang sebenarnya. Film ini Sangat Menginspirasi kita untuk Menjadi Sukses dan Terus Menerus Bangkit , HADAPI MASALAH dan KEGAGALAN.

Mari kita teruskan kisah Stallone. Saya yakin akan banyak pelajaran yang kita dapatkan.
Keluarga Stallone sangat miskin, bahkan ibunya terpaksa melahirkan dia di tangga pintu sebuah sekolah. Ia mempunyai kelainan saraf di bagian mukanya, sisi kanan wajahnya menjadi tidak normal. Ia juga terpaksa berbicara dengan gagap, dan ujung bibirnya selalu tertarik ke bawah. Dan menjadi lucu karena sesuai dengan namanya “Sylvester” yang diasosiasikan dengan film kartun kucing Looney Tunes. Dengan segala keterbatasannya itu Stallone bermimpi menjadi aktor dan memberi inspirasi bagi berjuta-juta orang melalui film-filmnya.

Stallone pindah dari New York ke Hollywood dengan uang pas pasan untuk mengejar mimpinya menjadi Aktor terkenal. Ketika dia tiba di Hollywood, yang dia lakukan adalah ia mendaftar pada sebuah sekolah akting dan kemudian melakukan audisi. Dapat diduga, dengan aktingnya yang kaku, penampilan yang ”seperti orang tolol” dan gaya bicara yang gagap, Stallone selalu ditolak pada peran apa pun yang diinginkannya.
Pada saat ia ditolak dalam suatu audisi, ia menarik kursi dan duduk di depan kantor, menolak pergi sampai mereka memberinya kesempatan. Sesudah duduk berjam-jam, bahkan sampai menginap, mereka akhirnya tergerak atas keinginannya yang sangat kuat untuk mendapatkan kesempatan, dan memberinya peran. Walaupun ia hanya muncul selama beberapa menit sebagai figuran, ini sudah merupakan terobosan pertama baginya.Pengalaman tersebut membawanya pada kegagalan-kegagalan berikutnya untuk mendapatkan peran lain
Dua minggu kemudian, pada titik terendah dalam hidupnya, ia menonton sebuah pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Webner, seorang petinju lemah yang menurut ramalan banyak orang akan dapat dirobohkan dalam 3 ronde. Yang tidak di duga oleh orang banyak adalah kemantapan dan kekerasan hati Webner. Ia dapat menyelesaikan total 15 ronde melawan Ali.

Stallone sangat terinspirasi dengan tontonan tersebut dan muncul sebuah visi tentang sebuah film yang akan ia tulis naskahnya. Ia mulai menulis selama 3 hari tanpa henti, tanpa tidur, hingga dapat menyelesaikan naskah cerita film “Rocky”. Ia sangat gembira dengan naskahnya tersebut, karena dalam pikirannya ia tahu bahwa naskah cerita tersebut akan menjadi sebuah film yang akan mengubah hidup dan nasibnya. Tangan nya sampai bergetar ketika sambil memandangi naskah itu.
Stallone begitu menikmati pekerjaannya, bahkan sampai tidak berhenti selama beberapa hari, itulah bukti komitmennya.
Lalu Stallone mengajukan tulisannya kepada para produser film. Namun tidak ada yang memberi tanggapan serius atas naskah cerita tsb.
Stallone ditemani anjing kesayangannya bernama Timmy. Ia berusaha keras selama berbulan bulan sampai suatu hari ia sama sekali tidak punya uang. Anjingnya Timmy sangat dekat dengan Stallone, seperti Sahabat, Dengan terpaksa Stallone menjual anjingnya dengan hanya dihargai $25 untuk bisa menyambung hidupnya, karena di betul betul bangkrut, sampai tidak bisa makan, Saat itu Stallone menangis, itu adalah titik terendah dalam hidupnya.
Stallone tidak pernah berhenti berusaha. Ia menawarkan naskah ceritanya dan ditolak lebih dari 600 kali kepada semua produser dan studio film. Sampai suatu hari, ada sebuah studio menawarkan $20,000 dengan tokoh utamanya dibintangi oleh Ryan O’Neal dan Burt Reynolds. Stallone kegirangan mendapat penawaran tsb. Akan tetapi Stallone ngotot ingin tetap membintangi filmnya tersebut. Lalu ia menawarkan diri untuk bermain cuma-cuma. Ia ditolak oleh sang sutradara. Stallone pun menolak penawaran tersebut, walaupun sesungguhnya dia sangat membutuhkan uangnya.
Lalu mereka terus menaikkan tawarannya $80,000, $200.000, $300.000 $330.000, Stallone bersikeras tidak akan mau melihat filmnya dibuat kalau tidak boleh membintangi tokoh utamanya.
Akhirnya mereka setuju Stallone menjadi tokoh utamanya, namun ia hanya dibayar $20.000 untuk naskah ceritanya ditambah $340 per minggu sesuai upah minimal seorang aktor. Setelah dipotong biaya-biaya, komisi agen, dan pajak, ia hanya mendapatkan penghasilan bersih sebesar $6,000 bukannya $330,000. Woow, sebuah keputusan yang berani untuk orang yang bangkrut.
Begitu mendapat uang, lalu dia mencari orang yang membeli anjingnya, sahabatnya tsb untuk membeli Timmy kembali. Namun sang pembeli tidak mau melepaskan Timmy begitu saja. Stallone lalu memberi tawaran 2 kali lipat, tetap ia tidak mau. Lalu $100, $200, $500 tetap tidak diberikan. Penawaran terus berlanjut. Stallone tidak menyerah karena Timmy sudah dianggap seperti sahabatnya dan sudah menjadi bagian dari hidupnya. Akhirnya dia harus mengeluarkan $15.000, ditambah syarat melibatkan sang pembeli sebagai pemeran tambahan dalam filmnya tersebut. Sungguh kisah yang unik.
Namun apa yang terjadi selanjutnya? Dua tahun kemudian, di tahun 1976 Stallone dinominasikan meraih Academy Award sebagai Aktor Terbaik. Film Rocky tersebut memenangkan tiga oscar, Film terbaik, Sutradara terbaik dan Skenario Film terbaik. Serial Rocky (Rocky 1 -5) setelahnya meraih hampir $1 milyar, menjadikan Stallone seorang bintang film internasional

Pada waktu film Rocky diluncurkan dan mencapai box office, film ini mampu menghasilkan uang $171 juta dan dinominasikan untuk sepuluh academy awards. Spontan Sylvester Stallone melesat menjadi terkenal sebagai bintang laga. Tawaran main film segera membanjir, seperti: ”First Blood”, ”Rambo I - IV”, Rocky, I - V, Get Carter”, “Cliffhanger”, “Demolition Man”. “The Specialist. ” “Assassins,” “Daylight”.
Stallone menjadi salah satu Aktor tersukses dengan segala keterbatasannya terjadi karena baginya menjadi aktor adalah sebuah impian dan keharusan. Ia percaya bahwa jika kita betul-betul punya komitmen, maka selalu ada jalan keluar!

Dan kita tahu, siapa Sylvester Stallone sekarang. Mengapa kita harus takut? Mari kita bermimpi dan terus mengasah kemampuan kita untuk mewujudkan impian tersebut.

”Kalau Anda ingin sukses lebih cepat, Anda harus melipatgandakan tingkat kegagalan Anda. Kesuksean terletak di sisi luar kegagalan”
Thomas J. Watson, Sr, pendiri IBM.

”Success adalah kemampuan untuk melewati satu kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat - Sir. Winston Churchill”

Jujur saja, saya baru mengetahui kisah hidup Stallone yang luar biasa, hanya beberapa minggu yang lalu, padahal saya adalah pengemar Film-filmnya yang heroik.

Salam
mukhlis aminullah

Senin, 12 November 2012

MALING

suatu siang di Warung CPLUS
aku tertipu oleh senyum manis
dan keramahan seorang lelaki perlente
yang ternyata seorang Maling!

Kota Juang, 12 November 2012
karya mukhlis aminullah

KERAGUAN

perjalanan terasa kian jauh
untuk menyelesaikan rute ini
dan akupun tidak tau
apakah sampai ke tujuan
dengan selamat?

Kota Juang, 12 November 2012
karya mukhlis aminullah

Senin, 05 November 2012

TEMUKAN KEKUATAN ANDA

Dalam buku yang berjudul Now, Discover Your Strengths yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset Gallup terhadap lebih dari 2 juta orang Amerika, Marcus Buckingham dan Donal O. Clifton, Ph.D menunjukkan, kunci utama untuk prestasi yang tinggi, kesuksesan dan kebahagiaan adalah melalui upaya untuk mendayagunakan kekuatan kita, bukan dengan mengoreksi atau mengatasi kekurangan dan kelemahan kita.

Menemukan dan mengenali kekuatan kita.

Sayangnya, sebagian besar kita tidak pernah menyadari bakat atau talenta dan kekuatan kita, apalagi kemampuan untuk mendayagunakan kekuatan tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan sebaliknya, karena pengaruh orangtua kita, guru-guru kita, atasan kita, dan bahkan oleh para pakar psikologi, kita justru sangat ahli dalam mengetahui kelemahan kita dan menghabiskan hidup kita hanya untuk memperbaiki atau mengatasi kekurangan atau kelemahan kita tersebut. Kekuatan kita justru kita biarkan dan kita abaikan begitu saja.

Kita hidup dengan keyakinan bahwa baik adalah lawan dari buruk sehingga manusia selama berabad-abad berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan kelemahan atau kekurangannya. Para dokter belajar tentang penyakit untuk mengetahui tentang kesehatan, para psikolog belajar tentang kesedihan atau gangguan kejiwaan untuk mengetahui tentang kebahagiaan atau kesehatan jiwa.

Di mana pun kita, di sekolah, di tempat bekerja, kita diajarkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi kelemahan atau kekurangan kita agar kita menjadi kuat. Banyak pendidikan dan pelatihan lebih diarahkan kepada upaya untuk mengatasi atau mengurangi kelemahan seseorang.Hal ini bukannya salah, melainkan kurang dapat mengeluarkan potensi atau kekuatan terbaik yang dimiliki seseorang. Karena daya kekuatan seseorang memiliki pola yang berbeda dengan kelemahan yang dimilikinya.

Untuk sukses di bidang yang kita pilih serta menemukan kepuasan sejati dalam bidang tersebut, kita harus dapat memahami terlebih dahulu apa saja kekuatan kita. Kita harus dapat menemukenali, menerapkan, serta mendayagunakan kekuatan kita sehingga dapat sepenuhnya mendukung upaya kita dalam mencapai sasaran atau impian-impian kita. Janganlah fokus pada kelemahan atau kekurangan kita, tetapi justru kekuatan kitalah yang harus kita daya gunakan dan kita kembangkan.

Fokus pada Kekuatan Kita

 
Dalam bukunya The Power of Focus, Jack Canfield, dkk menyatakan bahwa salah satu strategi untuk senantiasa mencapai prestasi puncak dan meraih sasaran-sasaran dalam hidup dengan lebih pasti adalah dengan selalu fokus pada upaya mengembangkan kekuatan kita, bukannya kelemahan kita (build on your strengths, not your weaknesses). Lebih jauh dikatakan dalam buku tersebut: You must invest most of your time every week doing what you do best, and let others do what they do best.

Kita harus lebih banyak meluangkan waktu kita untuk melakukan hal-hal yang kita kuasai, dan membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang mereka kuasai. Dengan kata lain, kita fokus pada kekuatan atau kelebihan kita. Konsultan bisnis terkenal Dan Sullivan bahkan mengatakan, ” If you spend too much time working on your weaknesses, all you end up with is a lot of strong weaknesses.” Artinya jika kita lebih banyak berupaya untuk mengatasi kelemahan kita, akhirnya kita akan memiliki banyak kelemahan yang semakin menonjol.

Semakin kita berlatih atau berusaha mengatasi kelemahan kita, semakin kita akan menjadi orang rata-rata, tetapi jika kita tekun berlatih untuk memaksimalkan kekuatan kita atau bakat kita, peluangnya jauh lebih besar kita akan sukses di bidang yang kita kuasai tersebut.



Kita semua diberkati Tuhan dengan talenta atau bakat yang berbeda-beda dan unik. Setiap kita memiliki kelebihan dan kekuatan yang jika dapat kita latih dan kita kembangkan untuk semakin didayagunakan sehingga akhirnya kita dapat menjadi terbaik dengan talenta yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Hal terpenting dalam seluruh kehidupan kita adalah menemukenali kekuatan atau talenta yang sudah Tuhan berikan kepada kita.

Pencarian atau penemuan talenta seseorang mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun, bahkan kadang-kadang banyak dari kita tidak pernah menyadari apa sesungguhnya talenta kita. Bahkan kita sering membandingkan kelemahan atau kekurangan kita dengan kelebihan atau kekuatan orang lain. Tentu saja hal ini tidak adil sama sekali kepada diri kita sendiri.

Jim Carey, seorang komedian dan bintang film terkenal yang dibayar tidak kurang dari US$ 20 juta setiap filmnya, memiliki bakat yang sangat unik. Dia dapat memutar dan melipat-lipat tubuh dan wajahnya pada posisi yang sangat tidak biasa. Seringkali dia tampak seperti terbuat dari karet. Ketika remaja, dia menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari melatih dirinya di depan cermin. Dia juga menyadari bahwa dia sangat ahli dalam menirukan gerak dan kebiasaan orang lain (impersonations) , dan hal inilah yang dia latih dan kembangkan terus-menerus jam demi jam, hari demi hari, tahun demi tahun hidupnya.

Tentu saja banyak sekali hambatan dan tantangan yang dihadapi Jim Carey dalam perjalanannya menuju ke puncak bintang. Banyak sekali momen saat dia ragu dan merasa tidak percaya diri, akankah dia dapat menjadi bintang film yang terkenal suatu hari nanti.

Kemudian dia meningkatkan cara fokusnya dengan menggunakan teknik visualisasi. Dia menulis cek sebesar 10 juta dolar dan memberi tanggal tertentu di masa depan, dan menyimpan cek itu di saku bajunya. Ketika dia merasa ragu dan jatuh, ketika dia mengalami saat-saat yang berat, dia akan pergi ke tempat yang sunyi di atas bukit dan memandang kota Los Angeles dan membayangkan dirinya adalah seorang bintang besar di Hollywood. Kemudian dia membaca kembali cek yang ditulisnya sebagai pengingat akan takdirnya sebagai bintang besar suatu hari nanti.

Hal menarik dari kisah hidup Jim Carey adalah beberapa tahun setelah dia menulis cek tersebut, dia menandatangani kontrak perjanjian senilai lebih dari sepuluh juta dolar untuk membintangi film The Mask. Tanggalnya? hampir sama dengan tanggal yang ditulisnya dalam cek yang dia simpan terus selama ini.

Apa yang bisa kita petik dari kisah Jim Carey adalah pertama kita harus fokus pada kekuatan atau kelebihan kita. Kedua nyatakan keinginan atau impian kita dalam bentuk visualisasi (tulisan, gambar, dll) dengan target atau sasaran dan jangka waktu yang jelas. Ketiga adalah latihan atau kerja keras untuk meningkatkan atau mengembangkan kekuatan dan kelebihan kita sehingga melebihi siapapun dalam talenta atau bakat tersebut. Tidak ada keunggulan tanpa latihan atau kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus selama bertahun-tahun.

dari berbagai sumber

REKENING BANK EMOSIONAL

Apakah anda pernah mendengar tentang konsep rekening bank emosional? Prinsip ini dapat pula efektif dalam membangun hubungan-hubungan kita dengan orang-orang yang dengannya Anda perlu berhubungan dengan teratur. Bawalah konsep ini untuk memahami rekening bank emosional Anda—kiasan sederhana yang menggambarkan jumlah rasa percaya yang kita bangun dalam hubungan kita dengan orang lain. Tabungan apa saja yang bisa Anda buat dengan orang-orang di tempat kerja, di tempat ibadah, atau di tempat tinggal Anda? Simaklah jenis-jenis mata uang berikut ini:
 
MATA UANG PENGERTIAN
Sediakanlah waktu untuk memahami mereka yang ada di sekitar Anda. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Memahami seseorang harus Anda lakukan terlebih dahulu sebelum Anda bisa membangun sebuah hubungan. Supaya dapat menabung di rekening bank emosional seseorang, Anda harus menemukan apa yang penting bagi orang tersebut; dan hal tersebut haruslah menjadi SAMA PENTINGNYA bagi Anda. Idealnya, kita sebaiknya berusaha untuk dapat selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Kerelaan membantu sesame adalah perwujudan dari kasih. Pada saat melakukan hal ini Anda telah mengesahkan apa yang penting bagi rekan Anda.
 
MATA UANG KEMAMPUAN UNTUK DIANDALKAN
Menepati komitmen-komitmen Anda adalah sebuah pernyataan dari kemampuan Anda untuk dapat diandalkan. Jika Anda adalah orang yang menepati perkataan Anda, orang lain dapat menceritakan masalah, bahkan rahasianya kepada Anda dengan perasaan aman. Kemampuan Anda untuk dapat diandalkan membuat orang tertarik pada Anda dan biasanya Anda akan sering dimintai pendapat.
 
MATA UANG INTEGRITAS
Integritas adalah menyesuaian perkataan kita dengan kenyataan. Anda berbuat seperti yang Anda katakan, rasakan, pikirkan, dan lakukan. Anda menepati janji dan memenuhi harapan. Anda adalah autentik! JADILAH AUTENTIK. Artinya Anda tidak memiliki keinginan sedikitpun untuk melakukan tipu muslihat yang tak terlihat maupun yang terlihat dalam perlakuan dan perkataan Anda. Jika Anda adalah orang yang memiliki integritas, Anda memperlakukan semua orang dengan prinsip-prinsip yang sama, tanpa memperdulikan mereka ada di hadapan Anda atau tidak. Idealnya adalah kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi orang yang berlaku tak bercela, seperti: selalu melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, berpegang pada janji yang telah diucapkan walaupun rugi, tidak menyebarkan fitnah, tidak berbuat jahat terhadap teman atau orang yang mempercayainya, tidak memandang hina orang lain, tidak mencela & menghakimi orang-orang lain yang memiliki prinsip serta nilai-nilaiyang berbeda.

MATA UANG RASA HORMAT
Ada tiga level rasa hormat pada manusia.
• Level pertama adalah rasa hormat yang wajar atau seharus-nya.
• Level kedua adalah rasa hormat yang didasarkan pada karakter.
• Level yang ketiga adalah rasa hormat yang didasarkan pada perbuatan.
 

MATA UANG SIKAP MENTAL
Sikap mental adalah cara Anda berpikir, merasakan, atau memandang sesuatu. Beberapa hal yang Anda katakan pada diri sendiri adalah cerminan dari keyakinan dan sikap mental Anda tentang diri Anda. Jika yang Anda katakan negatif dan meremehkan diri sendiri, hal tersebut juga mempengaruhi bagaimana Anda merespon orang lain. Sikap orang-orang terhadap Anda dapat memengaruhi Anda! Anda tidak dapat mengendalikan apa yang orang lain pikirkan; tetapi Anda dapat mengendalikan dua hal:
1. Apa yang Anda katakan tentang Anda pada diri Anda sendiri, dan
2. Bagaimana Anda merespon apa yang orang lain katakan tentang Anda
 

MATA UANG MENDENGARKAN
Salah satu alasan seseorang tertarik kepada orang lain adalah karena ia didengarkan. Ada lima pesan dalam apa yang Anda katakan:
1. Apa yang Anda maksudkan
2. Apa yang Anda katakan
3. Apa yang didengar oleh orang lain
4. Apa yang menurut orang lain ia dengar
5. Apa yang dikatakan orang lain tentang apa yang Anda katakan.
 

MATA UANG DORONGAN SEMANGAT
Untuk dapat menjadi seorang pendorong semangat Anda harus memiliki sikap optimis. Dorongan semangat adalah memberikan inspirasi, meneruskan jalan yang telah dipilih, menanamkan semangat dan rasa percaya.
Dorongan semangat bukanlah suatu hal yang diberikan karena suatu prestasi. Pada saat Anda memberikan dorongan semangat, Anda menyampaikan pesan negative dengan cara yang positif. Yaitu dengan cara menemukan hal-hal yang membangun dan positif dalam berbagai situasi.


by Angelina Feje



RASA PERCAYA DIRI

Aset paling berharga bagi banyak orang adalah juga aset yang paling belakangan dihargai. Aset itu, bila ditangani dengan semestinya, akan mampu memberikan hasil secara dramatis. Aset yang tidak dapat dikenakan harga setinggi apapun. Itulah otak manusia, pikiran dan proses berfikir.
Otak merupakan kawasan penyimpanan yang kapasitasnya luar biasa, menjadi pentinglah untuk berhati-hati di dalam mengisinya. Sebagian orang mempunyai otak yang penuh dengan pemikiran dan pengalaman negatif. Mereka akan secara terus-menerus menanamkan masukan saya tidak mampu dengan setumpuk alasan mengapa mereka tidak mampu. Sehingga ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan atau tantangan baru, otak mereka, ketika ditanya, mengirimkan jawaban : Tidak, kamu tidak mampu, atau tanggapan lain semacam itu.
Lima langkah yang diperlukan untuk membangun kepercayaan diri dan yang pada gilirannya membangun rasa percaya diri bagi motivasi diri dari dalam.

Hindari mencari-cari alasan
Begitu banyak orang mengurungkan niat mereka dengan mengajukan alasan yang tidak masuk akal dan samasekali salah. Seperti :
- Saya tidak bisa
- Saya tidak mampu sebab...
- Pendidikan saya belum memadai
- Saya sudah terlalu tua
- Saya masih terlalu muda, dll
Siapapun dapat mencari alasan bagi hampir segalanya, maka dalam membangun kepercayaan diri, jangan sekali-kali membuat alasan. Hal itu mungkin sangat menyenangkan dan menentramkan hati, tetapi alasan-alasan hanya akan menghamabat seseoarang dari pencapaian sasaran. Ingatlah bahwa otak Anda adalah kawasan penyimpanan -- apa yang Anda masukkan pada gilirannya akan keluar lagi, jadi gantilah penyisipan hal-hal negatif dengan hal-hal positif.

Gunakan Daya Imajinasi
Otak dengan kapasitasnya yang tidak terbatas dapat membantu Anda dengan tanpa batasan mencapai ambisi hidup jika Anda memberinya kesempatan. Biarkan dia menggambarkan diri Anda sebagai pribadi yang Anda inginkan. Dengan jelas menggambarkan apapun wujud yang Anda inginkan. Semakin Anda memikirkan itu semua semakin besar kepastian akan suatu hasil yang positif.
Jika Anda terus menerus membiarkan pikiran Anda dipenuhi dengan bermacam-macam pemikiran mengenai penyakit dan kesehatan yang buruk, Anda hampir pasti akan mengalami penyakit yang Anda pikirkan. JIka Anda terus menerus memikirkan hasil negatif tentang pergaulan atau karier bisnis, pemikiran itu pada gilirannya akan mengakar dalam diri Anda. Maka dalam proses membangun kepercayaan diri dengan menmggunakan proses kesan daya imajinasi otak, pentinglah untuk menjadi yakin bahwa apa yang sedang Anda pikirkan dan lihat dengan jelas adalah hal yang positif. Hal yang positif itu harus memungkinkan kesan positif pada diri Anda dan peningkatannya, serta pemikiran positif itu harus mengarah ke sasaran Anda, cita-cita dan kebahagiaan dalam hidup.


Jangan Takut Gagal

Kegagalan telah mengahalangi begitu banyak orang sehingga mereka mundur sebelum mencoba, berbuat atau meraih keberhasilan sebab mereka tidak mampu menerima terminologi dimana ada kemungkinan untuk gagal. Sebagian orang benar-benar tidak pernah mencoba sesuatupun sebab rasa takut gagal ini telah menguasai otak mereka selama bertahun-tahun. Setiap hari mereka memikirkan kegagalan ini sehingga mereka tidak pernah sungguh-sungguh melakukan sesuatu dan pada akhirnya mereka tidak percaya diri dan penuh keraguan.
Penampilan Membentuk Kepercayaan Diri
Penampilan luar memang bukan segalanya. Kadang-kadang perlu untuk membelanjakan uang demi penampilan luar yang menarik, karena dengan penampilan luar yang menarik memberi kesempatan yang ada dalam diri Anda untuk merasa baik. Tetapi haruslah tetap bersikap realistis. Sebagian orang bersikap berlebihan dalam penampilan mereka dan pada akhirnya semua itu hanya demi kepuasan ego mereka.
 

Susunlah Catatan Mengenai Sukses Yang Diperoleh
Setiap orang pernah mencapai sukses dalam hidupnya. Cara mengumpulkan catatan sukses masa lalu sangat sederhana. Pikirkan balik sukses Anda yang paling awal yang mungkin terjadi pada masa sekolah ketika memenangkan lomba balap kelereng atau balap karung. Mungkin juga berawal dari ucapan selamat ketika memenangkan lomba mengambar atau melukis. Ini bisa dulakukan secara lisan pada suatu audio kaset atau buku catatan. Anda bisa melihat kembali catatan dan memperbaharui aset paling berharga Anda dengan kenangan akan sukses tersebut.
Motivasi hanya dapat mengabadikan diri berdasarkan harapan. Untuk memotivasi diri, seseorang harus memiliki harapan tentang sebuah masa depan. Oleh karena itu dalam memotivasi diri seseorang bertanggung jawab untuk menciptakan sendiri harapannya.


Disarikan dari buku Sukses Memotivasi karangan Richard Denny
Have a positive day!

FILTER & REALITA

Beberapa orang heran kenapa dunia begitu kejam terhadap mereka, betapa banyak sekali orang-orang di sekitarnya tidak menyukai mereka, betapa dunia selalu tidak sesuai harapannya. Beberapa selalu heran begitu banyak orang memperlakukan mereka tidak sesuai yang mereka iinginkan, mereka tidak dihormati, mereka tidak disukai, mereka dimusuhin, dan lain-lain. Beberapa heran sekali menemukan begitu banyak orang brengsek, begitu banyak orang yang nggak beres, dan lain-lain.
Nah, apakah dunia dan orang-orang tersebut memang seperti itu? Jawabannya sederhana saja. Kadang ini hanya masalah 'jendela' kita saja. Kadang ini hanya masalah bagaimana kita memfilter apa yang kita lihat, dengar dan alami. Jendela kita kotor, maka yang kita lihat juga kotor, walau sebenarnya bersih.
Yang hobby dengan kamera tahu bagaimana kita bisa mengatur apa yang bisa kita lihat di hasil pemotretan, dengan mengatur filter pada kameranya. Dan begitu luar biasanya bagaimana kita seolah bisa mengelola realita hanya dengan mengelola filternya.
Saya kenal seorang teman yang komplain setiap hari mengenai orang-orang yang ditemuinya. Ia heran kenapa banyak sekali orang-orang yang ia sebut 'nggak bener' di dunia ini. Teman akrabnya berganti-ganti, awalnya ia begitu dekat dengan mereka, hanya butuh bulanan ia berkomentar, "Mereka ternyata sama brengseknya dengan yang lain". Bahkan kalau ditanya mengenai orang-orang di sekitarnya, ia lebih cepat menyebut kekurangan mereka. Bahkan pembantunya pun diganti hampir setiap 3 bulan. "Tidak ada yang bisa saya percaya!" komentarnya singkat. Sekarang ia masih single. "Tidak ada pria yang baik, mereka semua sama saja!"

Lalu ada yang berganti-ganti pekerjaan setelah menemukan bahwa tidak ada perusahaan yang baik, tidak ada bos yang baik, sistem atau situasi kerja tidak baik, dan lain-lain. Lucunya, walau telah jadi sebuah pola dan mereka selalu komplain mengenai hasil dari pola tersebut, mereka menutup mata dan tidak ada sesuatu yang mereka lakukan untuk mematahkan pola tersebut. Padahal di situasi yang sama, begitu banyak orang lain bisa menikmatinya!


Selain kita bisa berbicara soal 'attraction' atau apa-apa yang secara konsisten kita tarik dan undang ke dalam kehidupan kita, kita juga bisa menilai 'jendela' atau 'filter' seseorang dari bagaimana ia melihat dunia dan orang-orang di sekitar. Anda pasti mengenal orang-orang yang seolah jatuh terus dalam situasi yang sama, bertemu terus dengan orang yang mirip, berhubungan terus dengan orang yang mirip, masuk ke pekerjaan yang sama, mengalami terus hal-hal yang sama. Dan yang lebih lucu, mereka juga selalu komplain mengenai hal yang sama! Bahkan saking secara tidak sadarnya mereka untuk mempertahankan 'jendela' atau 'filter' mereka tersebut, begitu ada sesuatu yang sebenarnya bermanfaat dan baik untuk mereka pun bisa mereka tolak atau mereka katakan 'tidak sesuai dengan saya' atau 'bukan gue banget!'. Mereka seolah sudah begitu menikmati jendela yang bisa membuat mereka menikmati kekotoran yang mereka lihat di luar. Jadi saat jendela mereka dibersihkan, karena merasa melihat sesuatu yang 'berbeda', mereka mengotori lagi jendela tersebut agar bisa melihat seperti biasa. Mereka seperti sudah adiktif terhadap jendela mereka yang kotor.
Apakah ini benar-benar soal realita? Atau apakah ini soal 'jendela' atau 'filter' di kepala kita saja? Perhatikan bahwa konsistensi kita masing-masing di apapun yang kita lihat, dengar, alami, sebenarnya menunjukkan 'jendela' atau 'filter' kita. Orang yang punya 'filter' percaya, baik, tulus, jujur, bersih, dan lain-lain, akan mempunyai realita yang berbeda sama sekali dengan yang punya 'filter' tidak percaya, curiga, sinis, iri, dan lain-lain. Dunia dari jendela kedua orang ini akan sangat berbeda terlihatnya! Oleh sebab itu sederhana Dr.Richard Bandler pernah berucap "Kualitas dunia luar adalah kualitas dunia di kepala kita" alias kita hanya melihat, mendengar, mengalami sesuai dengan filter kita. Ada yang lebih sering melihat dan mengalami dunia yang indah, orang-orang yang baik, pekerjaan yang baik, dan lain-lain, sementara ada yang terus mengalami dunia yang buruk, orang-orang yang jahat terhadap mereka, pekerjaan dan tanggung jawab yang berat, dan lain-lain.
Nah, kita semua hidup di bola dunia yang sama, dan di satu konteks, kita mengalami realita atau situasi yang sama dengan orang lain. Karena memiliki 'jendela' atau 'filter' yang berbeda, kita mempunyai penilaian yang berbeda-beda mengenai realita tersebut, walau berada di tempat, waktu, dan situasi yang sama.


Bagaimana Anda melihat, mendengar, mengalami hal-hal di sekitar Anda sehari-hari, ditentukan oleh 'jendela' atau 'filter' Anda. Akan ada yang menuntut orang lain berubah, situasi berubah, bahkan dunia berubah. Tapi Anda tahu? Walau orang lain berubah, situasi berubah, dunia berubah, karena mereka masih menggunakan 'jendela' atau 'filter' yang sama untuk menilai, bagi mereka sama saja! Orang baik, situasi bagus, pekerjaan bagus pun bisa terlihat jelek dari 'jendela' yang kotor.
PILIHAN bermanfaat adalah, saat Anda sadar dunia ini tampak begitu mengerikan, orang-orang di sekitar Anda mulai selalu tampak menjengkelkan, situasi mulai lebih sering tidak diinginkan, hal-hal mulai lebih banyak menentang Anda, dan semuanya itu seolah sudah mulai menjelma jadi pola konsisten, dan ternyata tidak Anda sukai dan hasilnya tidak sesuai yang Anda mau, maka mulailah bersihkan 'jendela' Anda! Mulailah sesuaikan 'filter' Anda, sampai Anda menemukan realita sesuai yang Anda inginkan!


Dunia tidak akan berubah sesuai semua keinginan Anda, tapi Anda bisa merubah bagaimana Anda melihat dunia!

Have a positive day!

Hingdranata Nikolay
Licensed Trainer of NLP
Design Human Engineer