Dalam buku yang berjudul Now, Discover Your Strengths yang
didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset Gallup
terhadap lebih dari 2 juta orang Amerika, Marcus Buckingham dan Donal O.
Clifton, Ph.D menunjukkan, kunci utama untuk prestasi yang tinggi,
kesuksesan dan kebahagiaan adalah melalui upaya untuk mendayagunakan
kekuatan kita, bukan dengan mengoreksi atau mengatasi kekurangan dan
kelemahan kita.
Menemukan dan mengenali kekuatan kita.
Sayangnya,
sebagian besar kita tidak pernah menyadari bakat atau talenta dan
kekuatan kita, apalagi kemampuan untuk mendayagunakan kekuatan tersebut
dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahkan sebaliknya, karena pengaruh
orangtua kita, guru-guru kita, atasan kita, dan bahkan oleh para pakar
psikologi, kita justru sangat ahli dalam mengetahui kelemahan kita dan
menghabiskan hidup kita hanya untuk memperbaiki atau mengatasi
kekurangan atau kelemahan kita tersebut. Kekuatan kita justru kita
biarkan dan kita abaikan begitu saja.
Kita hidup dengan keyakinan
bahwa baik adalah lawan dari buruk sehingga manusia selama berabad-abad
berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan kelemahan atau
kekurangannya. Para dokter belajar tentang penyakit untuk mengetahui
tentang kesehatan, para psikolog belajar tentang kesedihan atau gangguan
kejiwaan untuk mengetahui tentang kebahagiaan atau kesehatan jiwa.
Di
mana pun kita, di sekolah, di tempat bekerja, kita diajarkan untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi kelemahan atau kekurangan
kita agar kita menjadi kuat. Banyak pendidikan dan pelatihan lebih
diarahkan kepada upaya untuk mengatasi atau mengurangi kelemahan
seseorang.Hal ini bukannya salah, melainkan kurang dapat mengeluarkan
potensi atau kekuatan terbaik yang dimiliki seseorang. Karena daya
kekuatan seseorang memiliki pola yang berbeda dengan kelemahan yang
dimilikinya.
Untuk sukses di bidang yang kita pilih serta
menemukan kepuasan sejati dalam bidang tersebut, kita harus dapat
memahami terlebih dahulu apa saja kekuatan kita. Kita harus dapat
menemukenali, menerapkan, serta mendayagunakan kekuatan kita sehingga
dapat sepenuhnya mendukung upaya kita dalam mencapai sasaran atau
impian-impian kita. Janganlah fokus pada kelemahan atau kekurangan kita,
tetapi justru kekuatan kitalah yang harus kita daya gunakan dan kita
kembangkan.
Fokus pada Kekuatan Kita
Dalam bukunya The Power of Focus,
Jack Canfield, dkk menyatakan bahwa salah satu strategi untuk
senantiasa mencapai prestasi puncak dan meraih sasaran-sasaran dalam
hidup dengan lebih pasti adalah dengan selalu fokus pada upaya
mengembangkan kekuatan kita, bukannya kelemahan kita (build on your strengths, not your weaknesses). Lebih jauh dikatakan dalam buku tersebut: You must invest most of your time every week doing what you do best, and let others do what they do best.
Kita
harus lebih banyak meluangkan waktu kita untuk melakukan hal-hal yang
kita kuasai, dan membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang mereka
kuasai. Dengan kata lain, kita fokus pada kekuatan atau kelebihan kita.
Konsultan bisnis terkenal Dan Sullivan bahkan mengatakan, ” If you spend too much time working on your weaknesses, all you end up with is a lot of strong weaknesses.”
Artinya jika kita lebih banyak berupaya untuk mengatasi kelemahan kita,
akhirnya kita akan memiliki banyak kelemahan yang semakin menonjol.
Semakin
kita berlatih atau berusaha mengatasi kelemahan kita, semakin kita akan
menjadi orang rata-rata, tetapi jika kita tekun berlatih untuk
memaksimalkan kekuatan kita atau bakat kita, peluangnya jauh lebih besar
kita akan sukses di bidang yang kita kuasai tersebut.
Kita semua diberkati Tuhan dengan talenta atau bakat yang berbeda-beda
dan unik. Setiap kita memiliki kelebihan dan kekuatan yang jika dapat
kita latih dan kita kembangkan untuk semakin didayagunakan sehingga
akhirnya kita dapat menjadi terbaik dengan talenta yang sudah Tuhan
berikan kepada kita. Hal terpenting dalam seluruh kehidupan kita adalah
menemukenali kekuatan atau talenta yang sudah Tuhan berikan kepada kita.
Pencarian
atau penemuan talenta seseorang mungkin memerlukan waktu
bertahun-tahun, bahkan kadang-kadang banyak dari kita tidak pernah
menyadari apa sesungguhnya talenta kita. Bahkan kita sering
membandingkan kelemahan atau kekurangan kita dengan kelebihan atau
kekuatan orang lain. Tentu saja hal ini tidak adil sama sekali kepada
diri kita sendiri.
Jim Carey,
seorang komedian dan bintang film terkenal yang dibayar tidak kurang
dari US$ 20 juta setiap filmnya, memiliki bakat yang sangat unik. Dia
dapat memutar dan melipat-lipat tubuh dan wajahnya pada posisi yang
sangat tidak biasa. Seringkali dia tampak seperti terbuat dari karet.
Ketika remaja, dia menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari melatih
dirinya di depan cermin. Dia juga menyadari bahwa dia sangat ahli dalam
menirukan gerak dan kebiasaan orang lain (impersonations) , dan hal
inilah yang dia latih dan kembangkan terus-menerus jam demi jam, hari
demi hari, tahun demi tahun hidupnya.
Tentu saja banyak sekali
hambatan dan tantangan yang dihadapi Jim Carey dalam perjalanannya
menuju ke puncak bintang. Banyak sekali momen saat dia ragu dan merasa
tidak percaya diri, akankah dia dapat menjadi bintang film yang terkenal
suatu hari nanti.
Kemudian dia meningkatkan cara fokusnya dengan
menggunakan teknik visualisasi. Dia menulis cek sebesar 10 juta dolar
dan memberi tanggal tertentu di masa depan, dan menyimpan cek itu di
saku bajunya. Ketika dia merasa ragu dan jatuh, ketika dia mengalami
saat-saat yang berat, dia akan pergi ke tempat yang sunyi di atas bukit
dan memandang kota Los Angeles dan membayangkan dirinya adalah seorang
bintang besar di Hollywood. Kemudian dia membaca kembali cek yang
ditulisnya sebagai pengingat akan takdirnya sebagai bintang besar suatu
hari nanti.
Hal menarik dari kisah hidup Jim Carey adalah
beberapa tahun setelah dia menulis cek tersebut, dia menandatangani
kontrak perjanjian senilai lebih dari sepuluh juta dolar untuk
membintangi film The Mask. Tanggalnya? hampir sama dengan tanggal yang
ditulisnya dalam cek yang dia simpan terus selama ini.
Apa yang
bisa kita petik dari kisah Jim Carey adalah pertama kita harus fokus
pada kekuatan atau kelebihan kita. Kedua nyatakan keinginan atau impian
kita dalam bentuk visualisasi (tulisan, gambar, dll) dengan target atau
sasaran dan jangka waktu yang jelas. Ketiga adalah latihan atau kerja
keras untuk meningkatkan atau mengembangkan kekuatan dan kelebihan kita
sehingga melebihi siapapun dalam talenta atau bakat tersebut. Tidak ada
keunggulan tanpa latihan atau kebiasaan yang dilakukan secara terus
menerus selama bertahun-tahun.
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar