Sabtu, 26 Desember 2015

USAI SUDAH

Usai sudah,
sajak demi sajak
kutitip lewat angin, dan
tak akan kukirimi lagi
bunga, kepadamu
cukup sudah..!!
semakin lama
puisi demi puisi
kian terasa usang
tidak ada kata perpisahan
karena kita sesungguhnya
baru saja memulai,dan
tak akan kukirimi lagi
salam
cukup sudah..!!
aku tak sanggup lagi
membaca episode demi episode
asa yang kian kabur
sementara
rasa dalam hatiku kian hilang
cukup sudah..!!

Usai sudah,
lakon kita telah tamat
dan tetaplah tersenyum..!!

Kota Juang, 26 Desember 2011 mukhlis aminullah

(inspirasi dari seorang teman yang sedang putus cinta..., hei sobat! berharaplah pada cinta yang lain, jangan bicara pada pohon, jangan marah pada tiang listrik, dan tetap lah tersenyum...!!!)

Rabu, 09 Desember 2015

SERIBU ASA DALAM DOA

kukirim seribu asa
dalam doa
agar berkah usia
menjadi sahabat kita, berdua
karena mimpi
membaca sajak-sajak kita
di pantai Samadua
masih terjaga dan terpelihara


Bireuen, 9 Desember 2015 mukhlis aminullah
Kpd: Penyair S Junaidi, HBD,...semoga panjang umur

Senin, 07 Desember 2015

SIAPA PENGELOLA NEGARA

sambil menulis puisi pahit
dan menyeruput kopi tanpa gula
aku bertanya
siapa pengelola negara?

(mengamati negara yg sedang huru hara)

Banda Aceh, 1 Desember 2015 mukhlis aminullah

Sabtu, 24 Oktober 2015

PERADUAN

sejurus kemudian
selimut segera mengantarmu
ke peraduan
angin danau di luar jendelapun
menepi
memberi kesempatan padamu
untuk bermimpi


Takengon, 23 Oktober 2015 mukhlis aminullah

Senin, 07 September 2015

CUACA SORE DI BIREUEN

panasnya mentari seperti dendam
pada angin
tak cukup berleha-leha
di beranda
dengan kain sarung
kotaku gersang dan panas

Bireuen, 07 September 2015 mukhlis aminullah

Jumat, 04 September 2015

TAKENGON PAGI INI

dan, hujanpun tersenyum
menyambut pagi
aku terperangkap
dalam aroma kopi
tidak bisa kemana-mana


Takengon, 4 September 2015 mukhlis aminullah

Kamis, 03 September 2015

JALAN LINTANG (BA'DA INSYA)

dinginnya memilin tulang
merinding
sejuk bersembunyi dalam jaket
hanya beberapa kedai yang buka
selebihnya para penjual terkulai
dalam selimut
begitulah, dan aku selalu rindu
untuk kembali ke sini


Takengon, 03 September 2015 mukhlis aminullah

Selasa, 01 September 2015

PANTAI SAMADUA

di pantai ini
aku pernah menjaring pelangi
pada sore menjelang
kuintip matahari terbenam
oh, indahnya....
pada suatu masa
aku kan terkenang


Aceh, 29 Agustus 2015 mukhlis aminullah

Rabu, 19 Agustus 2015

PADA HARI INI, 19 AGUSTUS

pada hari ini
tidak ada lagi hormat bendera
tidak ada lagi upacara
tidak ada lagi karnaval
pada hari ini
tidak ada lagi teriakan bergema
tidak ada lagi drumband ceria
tidak ada apa-apa lagi
pada hari ini
sembilan belas agustus,
kemerdekaan kita, tamat
(semua perilaku kembali seperti semula)


Bireuen 19 Agustus 2015 mukhlis aminullah

Selasa, 18 Agustus 2015

NASIONALISME

"kepada sang saka merah putih! hormaaaaat grakkk!"
upacara bendera para koruptor
dari sebuah penjara
nasionalismenya tetap menyala


Rutan Bireuen, 17 Agustus 2015 mukhlis aminullah

Minggu, 16 Agustus 2015

HIDUP DI PINGGIRAN

berada di pinggiran
ternyata lebih mudah
bisa leluasa menikmati
semua keindahan


semoga bisa tetap di sini
abadi!
dalam sebuah episode panjang

Bireuen, 16 Agustus 2015 mukhlis aminulla

PENA PUISIKU TETAP TAJAM

aku menuliskan puisi ini
sambil berlari
dikejar pemilik kekuasaan
tergopoh-gopoh aku bersembunyi
lari dari moncong senapan
undang-undang lama coba dikebiri
undang-undang baru disiapkan
mengkritik kekuasaan
akan berurusan dengan penguasa
sebuah negeri sedang digiring
menuju demokrasi yang asing
aneh dan membingungkan!


walau dikejar pemilik kekuasaan
aku akan terus menulis kritikan
walaupun sambil berlari
(dengan pena puisi)

Bireuen, 16 Agustus 2015 mukhlis aminullah

MAKNA MERDEKA


kesedihanku adalah mata air
yang setiap saat mengeluarkan
air mata
kisah tentang bangsa ini
telah membuat hatiku luka
luka, karena merasa belum merdeka
kalau saja merdeka kita
hanya penggantian warna bendera
itu bukan merdeka
merdeka kita ialah berkuasa
berkuasa atas ekonomi negara kita
merdeka kita adalah sejahtera
masyarakat kita sejahtera kehidupannya
merdeka kita ialah berdaya
pemerintah kita menguasai sumber daya
setelah tujuh puluh tahun merdeka
ternyata kedaulatan bukan milik kita


ketika kesedihanku menjadi air mata
aku benar-benar lara
dan melupakan semangat merdeka
yang tengah gegap gempita

Bireuen, 16 Agustus 2015 mukhlis aminullah

Sabtu, 15 Agustus 2015

MAKNA BULAN AGUSTUS

setiap bulan Agustus
yang kuingat hanya tentang karnaval
itupun karena ada pengeluaran ekstra
untuk sewa pakaian anak-anakku
entah sejauh mana makna kemerdekaan
bagiku
ketika nilai rupiah kian anjlok
harga kebutuhan pokok melonjak
begitu juga dengan harga beli hasil tani
murah dan tak terkendali
entah sejauh mana makna kemerdekaan
bulan ini tidak lebih berarti
daripada bulan lalu dan bulan depan
kecuali di depan rumahku
kupancang tiang dengan bendera kusam
tidak juga rumah ini kuhiasi merah putih
karena tidak ada dana untuk cat rumahku
dalam apebeka
kalaupun harus kudandani rumah ini
cukuplah dengan tambahan bunga
warna-warni merah putih siaga


setiap bulan Agustus
selalu saja aku menulis puisi kecewa
kecewa kepada pemimpin bangsa, dan
kecewa menjadi warga negara

(Agustus tahun depan aku tak ingin menulis lagi,
kekecewaanku cukup sampai disini)

Bireuen, 15 Agustus 2015 mukhlis aminullah

Kamis, 06 Agustus 2015

KAMI INGIN NIKMATI DUNIA

hati kian kering
ilmu baik tumpah entah kemana
bukan ke ruang semestinya
ilmu jahat merajalela
menguasai otak manusia
ternyata ruh juga gersang
semua orang ingin kuasai dunia
dengan cara apa saja
halal dan haram bukan lagi
pantangan
oh, tidak! semoga kami tidak
berada dalam suasana ini
Ya Allah,
berikan kami hati yang lembut
berikan kami jiwa yang rendah hati
berikan kami ilmu yang berguna
agar kami tetap sempurna
menikmati dunia

Bireuen, 5 Agustus 2015 mukhlis aminullah

Minggu, 19 Juli 2015

MIMPI (SEDANG BERADA DIMANAKAH DIRIKU?)

aku seperti mimpi, entah sedang dimana?
di negeri ini harga barang melambung tinggi
pemerintahnya tidak peduli
di negeri ini penegak hukumpun tersangka korupsi
siapa lagi yang bisa kami percayai
di negeri ini katanya negeri paling toleransi
tapi mesjid kami dibakar lagi
di negeri ini semua serba kacau balau
anehnya banyak pejabat asyik berkicau (twitt)
di negeri ini kejahatan sangat merajalela
padahal semua penduduknya ber-agama
di negeri ini para umara tidak jadi teladan
bahkan sebagian pemuka agama juga demikian
di negeri ini banyak orang mengagungkan Pancasila
tetapi perilaku mereka merusak nilai Pancasila
di negeri ini peredaran narkotika luar biasa
hidup narapidananya dalam penjara seperti Raja
di negeri ini ayat-ayat kitab suci diperjual-belikan
semua tujuan adalah kekuasaan
di negeri ini pemimpinnya dipuja-puji
padahal itu semua pencitraan diri
di negeri ini kekerasan jadi tontonan
tayangan teve bisa tidak lagi menjadi rujukan
di negeri ini semuanya serba palsu
gigi palsu, rambut palsu, elektronik palsu
bahkan senyum Pemimpinpun palsu.... ah


aku masih bermimpi sekarang
sedang berada di negara manakah diriku?

Bireuen, 19 Juli 2015 mukhlis aminullah
(semoga tidak ada yang alergi dengan kritikku ini)

Minggu, 12 Juli 2015

SEPOTONG SAJAK TENTANG AYAH

senyum ramah seperti biasa
menyapaku
"ayo kita ke kondangan si A!" ajakmu
seperti biasa,
aku hanya menitip amplop
"aku sibuk, ayah" gumamku
dengan tetap tersenyum
kaupun berlalu, pergi ke kondangan itu
tidak ada raut kecewa padamu
walaupun jawabanku selalu
dengan kiriman amplop
pernah juga suatu waktu nasehatmu
"jangan putus silaturrahim!"
aku hanya mengangguk pelan
dengan tetap mengirim amplop
ah,
setelah dua tahun berlalu
ajakan itu seperti nyata
nasehatmu muncul lagi
aku tanggapi dengan manyun
kau tetap tersenyum
senyum seorang ayah bijaksana
(bahkan akupun belum mampu melakukakannya pada anakku)


tiba-tiba aku terbangun
oleh sirine sahur
aku merindukanmu, ayah
bukan dalam mimpi

Rabbighfirli waliwa lidayya warhamhuma kama Rabbayani saghira
kepada alm.ayahku Aminullah Amin

Bireuen, 12 Juli 2015 mukhlis aminullah

Kamis, 09 Juli 2015

RAMADHAN MADRASAH JIWA

Ramadhan
betapa aku mencintaimu
bersamamu kami menuntut ilmu
bersamamu kami belajar kesabaran
bersamamu kami menambah amalan
bersamamu kami coba meraih ketaqwaan


Ramadhan
seperti bangunan keimanan
kaulah madrasah yang agung
tempat kami mendidik jiwa
dan meluruskannya

Ramadhanku

aku akan merindukanmu

Bireuen, 09 Juli 2015 mukhlis aminullah

Senin, 29 Juni 2015

UU DESA JADI SUMBER SPIRIT BARU BUM DES

Desa memiliki hak membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes atau BUM Desa). Sesunguhnya sinyal itu mulai muncul pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Namun, BUM Desa mulai menjamur setelah secara eksplisit tertera dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Dukungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten cukup besar. Kementerian/Lembaga juga sudah mulai meresponnya dengan melibatkan BUM Desa dalam program/kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat desa. Kendati demikian upaya Pemerintah Daerah dan Pemerintah ini dinilai belum optimal. Lahirnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa diharapkan dapat menjadi sumber spirit baru BUM Desa.

Undang-undang No. 6 Tahun 2014 menegaskan kembali bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa. BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

Ketentuan tentang Badan Usaha Milik Desa dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 diatur dalam Bab X, dengan 4 buah pasal, yaitu Pasal 87 sampai dengan Pasal 90. Dalam Bab X UU Desa ini disebutkan bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa yang dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. Usaha yang dapat dijalankan BUM Desa yaitu usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
BUM Desa dirancang dengan mengedepankan peran Pemerintah Desa dan masyarakatnya secara lebih proporsional. Bila bercermin kepada peran Pemerintah Desa dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat selama ini, maka melalui model BUM Desa ini diharapkan terjadi revitalisasi peran Pemerintah Desa dalam pengembangan ekonomi lokal/pemberdayaan masyarakat.

Secara teknis BUM Desa yang ada sekarang masih mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa. Dengan hadirnya UU Nomor 6 Tahun 2014 serta Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, maka kedepan Desa mendapat peluang yang lebih besar untuk meningkatkan perannya dalam pengembangan ekonomi masyarakat perdesaan. Dalam hal ini BUM Desa dapat menjadi instrumen dan dioptimalkan perannya sebagai lembaga ekonomi lokal yang legal yang berada ditingkat desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan desa.

Saat ini BUM Desa diberi peluang untuk mengembangkan berbagai jenis usaha sesusai dengan kebutuhan dan potensi desa. Adapun jenis-jenis usaha tersebut meliputi: 1) jasa 2) penyaluran sembilan bahan pokok, 3) perdagangan hasil pertanian; dan/atau 4) industri kecil dan rumah tangga.

Contoh dari usaha jasa adalah jasa keuangan mikro, jasa transportasi, jasa komunikasi, jasa konstruksi, dan jasa energi. Usaha penyaluran sembilan bahan pokok, antara lain beras, gula, garam, minyak goreng, kacang kedelai, dan bahan pangan lainnya yang dikelola melalui warung desa atau lumbung desa. Usaha perdagangan hasil pertanian meliputi jagung, buah-buahan, dan sayuran. Terakhir usaha industri kecil dan rumah tangga, seperti makanan, minuman, kerajinan rakyat, bahan bakar alternatif, dan bahan bangunan.

Jenis usaha yang banyak diusahakan oleh BUM Desa yang sudah ada sekarang baru jenis usaha jasa, itupun baru sebatas jasa keuangan mikro. Dari ketentuan yang ada, BUM Desa dapat mengembangkan berbagai jenis usaha sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Sebagai rintisan, unit usaha keuangan mikro sangat potensial dijadikan cikal bakal pembentukan BUM Desa. Strategi inilah yang tampaknya dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Dalam hal ini, keberadaan UED-SP (Usaha Ekonomi Desa–Simpan Pinjam) yang sehat menjadi syarat pembentukan BUM Desa di Kabupaten Rokan Hulu.

Di Pusat salah satunya Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) yang memiliki komitmen untuk mengembangkan lembaga perekonomian desa, termasuk BUM Desa. Sejak tahun 2009 KPDT telah memberikan kepercayaan kepada BUM Desa untuk mengelola Moda Transportasi yang diadakan melalui Dana Alokasi Khusus Bidang Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal (DAK SPDT). Hal ini ditegaskan dalam Petunjuk Teknis DAK SPDT yang dikeluarkan oleh KPDT.

Salah satu target yang ingin dicapai dari keberadaan sarana dan prasarana perdesaan yang didanai oleh DAK SPDT adalah meningkatnya pergerakan barang/penumpang dari pusat-pusat produksi menuju pusat-pusat pemasaran, dan meningkatnya akses masyarakat di perdesaan daerah tertinggal terhadap pelayanan publik.

Inisiatif KPDT untuk memberikan kepercayaan kepada BUM Desa dalam pengelolaan Moda Transportasi bantuan DAK SPDT tampaknya tidak serta merta disambut oleh Pemerintah Kabupaten Tertinggal. Salah satu kendalanya karena sebagian besar dari kabupaten tertinggal tersebut belum memiliki BUM Desa.

Beberapa kabupaten tertinggal yang memberanikan diri memberikan mandat kepada BUM Desa ternyata juga belum mendapatkan hasil yang menggembirakan. Faktor kesiapan BUM Desa dalam mengelola usaha masih menjadi kendala.

Kondisi ini menjadi pertanda bahwa masih dibutuhkan upaya panjang untuk menjadikan BUM Desa sebagai pelaksana pembangunan perekomian perdesaan. Dibutuhkan sinergi dan dukungan yang sepadan dari pemerintah dan pemerintah daerah.

Ada 4 (empat) agenda pokok yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan peran BUM Desa, yaitu :

Kesatu
Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan. Tahapan ini meliputi: perumusan regulasi/pengaturan, dan penataan organisasi. Pemerintah harus merivisi Peraturan Menteri dan menyesuaikan dengan Undang-undang No. 6 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014.

Kedua
Menyusun Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan BUM Desa yang minimal memuat tentang: bentuk organisasi, kepengurusan, hak dan kewajiban, permodalan, bagi hasil, keuntungan dan kepailitan, kerja sama dengan pihak ketiga, mekanisme pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan masyarakat;

Ketiga
Mengoptimalkan peran Satuan Kerja Perangkat Daerah (seperti Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa) dalam pembinaan terhadap BUM Desa; Penguatan kapasitas (capacity building). Mencakup pemberdayaan, pelatihan, dan fasilitasi secara berjenjang. Pemerintah melakukannya kepada Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Daerah melakukannya kepada Pemerintah Desa dan BUM Desa;

Keempat
Penguatan Pasar. Setelah BUM Desa berdiri diharapkan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, perluasan pasar, dan mendapatkan fasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya;
Keberlanjutan. Mencakup pengorganisasian, forum advokasi, dan promosi sehingga mendapatkan wujud BUM Desa yang ideal serta semakin mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan terutama masyarakat dan dunia usaha.

Masalah terbesar yang dihadapi Pemerintah Desa dalam mendukung kehadiran dan mengoptimalkan peran BUM Desa adalah cengkraman Kementerian/Lembaga yang sudah kecanduaan mengelola kegiatan yang langsung ke tingkat desa.

Kehadiran Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa diharapkan mampu memaksa seluruh pihak terkait untuk konsisten memberikan peran yang lebih besar kepada Pemerintah Desa didalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. Termasuk dalam memberikan peran yang maksimal kepada BUM Desa dalam mengembangkan kegiatan ekonomi perdesaan.

Kesemrawutan kelembagaan ekonomi masyarakat desa yang muncul akibat ego sektoral dan tidak berdayanya Pemerintah Desa dalam memutus mata rantai ini diharapkan dapat terjawab dengan hadirnya BUM Desa dan paradigma baru pengelolan desa sesuai spirit UU Desa.

Oleh : Aris Ahmad Risadi
Tulisan diadaptasi dari Makalah yang disampaikan untuk acara “Kongres Gerakan Desa 2014” di Hotel Grand Cempaka - Jakarta, 5-6 September 2014.
Penulis adalah Ketua Perkumpulan Studi dan Pembangunan Indonesia (PSPI), anggota Relawan Desa.

YANG LUPUT DARI PERHATIAN AMERIKA PASCA 11 SEPTEMBER

Mungkin betul bahwa 11 September 2001 adalah wajah pedih rakyat Amerika. Mereka merasa luluh-lantak dihantam “teroris”—walau entah siapa dalang pemboman menara kembar WTC, namun umat Islam di dunia sudah kadung kena getah dari konspirasi ini.
P
asca tragedi 11 September 2001 bukanlah wajah yang ramah, terutama bagi kaum Muslim. Bukan hanya bagi warga dari negara-negara Islam, bahkan terhadap warga negaranya yang Muslim pun, AS memasang wajah garang. Sejak saat itu, data menunjukkan ada peningkatan luar biasa dalam kasus diskriminasi yang dialami umat Islam di AS pasca tragedi 9 September lalu. Sekadar perbandingan misalnya saja CAIR (Council on American-Islamic Relations), setiap tahun hanya menerima pengaduan 300-400 saja, maka setelah 9/11, ada 14 sampai 15 ribu kasus yang datang. Apakah yang sebenarnya terjadi?

Sejumlah media massa melaporkan, umat Islam Di Amerika Serikat terkena getah serangan tersebut. Laporan diskriminasi terhadap mereka meningkat tajam dan sejumlah aksi kekerasan terhadap warga Muslim atau yang disangka Muslim terjadi beberapa di antaranya bahkan mengakibatkan kematian.
Sesaat setelah tragedi 11 September 2001, luapan amarah dan kebencian sempat ditumpahkan kepada orang Islam yang dianggap sebagai pelaku tragedy tersebut. Pada beberapa kasus, umat Islam atau yang dikira Muslim bahkan mendapat gangguan tenor, baik secara fisik mau pun mental.

11 September diakui oleh Imam Yahya Hendi, seorang cendikiawan Muslim yang mengajar di Georgetown University. Menurut master lulusan Yordania ini, reaksi masyarakat Amerika tersebut terhitung normal mengingat ketidaktahuan masyarakat AS akan Islam. “Umat Islam memang sempat ketakutan. Begitu banyak rasa amarah. Begitu besarnya sikap tidak peduli pada Islam. Maka (reaksi tersebut) bisa dimengerti. Itu hal yang normal. Maka bagaimana pun, kita perlu mendidik mereka,” tutur pria kelahiran Yerusalem, Palestina, ini.

Hari-hari penuh ketakutan memang sempat mewarnai kehidupan sehari-hari umat Islam AS, termasuk di Dearborn, Michigan. Dearborn adalah sebuah daerah dengan komunitas warga Arab yang terbesar; sekitar 250 ribu orang di AS. “Kami amat takut. Bahkan tidak pernah menyebutkan nama Usamah bin Laden di muka umum atau pun di telepon. Kami takut jika dikira sebagai pendukungnya,” tutur Intisar Alawie (16 tahun), perempuan. “Ada beberapa teman saya yang karena ketakutan maka ia melepaskan jilbabnya, lantas mereka keluar dengan menggunakan baju pendek. Tapi menurut saya itu masalah pribadi.”
Wanita keturunan Yaman yang baru menikah ini mengakui bahwa berita mengerikan di media massa semakin menambah kekhawatiran dirinya. Namun, ketakutan tersebut ternyata makin berkurang seiring berjalannya waktu.

Seorang aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tinggal di Detroit mengakui bahwa umat Islam mengalami fase takut memberikan dana apa pun pada kegiatan Islam, termasuk zakat sekali pun. Menurutnya, ruang gerak Muslim lebih terbatas dibandingkan sebelum 11 September. “Mereka harus berhati-hati. Kalau pun memberikan zakat, mereka tidak mau menuliskan nama mereka,” kata pria keturunan Irak yang menolak disebutkan jati dirinya ini. Akibat ketakutan ini, jumlah zakat dan infak yang digalang umat Islam pun berkurang.

Sebelum tragedi 11 September, jumlah dana yang terkumpul di seluruh AS mencapai 4 juta dolar AS setiap tahunnya. Namun ia mengakui bahwa dalam kehidupan sehari-hari, warga AS bersikap ramah. “Umumnya warga AS cukup ramah. Sehari-hari, semuanya berlangsung mulus-mulus saja,” jelasnya.

Di balik sejumlah kepedihan dan kepahitan mengecap hidup sebagai Muslim di AS, serangan 11 September ternyata membuahkan hikmah. Hal ini diakui oleh para tokoh Muslim di AS. Nama Islam mungkin masih terasa asing bagi sebagian besar warga AS. Hal ini terungkap saat American Muslim Council (AMC) melakukan wawancara yang direkam melalui video. “Islam? Saya tidak tahu,” kata seorang pria sambil tersenyum. Sedangkan seorang pria menjawab, “Setahu saya, Islam adalah agamanya orang Israel!”

Banyak yang mengakui bahwa sebelumnya Islam diakui sebagai agama yang masih asing di mata masyarakat AS. Sejak tragedi 11 September 2001, mereka seolah baru menyadari keberadaan agama ini di lingkungan mereka. Buku-buku tentang Islam banyak terjual di mana-mana. Orang memburunya. Tapi tentu saja ada sisi positif dan sisi negatif dari semua perkembangan ini.

Tingginya minat terhadap Islam setelah tragedi 11 September diakui pula oleh Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relation (CAIR), Dr Nihad Awad. “Buku yang paling laris dijual saat itu adalah buku tentang Islam, termasuk Al Quran. Ini menarik sekali. Untuk pertama kalinya ribuan warga Amerika menginjakkan kaki di masjid. Mereka lebih tertarik untuk mengetahui Islam, namun sayangnya mereka banyak di kelilingi oleh opini media,” kata Awad.

Imam Syamsi Ali dari Masjid Al Hikmah di Queens, New York, memiliki pengalaman unik. Pria kelahiran Indonesia ini adalah satu-satunya ulama Islam yang ditunjuk mewakili umat Islam dalam acara doa bersama yang digelar di stallion Yankee, New York, beberapa hari setelah tragedi terjadi. “Sejak serangan 11 September, kami jadi lebih banyak diundang oleh berbagai pihak untuk berbicara soal Islam. Namun dari sebelumnya pun, kami memang sudah sering diundang oleh lembaga-lembaga seperti Kepolisian New York untuk berceramah mengenai apa itu Islam, misalnya menjelang Ramadhan. Mereka ingin tahu mengenai Ramadhan dan apa saja yang bisa dilakukan atau tidak boleh dilakukan orang Islam di bulan tersebut,” papar master lulusan Pakistan, untuk bidang perbandingan agama.

Sementara Imam Yahya Hendi menyebutkan, salah satu hikmah di balik tragedi tersebut adalah banyaknya berita tentang Islam di sejumlah media, dalam empat bulan terakhir pertama. “Jumlahnya bahkan jauh lebih banyak, bahkan jika dibandingkan sejak bangsa ini (AS) berdiri 200 tahun yang lalu,” tuturnya setengah bergurau. “Kini banyak orang Amerika yang ingin tahu lebih banyak mengenai Islam.
Fenomena menarik lainnya adalah peningkatan jumlah orang yang memeluk agama Islam sejak 11 September 2001. Sebelum 11 September, biasanya ada enam ribu orang yang masuk Islam setiap tahunnya. Setelah tragedi itu, kini jumlahnya meningkat jadi 20 ribuan clalam waktu beberapa bulan saja. Sebagian besar yang tertarik menjadi Muslim adalah warga kulit hitam asal Afrika, menyusul keturunan Spanyol, dan warga kulit putih.

Setelah 9/11, ada yang tidak diketahui oleh Amerika. Tiba-tiba saja, Islam menjadi satu-satunya agama yang mengalami perkembangan paling pesat di negeri itu. Bahkan menurut Washington Times, pada 2010, umat Islam diperkirakan melampaui jumlah kaum Yahudi. Sementara pemerintah Amerika terus membom negeri-negeri Muslim untuk mencari teroris 9/11, di rumahnya sendiri Islam tumbuh bagai jamur di musim penghujan.

Sumber: skp.unair/moeflich

Rabu, 03 Juni 2015

KEPADA WAKTU

kepada waktu!
...
aku tak mau
hanya bisa mengirim salam
tanpa perangko
akan kutuliskan akta
lengkap dengan materai
agar waktu
mencatat semua kisahku
kalaupun suatu ketika
aku tiada
namaku ada dalam sejarahmu
(Khairunnas anfa'uhum linnas)


Bireuen, 3 Juni 2015 mukhlis aminullah
(masih dalam edisi Ultahku ke 42)

Selasa, 02 Juni 2015

CATATAN ULANG TAHUN (ke 42)

hidup adalah menulis jejak
setiap langkah adalah catatan

tentang diriku
aku masih mencari laporan

aku merindukan Raqib tersenyum
melihat Atid tanpa tulisan

semoga catatan sebelah kiri
dikalahkan oleh catatan kanan

Bireuen, 2 Juni 2015 mukhlis aminullah

Sabtu, 30 Mei 2015

KISAH BUNGA

bunga setaman
selalu menebar cinta
kepada pemilik rumah
dan sambut pagi dengan ramah
ketika petang disiram
bunga setaman kian merekah
suatu ketika,
setangkai bunga lily
memalingkan muka
sang pemilik rumah!
tidak ada lagi cinta pertama
yang ada hanya prahara
bunga lily menebar racun berbisa
bunga setaman
akhirnya jadi layu
dan mati pelan-pelan
karena tidak ada lagi cinta


Bireuen, 30 Mei 2015 mukhlis aminullah

Minggu, 24 Mei 2015

SEKEJAP CINTA

laksana waktu senja
kamu menjengukku
sesaat saja
padahal rindu itu
belum juga menyapaku
ah, ternyata
perasaan cinta pada manusia
datang dan pergi
begitu saja…


Bireuen, 24 Mei 2015 mukhlis aminullah
Bagi yang belum "menemukan" Cinta, puisi ini rasanya cocok...

Sabtu, 23 Mei 2015

PSK

seperti mentari senja
di ufuk barat dia menunggu
bulan dan bintang
datang membawa cinta
kemudian petang dan malam
menyatu kian syahdu
setiap tarikan nafasnya
tertulis noda dosa


jelang pagi
mentari pucat pasi
tidak ada lagi cinta
tidak ada lagi lipstik merona
yang ada hanyalah
runtuhnya harga diri
perempuan pendosa
dalam pelukan lelaki hina

Bireuen, 23 Mei 2015 mukhlis aminullah

NASIB ROHINGYA

Rohingya, oh Rohingya
kemanakah mereka harus berlabuh?
ternyata orang-orang pemilik daratan
sangat sombong
dan tidak punya peradaban
bahkan Myanmar memusuhi mereka
Malaysia membiarkan mereka
Thailand membiarkan mereka
Indonesia membiarkan mereka
kita membiarkan mereka terluka
oh,
haruskah mereka mati di lautan
hanya karena mereka Rohingya?
haruskah mereka terusir dari negerinya
hanya karena mereka Rohingya?
haruskah ?
padahal Arakan itu tanah pusaka moyangnya
Arakan adalah warisan mereka
Arakan adalah milik mereka
Myanmar tidak punya hak disana
apalagi mengusir Rohingya

Rohingya, oh Rohingya
nasibmu hidup tanpa negara

Bireuen, 21 Mei 2015 mukhlis aminullah

Senin, 11 Mei 2015

ENYAHLAH RASA ITU

enyahlah
enyahlah rasa itu
sepantasnya kau membuang muka
biarkan cinta liarmu merana
jangan hiraukan seribu nafsu
membuatmu terlena
enyahlah
karena cinta bagimu hanya satu
satu-satunya cinta


Banda Aceh, Agustus 1996
(edisi revisi, ini puisi lama saya)

Jumat, 08 Mei 2015

KRITIK KEPADA PRESIDEN

gemulai
langkahmu gontai
sikapmu jablai
dan, kau lalai
(setelah enam bulan, negara seperti tak punya Presiden)


Bireuen, 7 Mei 2015 mukhlis aminullah

Rabu, 06 Mei 2015

RINDU ALMARHUM AYAH

pada bulan
pada bintang
ingin kuungkapkan
rasa rindu kian memacu
teringat padamu
ayah,
aku ingin memugar rasa ini
dengan doa
agar diampuni dosa-dosa
kaupun tenang bersama-Nya


Bireuen, 5 Mei 2015 mukhlis aminullah

Senin, 04 Mei 2015

AMALAN SIA-SIA

setelah melewati sujud demi sujud
akhirnya kita kalah
tidak ada amal sebagai pengantar
dan surgaNya hanya jadi impian
seharusnya amalan kita tambahkan
maksiat kita tinggalkan
agar dunia dan akhirat bisa disatukan
setelah melewati rakaat demi rakaat
akhirnya kita kalah!


Bireuen, 4 Mei 2015 mukhlis aminullah
edisi muhasabah diri

Sabtu, 02 Mei 2015

PUISI BIRU

akan kupenuhi undanganmu
dengan senyum dan cinta
kupersembahkan puisi biru
sebagai ikatan maharnya
kuberikan semua kasih sayangku
abadi selamanya

Banda Aceh, 2 Mei 1994 mukhlis aminullah

Rabu, 29 April 2015

7 KEBIASAAN PRESENTER EFEKTIF

Terinspirasi dari buku Steven Covey dan Tulisan Andrew Dlugan Pendiri blog presentasi dan public speaking ixminutes.dlugan.com Dalam artikel ini saya akan menunjukkan tujuh kebiasaan presenter efektif yang akan meningkatkan produktivitas Anda sebagai seorang presenter.

Berikut adalah tujuh kebiasaan tersebut beserta penjelasannya:

Kebiasaan Pertama: Proaktif
Orang proaktif senantiasa bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan. Mereka tidak suka menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirinya. Orang proaktif mengakui bahwa segala sesuatu terjadi atas respon yang telah mereka buat. Mereka tahu bahwa diri mereka lah yang memilih perilaku yang dilakukan. Lawan dari orang proaktif adalah orang reaktif, orang seperti ini sering dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Mereka menemukan sumber-sumber eksternal untuk disalahkan atas perilaku yang mereka lakukan. Perlu diketahui semua kekuatan eksternal adalah stimulus yang akan kita respon dalam bentuk tindakan. Jadi jika respon kita salah maka tindakan kita salah. Sebagai manusia proaktif seseorang akan merespon setiap stimulus dengan positif dan itulah yang akan mengantarkannya pada tindakan-tindakan yang positif.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini dalam presentasi?
Jangan percaya mitos bahwa presentasi yang efektif dan menakjubkan hanya bisa dilakukan oleh orang hebat dan bakat yang dibawa sejak lahir. Pahami bahwa efektivitas Anda sebagai presenter adalah produk dari keputusan dan tindakan Anda . Untuk menjadi presenter proaktif, hal-hal berikut bisa Anda pertimbangkan lakukan:
Mencari kesempatan berlatih dan memperbaiki kemampuan presentasi. Ketika ada sesuatu yang salah, terima itu dengan tanggung jawab. Jangan salahkan presentasi buruk pada kurangnya waktu, audiens, atau apa pun.
Putuskan, setiap hari, untuk menjadi lebih baik.

Kebiasaan Kedua: Mulailah Dengan Tujuan Akhir
Apa yang Anda inginkan di masa yang akan datang? Pertanyaan itu mungkin agak klasik, tapi tidak ada salahnya kita berpikir sejenak tentang hal itu. Kalau Anda mau jujur kadang-kadang seseorang sering menemukan kemenangan yang tabu. Keberhasilan yang diraih sering kali mengorbankan hal-hal yang lebih berharga yang mereka miliki. Ibarat tangga Anda tidak bersandar di dinding yang tepat, setiap langkah yang Anda ambil akan membawa Anda ke tempat yang salah lebih cepat.

Kebiasaan kedua ini didasarkan pada imajinasi Anda. Artinya Anda mampu memvisualisasikan impian Anda secara jelas dalam pikiran Anda, yang tidak mungkin bisa dilihat dengan mata. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali. Ada penciptaan (pertama) mental, dan ciptaan (kedua) fisik. Penciptaan fisik mengikuti mental. Jika Anda tidak membuat usaha sadar untuk memvisualisasikan siapa Anda dan apa yang Anda inginkan dalam hidup, maka Anda memberdayakan orang lain dan keadaan untuk membentuk Anda dan kehidupan Anda secara nyata. Mulailah dengan akhir di pikiran ini berarti setiap hari Anda harus memulai tugas, atau proyek dengan visi yang jelas, tentang arah dan tujuan yang Anda inginkan, dan kemudian dilanjutkan dengan melenturkan otot-otot proaktif Anda untuk membuat suatu perubahan.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?
Apa tujuan pribadi Anda belajar presentasi? (Pikirkan tentang visi hidup Anda, dan bagaimana berbicara dapat mendukungnya). Milikilah tujuan jangka panjang yang jelas, karena hal ini akan membantu Anda mengambil langkah-langkah cerdas untuk mencapai hal tersebut. Gunakan tujuan jangka panjang Anda untuk sebagai acuan tindakan jangka pendek yang harus Anda lakukan.

Kebiasaan Ketiga: Dahulukan Yang Utama
Untuk menjalani kehidupan yang seimbang diperlukan fokus pada prioritas Anda. Kebiasaan pertama mengajarkan kita tentang tanggungjawab, menjadi proaktif adalah sebuah pilihan. Pada kebiasaan kedua mengajarkan bahwa semua hal harus diawali dari mental kemudian berakhir pada pikiran atau bisa disebut juga sebagai visi. Sedangkan kebiasaan ketiga ini tentang manajemen kehidupan yaitu tujuan, nilai, peran, dan prioritas. Apa “hal pertama?” Hal pertama adalah hal yang paling berharga dalam hidup. Jika Anda menempatkan prioritas, maka Anda harus mengatur, mengelola waktu dan peristiwa sesuai dengan prioritas pribadi Anda. Jangan sampai kita melakukan sesuatu tanpa prioritas, karena hal ini hanya merugikan waktu dan tenaga kita.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?
Ketika kita melakukan presentasi, terkadang kita terjebak dalam hal-hal kecil yang seharusnya tidak perlu kita lakukan. Misalnya:
Terlalu berpikir tentang pakaian yang kita gunakan
Terfokus pada apa yang akan dilakukan audiens saat mendengarkan Anda berbicara
Sibuk dengan mencela diri sendiri, dsb.

Beberapa hal tersebut bukan hal yang harus Anda pikirkan. Sebaliknya, jagalah kompas berbicara Anda pada hal-hal yang benar-benar penting. Seperti:
Mempersiapkan diri secara memadai dan sebaik-baiknya?
Menentukan tujuan presentasi Anda dengan baik dan terarah?
Mempersiapkan kalimat pemukaan dan penutupan Anda
Mencurahkan waktu untuk meningkatkan konten Anda (dan visual) dan mengasah cerita Anda.
Mempersiapkan pendekatan atau motode presentasi yang akan Anda gunakan
Beberapa hal di atas adalah beberapa contoh yang harus Anda lakukan, karena hal tersebut lebih penting dari pada memikirkan seuatu yang tidak jelas, yang bisa membuat Anda ragu untuk melakukan presentasi yang efektif.

Kebiasaan Keempat: Berpikir Menang-Manang
Berpikir menang-menang adalah kemampuan melihat kehidupan sebagai arena kooperatif, bukan yang kompetitif. Menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus berusaha mencari manfaat bersama dalam semua interaksi manusia.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?
Ingatlah bahwa keberhasilan Anda sebagai presenter terikat secara langsung apakah audiens Anda "menang" dengan menghadiri presentasi Anda. Perlu Anda ingat presentasi itu bukan hanya sekedar berbicara, menunjukkan kemampuan Anda pada uadiens, tepuk tangan meriah dari audiens atau hanya untuk keuntungan pribadi Anda. lebih dari itu, hal yang paling pokok harus Anda lakukan, bagaimana Anda membuat audiens puas, mamahami apa yang Anda sampaikan dan terinspirasi ingin melakukan perubahan dalam hidup.

Buatlah audiens Anda menjadi pemenang dalam hidup mereka. Jika hal ini Anda laukan, maka apa yang Anda inginkan akan datang dengan sendirinya, popularitas, keuntungan dan kredibiltas Anda sebagai presenter akan diakuai.

Kebiasaan Kelima: Berusaha Memahami Terlebih Dahulu
Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam hidup. Mungkin Anda menghabiskan bertahun-tahun untuk belajar membaca, menulis, dan berbicara. Tapi bagaimana dengan mendengarkan?
Kebanyakan orang lebih suka kalau dirinya dipahami dan menginginkan pendapatnya diperhatikan. Dalam sebuah komunikasi sering kali kita mengabaikan orang lain, kita sering berpura-pura seolah-olah kita mendengarkan, namun fokus kita hanya pada hanya pada kata-kata, sehingga kita sering kehilangan makna dari apa yang orang lain katakan.

Berbeda jika kita yang bicara, ketika sering memaksa orang lain untuk mendengarkan kita. Hal itulah yang sering menyebabkan diri kita egois dan mau menang sendiri. Jadi Kebiasaan manusia efektif adalah berusaha memahami orang lain terlebih dahulu sehingga kemudian orang lain pun bisa memahami diri kita.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?

Cobalah untuk mengerti apa yang diinginkan audiens Anda. Lakukanlah analisis terhadap apa yang diinginkan audiens. Fokuslah pada audiens Anda. Bagaimana gaya belajar mereka? Apa yang membuat mereka datang dalam presentasi Anda? Apa masalah yang mereka hadapi? Apa sumber masalah mereka? Apa keyakinan mereka? Bagaimana nilai-nilai yang mereka anut? Informasi apa yang mereka butuhkan?
Setelah Anda benar-benar memahami perspektif audiens Anda, Anda akan merasa jauh lebih mudah untuk menyampaian pesan dan menjangkau apa yang mereka butuhkan. Dengan begini Anda akan menjadi presenter yang benar-banar mampu membuat audiens Anda anutusias untuk mendengarkan apa saja yang Anda sampaikan.

Kebiasaan Keenam: Lakukan Sinergi Dengan Orang Lain
Secara sederhana, sinergi berarti “dua kepala lebih baik dari satu.” Bersinergi adalah kebiasaan kerjasama kreatif. Ini adalah kerja tim, keterbukaan pikiran, dan petualangan untuk menemukan solusi baru untuk masalah lama. Tapi itu tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya. Ini sebuah proses, dan melalui proses itu, orang membawa semua pengalaman pribadi mereka dan keahlian untuk bekerja sama. Bersama, mereka dapat menghasilkan hasil yang jauh lebih baik. Sinergi memungkinkan kita menemukan bersama-sama sebuah solusi yang sangat kecil peluangnya jika di cari sendiri.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?
Dalam setiap presentasi Anda dan audiens adalah satu kesatuan, artinya Anda tidak bisa egois dan menganggap audiens itu objek dari presentasi Anda. Satu hal yang harus Anda harus bawahi, presentasi adalah komunikasi di mana harus ada sinergi dan kerja sama yang baik antara presenter dan audiens. Keberhasilan presentasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan Anda mengajak audiens untuk berinteraksi secara aktif dan memberikan umpan balik dari yang Anda sampaikan.
Dengan merangkul pola pikir ini, Anda akan lebih mungkin untuk menjembatani kesenjangan antara Anda dan audiens. Anda akan lebih mungkin untuk berinteraksi dengan nyaman dengan mereka. Karena Anda menempatkan diri sejajar dengan audiens, Anda pun akan lebih mudah menyampaikan apa yang menjadi pemikiran Anda kepada audiens.

Kebiasaan Ketujuh: Asahlah Gergaji
Mengasah Gergaji berarti melestarikan dan meningkatkan aset terbesar yang Anda miliki. Ini berarti memiliki program seimbang untuk pembaruan diri dalam empat bidang kehidupan Anda: fisik, emosional, mental, dan spiritual. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan:
Fisik: makan, berolahraga, dan istirahat
Sosial atau emosional: Membuat hubungan sosial dan bermakna dengan orang lain
Mental: Belajar, membaca, menulis, dan pengajaran
Spiritual: Menghabiskan waktu di alam, memperluas spiritual diri melalui meditasi, musik, seni, doa dan lain-lain.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?
Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengasah gergaji atau kemampuan Anda. Dalam tulisan ini saya hanya akan memberikan contoh beberapa, seperti:
Baca buku tentang presentasi, public speaking dan blog untuk mengasah pengetahuan Anda.
Melihat presenter yang menginspirasi Anda (seperti di TED ).
Refleksikan presentasi Anda, minta umpan balik dari orang lain, dan lakukan langkah-langkah untuk memperbaiki.

Ada juga yang tak kalah penting untuk"mempertajam gergaji" adalah dengan melakukan kegiatan yang dapat membantu efektivitas presentasi Anda. Sebagai contoh:
Menjaga kesehatan fisik, hal ini akan memberikan banyak energi saat Anda di atas panggung. Hal ini juga sangat bermanfaat ketika Anda harus menyampaikan presentasi dalam durasi waktu yang lama.
Jagalah kualitas suara Anda dengan banyak minum air putih, hal ini akan berguna meningkatkan kualitas suara Anda

Masihkah Anda berpikir untuk tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan efektif di atas. Saya berharap mulai saat ini Anda mau berkomitmen untuk membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan efektif. Dengan kebiasaan-kebiasaan efektif tersebut kita akan menjadi presenter yang efektif dan menakjubkan.
Presenter yang efektif dan berkarakter kuat tidak terbentuk begitu saja, tapi harus diupayakan dengan melakukan berbagai macam kebiasaan-kebiasaan yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber Bacaan:
Buku The Seven Habits Of Highly Effective People

INILAH 3 PILAR KOMUNIKASI PERSUASIF


Jika Anda ingin membangun presentasi persuasif maka Anda perlu memiliki 3 pilar komunikasi yang akan membantu Anda mewujudkan itu semua. 3 Pilar tersebut yaitu ethos, logos dan pathos.
Ethos adalah karakter (kredibilitas) dari seorang pembicara. Logos adalah bukti logis yang disampaikan oleh pembicara. Pathos adalah hubungan emosional antara presenter dengan audiens.

Bagaimana menerapkan tiga pilar tersebut dalam dalam presentasi? mari kita bahas satu persatu.

Ethos
Sebelum Anda melakukan presentasi atau pidato maka pertanyaan ini perlu Anda ajukan. Mengapa audiens harus percaya pada diri saya? Hal ini untuk memastikan bahwa Anda benar-benar orang yang tepat dan dapat dipercaya untuk menyampaikan sebuah topik presentasi. Ini bukan hanya masalah penguasaan materi belaka, namun terkait dengan tingkat kredibilitas (keyakinan, karakter, pengetahuan dan keahlian) Anda sebagai seorang presenter di hadapan audiens.
Bagaimana mengembangkan ethos?
Ada beberapa saran yang bisa Anda terapkan untuk mengembangkan ethos antara lain.
Jadilah orang baik dan jadilah diri sendiri.
Lakukan kebiasaan-kebiasaan efektif
Tingkatkan terus keahlian dan keterampilan Anda
Bangunlah personal branding
Kembangkan terus sikap disiplin
Selalu bagikan pengalaman Anda kepada audiens

Logos
Logos adalah sesuatu yang berhubungan dengan argumen yang logis. Ajukan pertanyaan ini kepada diri Anda. Apakah pesan saya masuk akal? Apakah pesan saya berdasarkan fakta, statistik dan bukti? Jika benar, maka Anda tidak perlu khawatir terhadap kepercayaan audiens. Namun jika pesan Anda tidak mengandung itu semua, maka akan cukup sulit membuat audiens percaya dengan apa yang Anda sampaikan.

Bagaimana mengembangkan logos untuk presentasi Anda?
Ada tiga prinsip dasar yang harus Anda pegang untuk mengembangkan logos yang kuat.

Buatlah dimengerti
Apapun argumen yang Anda sampaikan, mereka harus mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sederhana. Jika Anda menggunakan data berupa angka-angka pastikan bahwa Anda tidak membuat audiens pusing dengan banyaknya angka yang Anda sebutkan. Cukup fokus pada angka yang menurut Anda penting untuk diketahui oleh audiens. Akan lebih bagus lagi jika Anda menggunakan tampilan visual untuk mendukung argumen dan data-data yang Anda sampaikan.

Buatlah Logis
Pastikan argumen yang Anda sampaikan, mudah dinalar oleh audiens. Jangan pernah memberikan sebuah pernyataan yang sulit, apalagi yang susah diterima oleh logika. Perlu Anda ingat setiap argumen yang Anda sampaikan akan dipikirkan oleh audiens jika itu masuk akal, maka mereka akan mempercayainya. Jika tidak masuk akal mereka akan menolaknya
.
Buatlah Nyata
Sebuah argumen yang didasarkan pada fakta dan contoh-contoh konkret cenderung lebih mudah diterima oleh audiens. Semakin baik fakta yang Anda tunjukkan maka semakin besar pula kepercayaan audiens terhadap diri Anda.

Pathos
Pikirkan bagaimana Anda akan menyampikan presentasi Anda. Pikirkan bagaimana Anda akan menciptakan pengalaman emosional bersama audiens Anda. Ini penting dan harus Anda lakukan. Sebuah presentasi yang kuat akan selalu melibatkan emosi audiens. Sebuah pernyataan yang Anda sampaikan harus bisa membuat audiens merasa bukan hanya berpikir.

Menggunakan pathos dalam presentasi akan membantu audiens lebih mudah memahami perspaktif Anda, lebih mudah menerima pernyataan yang Anda sampaikan dan lebih mudah menindaklanjuti call to action yang Anda sarankan.

Bagaimana mengembangkan pathos? Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan pathos dalam presentasi Anda. Seperti dengan menggunakan cerita, menggunakan humor, menggunakan visual (gambar atau video), menggunakan body lenguage, penekanan kata, atau pun jeda.

Demikianlah tiga pilar komunikasi persuasif yang harus Anda pahami. Kembangkan ketiga pilar tersebut. Kemudian pahami juga aspek-aspek presentasi persusif yang lain. Anda bisa ulasan saya tentang 5 aspek pendukung presentasi persuasif. Dengan demikian presentasi Anda akan kuat, sehingga dengan mudah Anda akan mampu mempengaruhi audiens Anda.

Bagaimana menurut Anda?

Selasa, 28 April 2015

5 ASPEK PEMBENTUK PRESENTASI PERSUASIF

Menampilkan presentasi persuasif adalah sebuah tantangan tersendiri buat para presenter. Ini memang tidak mudah, tapi bisa dipelajari. Syaratnya Anda mengetahui pola yang Anda butuhkan untuk merumuskan pesan Anda secara persuasif. Dan ini akan Anda pelajari dalam ulasan ini.
Dale Carnegie dalam bukunya Stand And Deliver menjelaskan ada lima aspek presentasi pembentuk persuasi, dan setiap presenter terkemuka tahu bagaimana menggunakannya. Kelima unsur pembentuk tersebut adalah invensi, susunan, gaya, memori dan penyampaian. Mari kita lihat satu persatu.

1. Invensi
Invensi dalam bahasa latin berarti “menemukan”. Namun Anda jangan terkecoh dengan istilah ini, karena maksud invensi dalam presentasi mengacu pada apa yang dikatakan seorang presenter, bukan pada bagaimana ia mengatakannya. Itu artinya pesan Anda adalah penentu kesuksesan presentasi yang Anda sampaikan untuk meyakinkan audiens.
Terkait dengan Invensi, ada beberapa pertanyaan mendasar yang harus Anda jawabsebelum Anda melakukan presentasi. Berikut adalah beberapa pertanyaan tersebut.
• Apa pesan yang akan saya sampaikan?
• Seberapa besar saya menguasai pesan yang akan saya sampaikan?
• Apa tujuan presentasi saya?
• Siapa Audiens saya?
• Mengapa audiens harus mendengarkan saya?
• Apa manfaat yang akan audiens dapat?
• Adakah cerita untuk mengkomunikasikan pesan saya?
• Berapa banyak materi yang saya butuhkan?
• Berapa waktu yang tersedia?
• Siapa saja yang akan saya libatkan?
• Adakah pendapat ahli yang mendukung pesan saya?
Beberapa pertanyaan di atas harus Anda jawab untuk mengetahui bahwa Anda benar-benar menguasai pesan yang akan Anda sampaikan 100%. Anda tidak bisa melakukan penawaran, karena keberhasilan Anda sangat ditentukan oleh pesan Anda.

2. Susunan
Sebuah presentasi yang persuasif harus memiliki susunan atau struktur yang baik. Hal ini untuk memudahkan audiens memahami alur dari presentasi yang Anda sampaikan. Sebagai presenter Anda jangan memberikan kesan bahwa Anda telah tersesat. Anda harus membuat presentasi Anda nampak jelas memiliki bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
Di bagian awal Anda harus mampu menarik perhatian audiens dan memotivasi mereka untuk mendengarkan pesan utama yang akan Anda sampaikan. Di bagian utama, Anda harus menjelaskan poin-poin utama Anda dengan jelas. Perkuat pesan utama Anda dengan data-data yang akurat untuk meyakinkan, dan gunakan humor, cerita atau anekdot untuk mempengaruhi emosi mereka. Sedangkan di bagian akhir Anda harus menyimpulkan pesan Anda dalam kalimat yang tidak terlampau panjang, mudah diingat dan bermakna, sehingga audiens mengingat pesan Anda selama hidupnya.

3. Gaya
Gaya (style) adalah adalah kata-kata konkret yang digunakan untuk mengekspresikan pesan. Di sinilah identitas Anda sebagai presenter nampak jelas. Audiens dapat dengan mudah menilai yang Anda sampaikan dari gaya yang Anda tunjukkan. Apakah mereka mempercayai Anda atau sebaliknya mereka ragu dengan apa yang Anda sampaikan.
Kalau Anda pernah memperhatikan beberapa presenter terkenal di tanah air, kebanyakan dari mereka memiliki gaya khas masing-masing saat menyampaikan presentasi. Sebut saja Andriew Wongso, Aa Gym, dan Mario Teguh. Ketiga tokoh tersebut memiliki gaya unik yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seseorang dapat dengan mudah mengenali mereka, hanya dari gaya bicara mereka meskipun tidak harus bertatap muka. Inilah yang harus Anda lakukan. Anda harus tahu betul bagaimana gaya Anda, apakah Anda suka dengan gaya bersahaja, orasi atau yang lain. Satu hal yang harus Anda catat, gaya tidak usah Anda buat-buat, karena itu hanya akan membuat audiens kurang respek dengan Anda.
Sebagai seorang presenter Anda harus memilih gaya yang Anda tampilkan seperti Anda memilih pakaian yang Anda kenakan. Tentunya sangat tidak etis jika Anda berbicara dalam acara formal, tapi Anda menggunakan kaos atau celana jeans. Sama halnya, tidak mungkin Anda berbicara dengan gaya orasi yang berlebihan dalam sebuah presentasi bisnis atau presentasi kuliah. Intinya Anda harus mampu menggunakan gaya sesuai dengan topik presentasi dan situasi presentasi yang Anda sampaikan.

4. Memori
Di masa lalu memori dianggap sebagai bagian terpenting dalam berbicara di depan publik. Karena dianggap sebagai indikator intelegensi yang paling nyata. beberapa public speaker di masa lalu bisa menulis naskah pidato mereka berlembar-lembar, kemudian mereka hafalkan untuk disampaikan dihadapan publik.
Di masa itu hal tersebut nampak wajar karena memang kemampuan menghafal menjadi tolak ukur kejeniusan seorang public speaker. Namun itu di masa lalu, dan di masa sekarang mungkin hanya sedikit orang yang bisa menyampaikan presentasi yang panjang murni dengan mengandalkan daya ingat atau memori. Meskipun begitu tidak bisa kita pungkiri memori tetap memiliki peranan penting dalam presentasi persuasif. Misalnya dalam mengingat poin-poin penting dalam presentasi, mengingat kutipan, mengingat kata yang akan dikuatkan, mengingat kalimat pembuka dan mengingat kalimat penutup.

5. Penyampaian
Dalam presentasi persuasif Anda juga harus benar-benar tahu bagaimana menyampaikan pesan Anda dengan baik. Anda harus memulainya dengan pembukaan yang menarik, kemudian memaparkan pesan Anda dengan bahasa verbal yang jelas dan mudah dipahami. Anda harus memperkuat bahasa tubuh Anda dengan bahasa tubuh yang sesuai. Kemudian harus mampu menutup presentasi dengan kuat dan mudah diingat.
Bukan itu saja tapi Anda juga harus mampu menggunakan teknik-teknik public speaking dengan efektif. Seperti menggunakan teknik the rule of three, Anaphora, bercerita maupun humor.
Satu lagi yang juga harus Anda pahami, topik yang sama untuk audiens yang berbeda harus Anda sampaikan dengan cara yang berbeda. Jika ini berhasil Anda lakukan maka Anda akan berhasil menampilkan presentasi persuasif dalam setiap kesempatan.

Demikianlah lima pembentuk persuasif menurut Dale Carnegie. Anda bisa menerapkan mengembangkan lima pola ini untuk membentuk kekuatan persuasi Anda.

sumber : http://www.ronapresentasi.com

Senin, 27 April 2015

TERSESAT

tersesat di belantara kota
semua sibuk
suatu pagi di kota ini
aku seperti tarzan
berpindah dari satu halte
ke halte yang lain...
tak tahu jalan pulang


Jakarta, 27 April 2015 mukhlis aminullah

EPISODE BIMBANG

bertanya kepada bulan
katanya sedang gerhana
bintangpun sedang miskin
pada sesiapakah layaknya
kami harus bertanya
ini adalah sepenggal puisi
episode bimbang,..
kalau begitu, mari bersabar!
bersabar sajalah!


Bireuen, 23 April 2015 mukhlis aminullah

NIKMAT TUHAN PAGI INI

selamat pagi
terima kasih yaa Rabbi
atas rahmat kehidupan pagi ini
aku menikmati suara bebek
di kandang tetangga
masih melihat rumput hijau
di samping rumah kian tinggi
mengantar anak-anak ke sekolah
diiringi senyum manis ibunya
menyeruput kopi pagi ini
ditambah sepiring kecil timphan
sempurnalah aku rasakan
terima kasih atas nikmat Tuhan
izinkan kuhidangkan puisi ini
mengiringi sarapan pagi


Bireuen, 22 April 2015 mukhlis aminullah

Selasa, 14 April 2015

BENANG MERAH

benang merah
bagi penjahit, tak ada masalah
benang putih, benang hijau
benang merah, semua lumrah
akan dipakai menurut kebutuhannya


benang merah
bagi penegak hukum, adalah penunjuk arah
proses hukum segera tuntas
setelah penegak hukum kerja keras
mengungkapkan benang merah

benang merah
bagi rakyat bukanlah masalah
kami hanya butuh uang berwarna merah
untuk membeli beras merah
rakyat tak peduli benang merah

Bireuen, 14 April 2015 mukhlis aminullah

Sabtu, 11 April 2015

PRIA TERBENGKALAI

secangkir Teh Tarek
selalu setia menemani sepiku
meja dan kursi di warung kopi ini
jadi saksi bisu
akulah pria yang terbengkalai
di sudut waktu

Bireuen, 11 April 2015 mukhlis aminullah

SEMALAM DI LANGSA

ramai dan pengap
ternyata Langsa kota yang sibuk
semua bergerak
sepertinya tidak ada
yang saling kenal, di sini
kenderaan di jalanan sibuk
orang-orang di warung sibuk
pedagang sibuk
tukang parkir sibuk
pengemis sibuk
Walikota juga sibuk, barangkali?
semua sibuk


Langsa, 7 April 2015 mukhlis aminullah

HARI JUM'AT

hari yang mulia
dan dimuliakan
merangkai zikir
membaca Alqur'an
membasuh hati
menjernihkan pikiran
Jum'at yang sakral
tulislah semua pahala
dengan kebajikan
Jum'at yang mulia
hari yang istimewa


Bireuen, 10 April 2015 mukhlis aminullah

Senin, 30 Maret 2015

SEMANGAT BARU

ada ombak di matamu
setelah kita kehilangan
jangan ratapi hari, dik!
waktu yang lalu berlalu sudah
mari sambut waktu baru
dengan semangat baja
kita akan miliki, semuanya
yakinlah...


Bireuen, 30 Maret 2015 mukhlis aminullah

BUKAN RUMAH IZRAIL

setibanya di rumah ini
aku ketakutan
menggigil seluruh badan
membaca berita kematian
mati datang tanpa permisi
nyawa pergi tanpa pesan
aku ketakutan

dan, aku benar-benar ketakutan
seakan rumahku milik Izrail

Bireuen, 29 Maret 2015 mukhlis aminullah
(aku benar-benar ketakutan, semoga Allah berikan panjang umur)

Kamis, 26 Maret 2015

KASIH SUCI ABADI

masih menjadi kenangan
merah jambu senyummu
ternyata bukan impian
hatikupun haru biru


dik, aku masih gemetar
saat berada di dekatmu

Bireuen, 26 Maret 2015 mukhlis aminullah

Selasa, 24 Maret 2015

APAKAH ADA BEDANYA

(ORDE BARU DENGAN ORDE REFORMASI)

apakah ada bedanya?
harga-harga terkendali tetapi jiwa mati
kreasi kita mati, demokrasi mati
semuanya penguasa pegang kendali

apakah ada bedanya?
ketika kita bebas berdemokrasi
kita bebas berteriak, bebas berorasi
tetapi harga-harga melambung tinggi

kami muak dengan semua ini
kami tidak butuh pencitraan
rakyat hanya butuh makan
dan tak mau terabaikan

jangan sampai kami bertanya
"apakah ada bedanya???"

Bireuen, 24 Maret 2015 mukhlis aminullah

Sabtu, 07 Maret 2015

BIARKAN TENGGELAM

hanya ini pintaku
bila aku harus tenggelam
biarkan saja aku tenggelam
ke dalam telaga hatimu
aku akan setia di dasarnya


Bireuen, 12 Maret 1995 mukhlis aminullah
puisi yang tak pernah terkirim

Selasa, 03 Maret 2015

DEMOKRASI BERAS

berbicara tentang beras
tidak akan pernah habisnya
kemarin Presiden berbicara tentang beras
hari ini Menteri berkata tentang beras
Bulog menjamin persediaan beras


warga tetanggaku kehabisan beras
mereka tidak pernah berbicara
tetapi hanya memikirkan bagaimana cara
untuk membeli beras
warga tetanggaku tak sanggup membeli beras

Pemilu sudah berlalu
tidak ada lagi demokrasi beras
tidak ada lagi janji turunnya harga beras
tidak ada lagi politisi bagi-bagi beras
tidak ada lagi Calon Presiden bicara beras

ketika sudah jadi Presiden
soal beras hanya jadi komoditi kertas
dalam rapat-rapat terbatas
ketika rakyat tidak sanggup beli beras
kemana para pembual tentang beras

nyanyian tentang beras di negeriku
hanya di kertas-kertas para tikus beras
beras tetap mahal

Bireuen, 03 Maret 2015 mukhlis aminullah

ANDAI

andai sakit itu bisa kupindahkan
akan kupindahkan ke dalam ragaku
agar kau tenang merawat jiwa
nikmati hari tua penuh warna


Bireuen, 03 Maret 2015 mukhlis aminullah
kepada ibu

Minggu, 01 Maret 2015

KEPADA SIAPA BERTANYA

tak tahu mau bertanya
kepada siapa
kalian bertanya kepadaku
akupun bertanya kepadamu
tidak ada jawabannya
kita seperti anak kehilangan cinta
saat pintar dipuja
ketika kalah dihina
dulu kita jadi panutan
bagi masyarakat untuk bertanya
sekarang kita bertanya pada mereka
adakah yang peduli kepada kita?
tidak ada
pemerintah tidak peduli
para menteri sibuk sendiri
mereka asyik menjaga kekuasaannya
oh, beginilah kita...
kepada siapa kita seharusnya bertanya
tentang marwah kita


Bireuen, 27 Februari 2015 mukhlis aminullah
Elegi Para Mantan Fasilitator PNPM

Kamis, 19 Februari 2015

KOTA JUANG JELANG PAGI

tiada lagi suara burung
seperti dulu
jelang pagi masih terdengar
suara bising
para remaja balapan sampai subuh
dan orang pacaran dalam kegelapan
di sudut pagar pusat pemerintahan
adalah biasa
begitulah, kampung kita
malam Minggu, jelang pagi


Cot Gapu, 15 Februari 2015 mukhlis aminullah

MANUSIA KIAN SOMBONG

kutemukan kesombongan di sini
hiruk pikuk
semua orang hanya lalu lalang
tanpa senyum
masing-masing minum secangkir kopi
dan membaca koran online
ternyata teknologi
menyita semua keramahan


Bireuen, 18 Februari 2015 mukhlis aminullah

BIMBANG

entah, bagaimana cara
memadamkan ricuh riuh
harapan yang kian ganas
padahal hati sedang bimbang
antara menunggu disini
atau mencari bintang terang
pada lain gelombang


bagaimanakah caranya?
selain Istikharah dalam sajadah-Mu

Bireuen, 16 Februari 2015 mukhlis aminullah

Selasa, 10 Februari 2015

MEMUSUHI MATAHARI

aku pernah merasakan
yang belum pernah kalian rasakan
aku merasakan lagi
bagi kalian baru sekali ini
seakan semua terulang
laksana tujuh belas tahun silam
ketika mulai terbit matahari
kurasakan semua potensi diri jadi mati


Bireuen, 10 Februari 2014 mukhlis aminullah....
(kehilangan bagi seorang lelaki adalah ketika ia bangun tidur ianya tidak tahu harus mengerjakan apa, walaupun misalnya buku tabungannya memenuhi seluruh brankas bank cureh)--- masih sabar menunggu spt.

Sabtu, 07 Februari 2015

BEKERJASAMA DEMI DESA

PERATURAN Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri dan Perpres No 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ternyata lebih dimaknai sebagai perbedaan sekaligus perebutan kewenangan atas desa. Padahal, yang mendesak justru kolaborasi segenap kementerian demi desa.

Modusnya, berupa penerbitan aturan pada tingkat menteri yang berdiri sendiri sembari mencakup wewenang kementerian lain. Surat Edaran Menteri Desa PDTT tentang penggunaan dana desa bersinggungan dengan pembinaan keuangan desa oleh Kemendagri. Sebaliknya Peraturan Menteri Dalam Negeri No 114/2014 tentang pembangunan desa lebih cocok diterbitkan bersama Kemendesa PDTT.

Prioritas kedua

Beragam kalangan boleh meromantisasi merekahnya desa seirama penetapan UU No 6/2014 tentang desa, tetapi realitasnya Presiden Jokowi berkonsentrasi pada pangan, energi dan infrastruktur (Kompas, 30 Januari 2015). Tambahan celah fiskal hingga Rp 230 triliun untuk 2015 saja mengindikasikan peluang terciptanya kesejahteraan rakyat melalui terobosan tiga sektor.

Saat pembangunan sektoral dioperasikan, wilayah desa dan kawasan kerja sama antardesa menjadi lokasi proyek dan kemunculan dampaknya hingga jangka panjang. Menduduki prioritas kedua, dalam dua tahun desa perlu bersiap diri menerima proses besar pelaksanaan sektor-sektor utama. Pada mulai tahun ketiga desa ganti mengantisipasi peningkatan kesejahteraan warganya.

Sesuai mandat UU No 6/2014 Pasal 79 dan 83 serta Perpres No 11/2015 Pasal 22, Kemendagri menyiapkan kapasitas pemerintahan desa untuk memadukan pembangunan sektoral dengan kebutuhan desa. Adapun Kemendesa PDTT memberdayakan warga desa hingga mampu mengapitalisasi manfaat pembangunan menjadi kesejahteraan rumah tangga sesuai dengan mandat UU No 6/2014 Pasal 78 dan 80 serta Perpres No 12/2015 Pasal 10 dan 13.

Kerjasama maksimal

Duo Perpres No 11/2015 dan Perpres No 12/2015 sangat mirip usulan akhir Oktober 2014 dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (kini Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa). Membanding dengan konsep dalam UU No 6/2014 tentang desa, Kemendagri mengelola penataan dan pembinaan pemerintahan desa.

Mandat UU No 6/2014 Pasal 1-77, 79-93, 96-115 dioperasionalkan dalam Perpres No 11/2015 sebagai wewenang pada pengelolaan keuangan dan aset desa. Wewenang berikutnya fasilitasi penataan desa, pemilihan kepala desa, perangkat desa, dan pelaksanaan penugasan urusan pemerintahan. Berikutnya wewenang penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa. produk hukum desa, serta evaluasi perkembangan desa. Wewenang selanjutnya pada kelembagaan desa, dan kerja sama pemerintahan.

Kemendesa PDTT mendapatkan mandat UU No 6/2014 Pasal 1-4, 78-95, 112-115 untuk pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Operasionalisasi dalam Perpres No 12/2015 berupa kewenangan pemberdayaan masyarakat desa dan pengelolaan pelayanan sosial dasar. Selanjutnya wewenang pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa. Wewenang yang berkaitan dengan pembangunan kawasan pedesaan mencakup perencanaan pembangunan, sarana/prasarana, dan ekonomi kawasan.

Perpres No 11/2015 condong berkenaan dengan pemerintahan desa atau meliputi adagium dikotomis yang muncul pada UU No 6/2014: (pemerintah) "membangun desa". Sebaliknya Perpres No 12/2015 mengetengahkan warga desa melalui adagium (warga) "desa membangun".

Dikotomi tersebut perlu dilebur dalam praksis. UU No 6/2014 sendiri secara inheren mensyaratkan kerja sama kedua kementerian, terutama berkaitan dengan kehadiran pemerintah desa dan warga dalam musyawarah desa untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan (Pasal 79-82). Badan Usaha Milik Desa dimiliki pemerintah desa, tetapi dijalankan oleh warga desa terpilih (Pasal 87-90). Perwujudan kawasan sebagai bentuk kerja sama antarbeberapa pemerintah desa dan pihak lain memerlukan persetujuan warga lewat musyawarah desa (Pasal 83-85).

Memandang desa sebagai komunitas selalu menautkan pemerintah dan warganya. Memang UU No 6/2014 dikritik meluaskan wewenang pemerintah desa sembari alpa menuliskan pasal pemberdayaan masyarakat. Namun, PP No 43/2014 tentang desa telah panjang lebar mengoperasionalkan pemberdayaan menjadi pendampingan warga.

Oleh sebab itu, alih-alih menerbitkan peraturan dan edaran menteri yang cenderung sepihak, menegaskan diri, bahkan acap kali saling merenggut wewenang kementerian lainnya, akan lebih produktif bagi kedua kementerian untuk lebih banyak menerbitkan peraturan bersama antarmenteri. Kerja sama kedua kementerian telah mendesak guna memulai pembangunan desa. Kesepakatan keduanya dibutuhkan untuk menetapkan kegiatan pembangunan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan perencanaan pendanaan dengan Kementerian Keuangan.

Soliditas keduanya mutlak untuk berhubungan dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di provinsi dan kabupaten/kota. Yang lebih penting, kedua kementerian harus selalu duduk bersama kementerian lain yang mengalokasikan kegiatan di tingkat desa. Di antaranya prioritas jangka menengah untuk pembangunan kilang minyak dan gas bumi, bendungan hingga saluran irigasi, pelabuhan, jalur kereta api, jalan besar berikut percabangannya ke desa.

Jangan dilewatkan pertanyaan penting lain: bagaimana pengelolaan kelurahan? Berbagai UU dan aturan di atas alpa membahasnya. Padahal, statistika kelurahan menunjukkan pelemahan layanan dari fasilitas ekonomi, pendidikan dasar dan kesehatan dalam satu dekade terakhir.

IVANOVICH AGUSTA Sosiolog Pedesaan IPB Bogor

Kompas cetak, hari ini, OPINI, halaman 7

Sabtu, 31 Januari 2015

SEMPURNA IJAB KABULNYA

akhirnya hujan turun juga
basahi cinta sepasang pengantin
sempurnalah ijab kabulnya

Bireuen, 31 Januari 2015 mukhlis aminullah
kepada yang menikah hari ini

Kamis, 29 Januari 2015

LELAKI SEPARUH MALAM

lelaki separuh malam
tak ada siang baginya
karena matahari telah menceraikannya

Bireuen, 28 Januari 2015 mukhlis aminullah

Minggu, 25 Januari 2015

NEGERI PENUH SANDIWARA

sandiwara!
hanya di negaraku saja
sandiwara menjadi berita
bangun tidur, cuci muka, buka tablet
sandiwara menjadi berita
sarapan pagi, sambil ngopi, baca koran
sandiwara menjadi berita
pulang kerja, santai sore, nonton teve
sandiwara menjadi berita
mau tidur, buka tablet, update data
sandiwara menjadi berita
dalam mimpipun aku dapat berita
sandiwara tidak selesai juga
memilih Presiden seperti sandiwara
memilih Menteri seperti sandiwara
memilih Kapolri juga sandiwara
Ketua KPK juga bersandiwara
hanya di negaraku saja
hukum jadi sandiwara
politik ternyata lebih jumawa
inilah sebuah negeri milik para sutradara
semua kisah jadi sandiwara


Bireuen 25 Januari 2015 mukhlis aminullah

KISAH GENTONG YANG RETAK

Alkisah seorang Pemikul Air yang mempunyai dua buah gentong besar, yang digantungkan pada sebatang bambu yang dipikulnya. Salah satu gentong itu retak.
Gentong yang tidak retak selalu bekerja dengan baik dan membawa pulang segentong air penuh pada akhir perjalanan panjang dari sungai hingga rumah majikan si pemikul,sedangkan gentong yang retak hanya berhasil membawa pulang setengah gentong air.

Selama dua tahun hal yang sama terjadi, dari hari ke hari, si Pemikul Air hanya bisa mengantarkan satu setengah gentong air ke rumah majikannya. Sudah tentu Gentong Sempurna sangat bangga atas keberhasilannya yang sempurna pula. Sedangkan Gentong Retak sangat malu karena kekurangannya, dan sedih karena hanya bisa memenuhi setengah dari tugasnya.

Setelah merasa gagal selama dua tahun, Gentong Retak itu berkata pada si Pemikul Air pada waktu berada di tepi sungai, “Saya sangat malu dan ingin minta maaf.”
Si Pemikul bertanya, “Ada apa? Mengapa kamu malu?” “Karena,” kata siGentong Retak, “selama dua tahun terakhir ini saya hanya bisa membawa setengah gentong air gara-gara retakan ini yang membuat air bocor keluar sepanjang jalan menuju rumah majikanmu.”Si Pemikul Air merasa kasihan pada Gentong Retak yang tua itu, dan dengan ramah mengatakan, “Nanti kalau kita kembali ke rumah Pak Majikan, perhatikan bunga – bunga yang indah sepanjang jalan menuju rumahnya.“

Memang betul, di sepanjang jalan menuju rumah Pak Majikan, Gentong Retak melihat bunga-bunga indah yang dihangatkan oleh sinar matahari, dan hatinya sedikit terhibur.Tetapi, ketika tiba di rumah Pak Majikan, ia kembali sedih karena lagi-lagi setengah isinya bocor sepanjang perjalanan. Gentong Retak meminta maaf lagi kepada Si Pemikul Air atas kegagalannya.

Si Pemikul Air berkata, “Apakah kamu perhatikan bahwa bunga-bunga itu hanya tumbuh pada sisi yang kamu lewati, tetapi tidak pada sisi yang dilewati Gentong Sempurna? Itu terjadi karena dari awal saya mengetahui kekurangan kamu, tetapi kemudian memanfaatkannya.Saya menanam biji bunga sepanjang sisi jalan yang kamu lewati, dan setiap hari,sepanjang kita berjalan dari sungai sampai rumah Pak Majikan, kamu telah menyirami mereka dengan air yang bocor itu. Selama dua tahun saya dapat menghiasi meja makan Pak Majikan dengan bunga-bunga yang indah itu. Tanpa kamu menjadi dirimu sendiri, Pak Majikan tidak akan bisa menikmati keindahan itu dalam rumahnya.”

Kita semua mempunyai kekurangan yang unik. Kita semua adalah gentong-gentong yang retak. Jangan takut akan kekurangan-kekurangan itu....

Terimalah, dan percayalah bahwa kamu juga bisa menjadi pencipta keindahan. Dalam memahami kekurangan kita, kita juga menemukan kekuatan kita sendiri...

(diambil dari dari berbagai sumber buku motivasi)

Selasa, 20 Januari 2015

IRONI NEGERI SYARIAT 2

wow
ternyata burung hantu sedang berteriak
kegirangan, sementara
di belantara malam ada remaja memadu cinta
hanya untuk semusim, katanya
wow,
qanun syariat hanya pemanis muka
ya, muka Aceh kita!

Bireuen, 20 Januari 2014 mukhlis aminullah
kepada para pejabat pemangku kepentingan, mohon menertibkan tempat2 sepi agar tidak digunakan oleh orang2 sbg tempat berkhalwat. kepada para orang tua, jaga anak gadismu!

Senin, 12 Januari 2015

RINDU WAJAH TEDUHMU

sebaris senyum, meneduhkan
tak pernah mengeluh
kesabaran menjadi teladan
bagi kami, anak-anakmu
ayah, betapa rinduku
sebagai manusia biasa
pasti banyak kekuranganmu
dibandingkan kelebihan
tetapi, kesabaranmu
aku belum mampu meneladaninya
wahai lelaki yang luar biasa
semoga Allah ampuni dosa-dosamu
...
aku rindu wajah teduhmu, ayah


Bireuen, 12 Januari 2014 mukhlis aminullah
cc: Fadhilah Adam

Minggu, 11 Januari 2015

TANGGAL KEMATIAN

kita saja yang terlena, padahal
pada daun pintu rumah kita
sudah tertulis tanggal kematian
tiga puluh satu desember dua ribu empat belas
oh, pnpm tercinta...


Bireuen, 11 Januari 2015 mukhlis aminullah
cc: Bpk Tarmizi A Karim, Andrinof Chaniago Dua

Jumat, 09 Januari 2015

TENTANG SEORANG ANAK FASILITATOR

kepada anakku di rumah yang sunyi
ayah berharap tidak ada pertanyaan
kenapa cuti kali ini agak lama
seperti juga dahulu
pertanyaanmu tidak pernah bisa terjawab
kenapa ayah jarang di rumah
kenapa ayah tidak pernah mengantarmu ke sekolah
kenapa ayah sibuk di lokasi tugas
kenapa ayah tidak hadir saat rapat wali murid
kenapa selalu ibumu yang tanda tangan rapormu
semua pertanyaan tidak pernah terjawab
ayah tahu, nak
sebenarnya itu bukan pertanyaan
lebih tepatnya disebut protes
bahkan bisa disebut ekspresi penyesalanmu
karena ayah sangat jarang bersamamu
ayahmu memang seperti tamu di rumah kita
tetapi itu dahulu, nak
sebelum selembar surat merobek pengabdianku
atau, mungkin saja Allah mendengar protesmu
mungkin saja do'amu terkabul, nak
memang, kali ini cutinya agak lebih lama
ayah sekarang menyadari, nak
saatnya menyempurnakan waktu untukmu


Bireuen, 09 Januari 2014 mukhlis aminullah

Kiranya sajak ini adalah ekspresi tentang anak Fasilitator Masyarakat (PNPM) yang selama ini berjauhan dengan ayahnya. Sy menyadari, sajak ini tidak berlaku kepada sy (karena sy lebih sering bertugas di Kecamatan dekat dengan rumah). Tapi, sy tentu merasakan, apa yang teman-teman rasakan. Dan 2 bulan terakhir sy di Pegasing

ALLAH PEMILIK RAHASIA

segala sesuatu bisa terjadi
di bawah naungan matahari
begitulah ekspresi hatiku kini
meyakinkan diri
bahwa tidak ada yang tak mungkin
semuanya mungkin terjadi
orang sakit di atas pembaringan
dua puluh tahun meratap
untuk kesembuhannya atau dia
meminta Tuhan mencabut nyawanya saja
ternyata keputusan ada padaNya
atau, seseorang sedang sangat sehat
segar rohani dan jasmaninya
tiba-tiba berpulang tanpa sebabnya
oh, begitulah
segala sesuatu bisa terjadi
di bawah naungan matahari
siapa sangka, Aceh bergolak perang
kemudian bisa damai seperti sekarang
dulu lawan sekarang menjadi kawan
dulu saling membenci sekarang berjabat tangan
dulu teman sekarang menjadi lawan
dulu saling memberi sekarang saling kecam
oh, begitulah
segala sesuatu bisa terjadi
di bawah naungan matahari
dunia terus saja meninggalkan kita
dengan segala bentuk rahasia
tidak ada yang tidak mungkin terjadi
kalau sudah dikehendakiNya
Allahu Akbar, Allahu Akbar...


Takengon, 6 Januari 2015 mukhlis aminullah
edisi muhasabah diri

Sabtu, 03 Januari 2015

SENYAP

senyap
seperti angin telah membunuh cuaca
ruh kita tercerai berai dari tubuh!
kita adalah ruh
masyarakat kita seperti tubuh
kita adalah tubuh
masyarakat kita laksana ruh
jangan pisahkan!
kami tak ingin angin jadi senyap..!


Bireuen, 3 Januari 2015 mukhlis aminullah
(suara hati fasilitator masyarakat)