Minggu, 16 Agustus 2015

PENA PUISIKU TETAP TAJAM

aku menuliskan puisi ini
sambil berlari
dikejar pemilik kekuasaan
tergopoh-gopoh aku bersembunyi
lari dari moncong senapan
undang-undang lama coba dikebiri
undang-undang baru disiapkan
mengkritik kekuasaan
akan berurusan dengan penguasa
sebuah negeri sedang digiring
menuju demokrasi yang asing
aneh dan membingungkan!


walau dikejar pemilik kekuasaan
aku akan terus menulis kritikan
walaupun sambil berlari
(dengan pena puisi)

Bireuen, 16 Agustus 2015 mukhlis aminullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar