Menampilkan presentasi persuasif adalah sebuah tantangan tersendiri
buat para presenter. Ini memang tidak mudah, tapi bisa dipelajari.
Syaratnya Anda mengetahui pola yang Anda butuhkan untuk merumuskan pesan
Anda secara persuasif. Dan ini akan Anda pelajari dalam ulasan ini.
Dale Carnegie dalam bukunya Stand And Deliver menjelaskan ada lima
aspek presentasi pembentuk persuasi, dan setiap presenter terkemuka tahu
bagaimana menggunakannya. Kelima unsur pembentuk tersebut adalah
invensi, susunan, gaya, memori dan penyampaian. Mari kita lihat satu
persatu.
1. Invensi
Invensi dalam bahasa latin berarti
“menemukan”. Namun Anda jangan terkecoh dengan istilah ini, karena
maksud invensi dalam presentasi mengacu pada apa yang dikatakan seorang
presenter, bukan pada bagaimana ia mengatakannya. Itu artinya pesan Anda
adalah penentu kesuksesan presentasi yang Anda sampaikan untuk
meyakinkan audiens.
Terkait dengan Invensi, ada beberapa
pertanyaan mendasar yang harus Anda jawabsebelum Anda melakukan
presentasi. Berikut adalah beberapa pertanyaan tersebut.
• Apa pesan yang akan saya sampaikan?
• Seberapa besar saya menguasai pesan yang akan saya sampaikan?
• Apa tujuan presentasi saya?
• Siapa Audiens saya?
• Mengapa audiens harus mendengarkan saya?
• Apa manfaat yang akan audiens dapat?
• Adakah cerita untuk mengkomunikasikan pesan saya?
• Berapa banyak materi yang saya butuhkan?
• Berapa waktu yang tersedia?
• Siapa saja yang akan saya libatkan?
• Adakah pendapat ahli yang mendukung pesan saya?
Beberapa pertanyaan di atas harus Anda jawab untuk mengetahui bahwa
Anda benar-benar menguasai pesan yang akan Anda sampaikan 100%. Anda
tidak bisa melakukan penawaran, karena keberhasilan Anda sangat
ditentukan oleh pesan Anda.
2. Susunan
Sebuah presentasi yang
persuasif harus memiliki susunan atau struktur yang baik. Hal ini untuk
memudahkan audiens memahami alur dari presentasi yang Anda sampaikan.
Sebagai presenter Anda jangan memberikan kesan bahwa Anda telah
tersesat. Anda harus membuat presentasi Anda nampak jelas memiliki
bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
Di bagian awal Anda
harus mampu menarik perhatian audiens dan memotivasi mereka untuk
mendengarkan pesan utama yang akan Anda sampaikan. Di bagian utama, Anda
harus menjelaskan poin-poin utama Anda dengan jelas. Perkuat pesan
utama Anda dengan data-data yang akurat untuk meyakinkan, dan gunakan
humor, cerita atau anekdot untuk mempengaruhi emosi mereka. Sedangkan di
bagian akhir Anda harus menyimpulkan pesan Anda dalam kalimat yang
tidak terlampau panjang, mudah diingat dan bermakna, sehingga audiens
mengingat pesan Anda selama hidupnya.
3. Gaya
Gaya (style)
adalah adalah kata-kata konkret yang digunakan untuk mengekspresikan
pesan. Di sinilah identitas Anda sebagai presenter nampak jelas. Audiens
dapat dengan mudah menilai yang Anda sampaikan dari gaya yang Anda
tunjukkan. Apakah mereka mempercayai Anda atau sebaliknya mereka ragu
dengan apa yang Anda sampaikan.
Kalau Anda pernah memperhatikan
beberapa presenter terkenal di tanah air, kebanyakan dari mereka
memiliki gaya khas masing-masing saat menyampaikan presentasi. Sebut
saja Andriew Wongso, Aa Gym, dan Mario Teguh. Ketiga tokoh tersebut
memiliki gaya unik yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seseorang
dapat dengan mudah mengenali mereka, hanya dari gaya bicara mereka
meskipun tidak harus bertatap muka. Inilah yang harus Anda lakukan. Anda
harus tahu betul bagaimana gaya Anda, apakah Anda suka dengan gaya
bersahaja, orasi atau yang lain. Satu hal yang harus Anda catat, gaya
tidak usah Anda buat-buat, karena itu hanya akan membuat audiens kurang
respek dengan Anda.
Sebagai seorang presenter Anda harus memilih
gaya yang Anda tampilkan seperti Anda memilih pakaian yang Anda kenakan.
Tentunya sangat tidak etis jika Anda berbicara dalam acara formal, tapi
Anda menggunakan kaos atau celana jeans. Sama halnya, tidak mungkin
Anda berbicara dengan gaya orasi yang berlebihan dalam sebuah presentasi
bisnis atau presentasi kuliah. Intinya Anda harus mampu menggunakan
gaya sesuai dengan topik presentasi dan situasi presentasi yang Anda
sampaikan.
4. Memori
Di masa lalu memori dianggap sebagai
bagian terpenting dalam berbicara di depan publik. Karena dianggap
sebagai indikator intelegensi yang paling nyata. beberapa public speaker
di masa lalu bisa menulis naskah pidato mereka berlembar-lembar,
kemudian mereka hafalkan untuk disampaikan dihadapan publik.
Di
masa itu hal tersebut nampak wajar karena memang kemampuan menghafal
menjadi tolak ukur kejeniusan seorang public speaker. Namun itu di masa
lalu, dan di masa sekarang mungkin hanya sedikit orang yang bisa
menyampaikan presentasi yang panjang murni dengan mengandalkan daya
ingat atau memori. Meskipun begitu tidak bisa kita pungkiri memori tetap
memiliki peranan penting dalam presentasi persuasif. Misalnya dalam
mengingat poin-poin penting dalam presentasi, mengingat kutipan,
mengingat kata yang akan dikuatkan, mengingat kalimat pembuka dan
mengingat kalimat penutup.
5. Penyampaian
Dalam presentasi
persuasif Anda juga harus benar-benar tahu bagaimana menyampaikan pesan
Anda dengan baik. Anda harus memulainya dengan pembukaan yang menarik,
kemudian memaparkan pesan Anda dengan bahasa verbal yang jelas dan mudah
dipahami. Anda harus memperkuat bahasa tubuh Anda dengan bahasa tubuh
yang sesuai. Kemudian harus mampu menutup presentasi dengan kuat dan
mudah diingat.
Bukan itu saja tapi Anda juga harus mampu menggunakan
teknik-teknik public speaking dengan efektif. Seperti menggunakan
teknik the rule of three, Anaphora, bercerita maupun humor.
Satu
lagi yang juga harus Anda pahami, topik yang sama untuk audiens yang
berbeda harus Anda sampaikan dengan cara yang berbeda. Jika ini berhasil
Anda lakukan maka Anda akan berhasil menampilkan presentasi persuasif
dalam setiap kesempatan.
Demikianlah lima pembentuk persuasif
menurut Dale Carnegie. Anda bisa menerapkan mengembangkan lima pola ini
untuk membentuk kekuatan persuasi Anda.
sumber : http://www.ronapresentasi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar