Beberapa orang heran kenapa dunia begitu kejam terhadap mereka, betapa
banyak sekali orang-orang di sekitarnya tidak menyukai mereka, betapa
dunia selalu tidak sesuai harapannya. Beberapa selalu heran begitu
banyak orang memperlakukan mereka tidak sesuai yang mereka iinginkan,
mereka tidak dihormati, mereka tidak disukai, mereka dimusuhin, dan
lain-lain. Beberapa heran sekali menemukan begitu banyak orang brengsek,
begitu banyak orang yang nggak beres, dan lain-lain.
Nah, apakah
dunia dan orang-orang tersebut memang seperti itu? Jawabannya sederhana
saja. Kadang ini hanya masalah 'jendela' kita saja. Kadang ini hanya
masalah bagaimana kita memfilter apa yang kita lihat, dengar dan alami.
Jendela kita kotor, maka yang kita lihat juga kotor, walau sebenarnya
bersih.
Yang hobby dengan kamera tahu bagaimana kita bisa mengatur
apa yang bisa kita lihat di hasil pemotretan, dengan mengatur filter
pada kameranya. Dan begitu luar biasanya bagaimana kita seolah bisa
mengelola realita hanya dengan mengelola filternya.
Saya kenal
seorang teman yang komplain setiap hari mengenai orang-orang yang
ditemuinya. Ia heran kenapa banyak sekali orang-orang yang ia sebut
'nggak bener' di dunia ini. Teman akrabnya berganti-ganti, awalnya ia
begitu dekat dengan mereka, hanya butuh bulanan ia berkomentar, "Mereka
ternyata sama brengseknya dengan yang lain". Bahkan kalau ditanya
mengenai orang-orang di sekitarnya, ia lebih cepat menyebut kekurangan
mereka. Bahkan pembantunya pun diganti hampir setiap 3 bulan. "Tidak ada
yang bisa saya percaya!" komentarnya singkat. Sekarang ia masih single.
"Tidak ada pria yang baik, mereka semua sama saja!"
Lalu
ada yang berganti-ganti pekerjaan setelah menemukan bahwa tidak ada
perusahaan yang baik, tidak ada bos yang baik, sistem atau situasi kerja
tidak baik, dan lain-lain. Lucunya, walau telah jadi sebuah pola dan
mereka selalu komplain mengenai hasil dari pola tersebut, mereka menutup
mata dan tidak ada sesuatu yang mereka lakukan untuk mematahkan pola
tersebut. Padahal di situasi yang sama, begitu banyak orang lain bisa
menikmatinya!
Selain kita bisa berbicara soal 'attraction' atau
apa-apa yang secara konsisten kita tarik dan undang ke dalam kehidupan
kita, kita juga bisa menilai 'jendela' atau 'filter' seseorang dari
bagaimana ia melihat dunia dan orang-orang di sekitar. Anda pasti
mengenal orang-orang yang seolah jatuh terus dalam situasi yang sama,
bertemu terus dengan orang yang mirip, berhubungan terus dengan orang
yang mirip, masuk ke pekerjaan yang sama, mengalami terus hal-hal yang
sama. Dan yang lebih lucu, mereka juga selalu komplain mengenai hal yang
sama! Bahkan saking secara tidak sadarnya mereka untuk mempertahankan
'jendela' atau 'filter' mereka tersebut, begitu ada sesuatu yang
sebenarnya bermanfaat dan baik untuk mereka pun bisa mereka tolak atau
mereka katakan 'tidak sesuai dengan saya' atau 'bukan gue banget!'.
Mereka seolah sudah begitu menikmati jendela yang bisa membuat mereka
menikmati kekotoran yang mereka lihat di luar. Jadi saat jendela mereka
dibersihkan, karena merasa melihat sesuatu yang 'berbeda', mereka
mengotori lagi jendela tersebut agar bisa melihat seperti biasa. Mereka
seperti sudah adiktif terhadap jendela mereka yang kotor.
Apakah ini
benar-benar soal realita? Atau apakah ini soal 'jendela' atau 'filter'
di kepala kita saja? Perhatikan bahwa konsistensi kita masing-masing di
apapun yang kita lihat, dengar, alami, sebenarnya menunjukkan 'jendela'
atau 'filter' kita. Orang yang punya 'filter' percaya, baik, tulus,
jujur, bersih, dan lain-lain, akan mempunyai realita yang berbeda sama
sekali dengan yang punya 'filter' tidak percaya, curiga, sinis, iri, dan
lain-lain. Dunia dari jendela kedua orang ini akan sangat berbeda
terlihatnya! Oleh sebab itu sederhana Dr.Richard Bandler pernah berucap
"Kualitas dunia luar adalah kualitas dunia di kepala kita" alias kita
hanya melihat, mendengar, mengalami sesuai dengan filter kita. Ada yang
lebih sering melihat dan mengalami dunia yang indah, orang-orang yang
baik, pekerjaan yang baik, dan lain-lain, sementara ada yang terus
mengalami dunia yang buruk, orang-orang yang jahat terhadap mereka,
pekerjaan dan tanggung jawab yang berat, dan lain-lain.
Nah, kita
semua hidup di bola dunia yang sama, dan di satu konteks, kita mengalami
realita atau situasi yang sama dengan orang lain. Karena memiliki
'jendela' atau 'filter' yang berbeda, kita mempunyai penilaian yang
berbeda-beda mengenai realita tersebut, walau berada di tempat, waktu,
dan situasi yang sama.
Bagaimana Anda melihat, mendengar, mengalami
hal-hal di sekitar Anda sehari-hari, ditentukan oleh 'jendela' atau
'filter' Anda. Akan ada yang menuntut orang lain berubah, situasi
berubah, bahkan dunia berubah. Tapi Anda tahu? Walau orang lain berubah,
situasi berubah, dunia berubah, karena mereka masih menggunakan
'jendela' atau 'filter' yang sama untuk menilai, bagi mereka sama saja!
Orang baik, situasi bagus, pekerjaan bagus pun bisa terlihat jelek dari
'jendela' yang kotor.
PILIHAN bermanfaat adalah, saat Anda sadar
dunia ini tampak begitu mengerikan, orang-orang di sekitar Anda mulai
selalu tampak menjengkelkan, situasi mulai lebih sering tidak
diinginkan, hal-hal mulai lebih banyak menentang Anda, dan semuanya itu
seolah sudah mulai menjelma jadi pola konsisten, dan ternyata tidak Anda
sukai dan hasilnya tidak sesuai yang Anda mau, maka mulailah bersihkan
'jendela' Anda! Mulailah sesuaikan 'filter' Anda, sampai Anda menemukan
realita sesuai yang Anda inginkan!
Dunia tidak akan berubah sesuai semua keinginan Anda, tapi Anda bisa merubah bagaimana Anda melihat dunia!
Have a positive day!
Hingdranata Nikolay
Licensed Trainer of NLP
Design Human Engineer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar