aku terharu
tak menduga pada siapa
kau kirim sajak itu, kemarin sore
aku kira itu hanya
selembar kertas buram
yang sering dipakai untuk
coret-coretan balita kita
aku tak menduga
ternyata sajak itu sudah kau tulis
bertahun-tahun, dan kau
belum juga menyelesaikannya
separuh sajak setia
ternyata seperti menulisi pasir
bagimu
selesai sebaris, langsung dihapus
ombak
dan kau belum juga menyelesaikannya
aku terharu
aku menerima sajakmu
biar aku saja yang menyelesaikannya
toh, setiamu melebihi sajak-sajak itu
isteriku, terima kasih
Bireuen, 22 Juli 2013 mukhlis aminullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar