tak bisa menyapamu
telah hilang kesempatan
aku tak menemukan lagi
senyum penuh kesabaran
rinduku mengambang
sebatas menjangkau tanah kuburan
(dengan muka basah, tanah inipun basah,
aku selalu mendo'akanmu)
Bireuen, 28 Januari 2013 mukhlis aminullah
(Ayahanda, cucu bungsumu sudah bisa memanggil "Paknek" ketika melihat fotomu di dinding rumah kami)
telah hilang kesempatan
aku tak menemukan lagi
senyum penuh kesabaran
rinduku mengambang
sebatas menjangkau tanah kuburan
(dengan muka basah, tanah inipun basah,
aku selalu mendo'akanmu)
Bireuen, 28 Januari 2013 mukhlis aminullah
(Ayahanda, cucu bungsumu sudah bisa memanggil "Paknek" ketika melihat fotomu di dinding rumah kami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar