Selasa, 24 September 2013

SAJAK TENTANG IBU

memandang pipi kurusmu yang kian tua
aku seperti kehilangan sejarah
aku tidak bisa kembali ke masa lalu
saat itu melihat seorang perempuan muda
dengan tubuh gemuk berisi dan pipi tembem
menyuapi makanan kepada seorang lelaki kecil
dan tiga perempuan kecil berambut lurus halus
tidak ada lagi perempuan itu disini
yang ada disini adalah seorang perempuan yang
kulitnya kian keriput dan berperawakan kurus

aku harus melupakan seorang perempuan tegar
yang selalu menjahit sendiri baju untuk anak-anaknya
karena suaminya tidak punya uang membeli baju
di pasar dekat kampungku!
aku harus melupakan semua sejarah itu!
tidak ada lagi perempuan itu disini
yang ada disini adalah seorang perempuan lemah
terbaring dengan infus dan transfusi darah

kini, ketika membuka memori dalam album tua
aku seperti melihat orang asing yang kebetulan lewat
tanpa bisa mengidentifikasi siapa
foto yang tidak buram semuanya menjadi buram
aku kian bingung ketika anakku lugu bertanya
"ini foto siapa, ayah...?"
aku gemetar dan tak kuasa menjawab hal itu
lidahku kelu, matapun sayu
ingin berteriak dan mengadu
bahwa aku telah kehilangan perempuan hebat itu!

tidak ada lagi perempuan kuat itu
di depan mataku adalah seorang perempuan
yang setiap hari diberi resep dokter, aku amat sedih
dan aku tak sanggup lagi melukis kata tentangmu
cukup sampai disini kutulis sajak ini
"kami hanya ingin selalu menjagamu, Ibu......!"

Bireuen, 24 September 2013 mukhlis aminullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar