Minggu, 06 Januari 2013

TEKNIK BERBICARA KELAS DUNIA

Apa kesamaan dari Obama, Al-Gore, atau Steve Jobs? Mereka adalah orang-orang yang hebat ketika tampil di depan publik untuk menyampaikan pidato atau presentasi. Mereka juga menggunakan teknik-teknik tertentu yang membuat apa yang mereka sampaikan memukau audiensnya.
Anda pun bisa seperti mereka. Berikut beberapa rahasia teknik berbicara kelas dunia yang bisa Anda terapkan dalam presentasi. Beberapa diantaranya:

The Rule of Three

Para penulis pidato telah lama mengetahui ada rahasia khusus dibalik “aturan tiga bagian” ini. Secara sederhana, teknik ini membagi pokok pemikiran yang ingin Anda bicarakan dalam 3 bagian. Steve Jobs sangat sering menggunakan teknik ini dalam berbagai presentasinya dengan mengatakan, “Today, I want to talk about three things.” Setelah itu dia akan mulai menjelaskan bagian demi bagian. Cara ini membuat audiens mengerti apa yang ingin dibicarakan dan mengingat setiap bagian dengan baik.
Mengelompokkan ide dalam tiga bagian selalu memberi kekuatan tersendiri dibanding jumlah lainnya. Dua terlalu sedikit dan tidak menarik, sementara empat atau lebih terlalu banyak sehingga susah diingat.
Gunakan teknik ini dan rasakan bagaimana pesan Anda memiliki kekuatan di hadapan audiens.

Anaphora

Anaphora adalah melakukan pengulangan dari sebuah kata (atau kelompok kata) dalam beberapa kalimat yang berurutan. Pengulangan dilakukan untuk memberi penekanan. Inilah inti pesan yang ingin disampaikan dan diharapkan untuk terus diingat oleh audiens. Penggunaan anaphora ketika dipadukan dengan nada suara tertentu juga mampu menciptakan efek dramatis terutama menjelang penutupan sebuah presentasi.
Contoh anaphora paling terkenal adalah pidato Marthin Luther King ketika dia mengulang sebanyak delapan kali frasa “I have a dream”. Inilah kutipan pidatonya.
“Let us not wallow in the valley of despair, I say to you today, my friends.
And so even though we face the difficulties of today and tomorrow, I still have a dream. It is a dream deeply rooted in the American dream.
I have a dream that one day this nation will rise up and live out the true meaning of its creed: “We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal.”
I have a dream that one day on the red hills of Georgia, the sons of former slaves and the sons of former slave owners will be able to sit down together at the table of brotherhood.
I have a dream that one day even the state of Mississippi, a state sweltering with the heat of injustice, sweltering with the heat of oppression, will be transformed into an oasis of freedom and justice.
I have a dream that my four little children will one day live in a nation where they will not be judged by the color of their skin but by the content of their character.
I have a dream today!
I have a dream that one day, down in Alabama, with its vicious racists, with its governor having his lips dripping with the words of “interposition” and “nullification” — one day right there in Alabama little black boys and black girls will be able to join hands with little white boys and white girls as sisters and brothers.
I have a dream today!
I have a dream that one day every valley shall be exalted, and every hill and mountain shall be made low, the rough places will be made plain, and the crooked places will be made straight; “and the glory of the Lord shall be revealed and all flesh shall see it together. ” ”
Ketika Anda akan menyampaikan sebuah presentasi, coba pikirkan apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam satu kata atau beberapa kata. Pilih momen yang tepat untuk menyampaikannya. Latih kata atau frasa tersebut dalam beberapa kalimat sebelum tampil sehingga pada saatnya, Anda bisa menampilkan anaphora yang mengejutkan sekaligus memukau audiens.

 Hiperbola

‘Membesar-besarkan sesuatu’ untuk memberi penekanan dikenal dengan istilah hiperbola. Anda mungkin ingat ketika belajar bahasa dulu kita mengenal contoh-contoh hiperbola:
Rumahnya seluas istana.
(Meskipun rumah seseorang sangat luas, namun kecil kemungkinan benar-benar seluas istana yang bisa memiliki puluhan bahkan ratusan kamar.)
Suaranya menggelegar memecahkan telingaku.
(Walaupun Anda mendengar suara seseorang yang sangat keras, tapi tentu tidak sampai benar-benar memecahkan gendang telinga)
Teknik hiperbola jika dipakai secara tepat dapat memperkuat dan memberi efek dramatis terhadap sebuah presentasi. Gunakan teknik ini secara hati-hati hanya pada sesuatu yang memang layak dibesarkan untuk membuat penekanan yang penting.
Berikut beberapa contoh kalimat untuk membantu imajinasi Anda:
Hari ini, saya akan menyingkap rahasia yang akan mengubah dunia Anda.
(Mungkin apa yang Anda sampaikan tidak akan mengubah dunia seseorang, namun Anda cukup percaya bahwa hal itu mampu membawa perubahan yang cukup besar bagi orang tersebut.)
Berikut ini, saya akan memperkenalkan produk revolusioner yang merupakan temuan hebat abad ini.
(Sebuah penemuan hebat dalam satu abad haruslah yang benar-benar menjadi pembicaraan semua orang. Produk yang Anda perkenalkan mungkin tidak sehebat itu. Anda bisa menggunakan kalimat tersebut jika produk yang diperkenalkan memang revolusioner dan memiliki kehebatan tersendiri dibandingkan produk sejenis.)
Demikianlah 3 teknik berbicara kelas dunia yang bisa Anda terapkan dalam presentasi.
Gunakan secara bijak dan jadilah presenter yang memukau dalam setiap kesempatan.

dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar