Apa kesamaan dari Obama, Al-Gore, atau Steve Jobs?
Mereka adalah orang-orang yang hebat ketika tampil di depan publik
untuk menyampaikan pidato atau presentasi. Mereka juga menggunakan
teknik-teknik tertentu yang membuat apa yang mereka sampaikan memukau
audiensnya.
Anda pun bisa seperti mereka. Berikut beberapa rahasia teknik
berbicara kelas dunia yang bisa Anda terapkan dalam presentasi. Beberapa
diantaranya:
The Rule of Three
Para penulis pidato telah lama mengetahui ada rahasia khusus dibalik
“aturan tiga bagian” ini. Secara sederhana, teknik ini membagi pokok
pemikiran yang ingin Anda bicarakan dalam 3 bagian. Steve Jobs sangat sering menggunakan teknik ini dalam berbagai presentasinya dengan mengatakan, “Today, I want to talk about three things.”
Setelah itu dia akan mulai menjelaskan bagian demi bagian. Cara ini
membuat audiens mengerti apa yang ingin dibicarakan dan mengingat setiap
bagian dengan baik.
Mengelompokkan ide dalam tiga bagian selalu memberi kekuatan
tersendiri dibanding jumlah lainnya. Dua terlalu sedikit dan tidak
menarik, sementara empat atau lebih terlalu banyak sehingga susah
diingat.
Gunakan teknik ini dan rasakan bagaimana pesan Anda memiliki kekuatan di hadapan audiens.
Anaphora
Anaphora adalah melakukan pengulangan dari sebuah kata (atau
kelompok kata) dalam beberapa kalimat yang berurutan. Pengulangan
dilakukan untuk memberi penekanan. Inilah inti pesan yang ingin
disampaikan dan diharapkan untuk terus diingat oleh audiens. Penggunaan
anaphora ketika dipadukan dengan nada suara tertentu juga mampu
menciptakan efek dramatis terutama menjelang penutupan sebuah
presentasi.
Contoh anaphora paling terkenal adalah pidato Marthin Luther King ketika dia mengulang sebanyak delapan kali frasa “I have a dream”. Inilah kutipan pidatonya.
“Let us not wallow in the valley of despair, I say to you today, my friends.
And so even though we face the difficulties of today and tomorrow, I still have a dream. It is a dream deeply rooted in the American dream.
I have a dream that one day this nation
will rise up and live out the true meaning of its creed: “We hold these
truths to be self-evident, that all men are created equal.”
I have a dream that one day on the red
hills of Georgia, the sons of former slaves and the sons of former slave
owners will be able to sit down together at the table of brotherhood.
I have a dream that one day even the state
of Mississippi, a state sweltering with the heat of injustice,
sweltering with the heat of oppression, will be transformed into an
oasis of freedom and justice.
I have a dream that my four little children
will one day live in a nation where they will not be judged by the
color of their skin but by the content of their character.
I have a dream today!
I have a dream that one day, down in
Alabama, with its vicious racists, with its governor having his lips
dripping with the words of “interposition” and “nullification” — one day
right there in Alabama little black boys and black girls will be able
to join hands with little white boys and white girls as sisters and
brothers.
I have a dream today!
I have a dream that one day every valley
shall be exalted, and every hill and mountain shall be made low, the
rough places will be made plain, and the crooked places will be made
straight; “and the glory of the Lord shall be revealed and all flesh
shall see it together. ” ”
Ketika Anda akan menyampaikan sebuah presentasi, coba pikirkan apa
pesan utama yang ingin disampaikan dalam satu kata atau beberapa kata.
Pilih momen yang tepat untuk menyampaikannya. Latih kata atau frasa
tersebut dalam beberapa kalimat sebelum tampil sehingga pada saatnya,
Anda bisa menampilkan anaphora yang mengejutkan sekaligus memukau
audiens.
Hiperbola
‘Membesar-besarkan sesuatu’ untuk memberi penekanan dikenal dengan
istilah hiperbola. Anda mungkin ingat ketika belajar bahasa dulu kita
mengenal contoh-contoh hiperbola:
Rumahnya seluas istana.
(Meskipun rumah seseorang sangat luas, namun kecil kemungkinan
benar-benar seluas istana yang bisa memiliki puluhan bahkan ratusan
kamar.)
Suaranya menggelegar memecahkan telingaku.
(Walaupun Anda mendengar suara seseorang yang sangat keras, tapi tentu tidak sampai benar-benar memecahkan gendang telinga)
Teknik hiperbola jika dipakai secara tepat dapat memperkuat dan
memberi efek dramatis terhadap sebuah presentasi. Gunakan teknik ini
secara hati-hati hanya pada sesuatu yang memang layak dibesarkan untuk
membuat penekanan yang penting.
Berikut beberapa contoh kalimat untuk membantu imajinasi Anda:
Hari ini, saya akan menyingkap rahasia yang akan mengubah dunia Anda.
(Mungkin apa yang Anda sampaikan tidak akan mengubah dunia seseorang,
namun Anda cukup percaya bahwa hal itu mampu membawa perubahan yang
cukup besar bagi orang tersebut.)
Berikut ini, saya akan memperkenalkan produk revolusioner yang merupakan temuan hebat abad ini.
(Sebuah penemuan hebat dalam satu abad haruslah yang benar-benar
menjadi pembicaraan semua orang. Produk yang Anda perkenalkan mungkin
tidak sehebat itu. Anda bisa menggunakan kalimat tersebut jika produk
yang diperkenalkan memang revolusioner dan memiliki kehebatan tersendiri
dibandingkan produk sejenis.)
Demikianlah 3 teknik berbicara kelas dunia yang bisa Anda terapkan dalam presentasi.
Gunakan secara bijak dan jadilah presenter yang memukau dalam setiap kesempatan.
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar