Jumat, 24 Agustus 2012

KRITERIA SUAMI SHALEH

Untuk Menjadi Suami Shaleh harus memiliki 5 kriteria :

FIKRAH YANG TEPAT
Fikrah tepat akan mempengaruhi sikap dan tindakan sehingga menjadi ideal pula. Seorang suami sholeh harus memiliki ini. Dia harus banyak belajar dan menyerap kebijakan dari sumber manapun khususnya dari Al-qur’an dan Al Hadist. Akan sangat baik jika dia mempunyai seseorang untuk dijadikan suri teladan sesudah Rasulullah SAW.....

KEIMANAN YANG TERJAGA
Iman adalah sumber energi terbesar untuk membuat kita mampu memberi. Menjadi suami sholeh berarti memberi banyak hal bagi sang isteri bukan hanya kebutuhan jasadiyah namun juga ruhiyah. Iman yang kuat akan mampu memberikan rasa aman yang begitu dalam karena kedekatan dengan Sang Penguasa Segala Sesuatu yang begitu terasa. Iman yang kuat pun merupakan indikator yang dimiliki oleh para suami sholeh seperti dalam hadist berikut,

“Sesungguhnya mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah kalian yang baik terhadap istri-istri kalian(H. R. Timidzi).”

KEPEMIMPINAN YANG KUAT
Suami adalah pemimpin dalam keluarga dan secara fitrah Allah memberikan potensi kepemimpinan tersebut untuk bekal memimpin isteri dan anak-anaknya. Suami juga merupakan manajer tertinggi yang bertanggungjawab menghantarkan seluruh anggota keluarganya mencapai tujuan hidupnya. Bukan hal yang main-main, karena sebelum dia mendapatkan amanah sebagai suami (pemimpin) sebelumnya dia harus membuat sebuah perjanjian yang berat (mitsaqan ghaliza) sehingga sang wanita yang kemudian menjadi isterinya berada sepenuhnya (dunia dan akhirat) dalam tanggung jawab. Ironisnya banyak lelaki yang menganggap enteng proses akad sebagai ucapan formal belaka sebagai syarat sahnya pernikahan tanpa tahu konsekuensinya. Sehingga ketika selesai mengucapkan akad nikah ucapan yang keluar dari mulutnya adalah, “Yess!!” Dan bangga kalau berhasil mengucapkan akad tanpa harus mengulanginya.

KAYA MATERI
MOHON MAAF ini memang agak subyektif.... Materi memang bukan segalanya tapi dengan materi banyak hal yang menjadi lebih mudah dilakukan. Jangan pakai istilah sepiring berdua atau biar miskin yang penting cinta. Tapi pikir gizi anak, sekolah anak, pakaian isteri, fasilitas rumah tangga yang memadai dan lain-lain. Memberi hadiah yang romantis untuk isteri akan lebih susah kalau tidak punya uang, tersenyum kepada isteri jadi lebih susah kalau pundi-pundi dapur kritis, menafkahi keluarga gak cukup-cukup karena memang tiap bulan materi selalu kurang, dan banyak kasus rusaknya harmonisme suami isteri gara-gara masalah materi. Jadi sebagai wujud tanggung jawab, suami sholeh punya tugas juga untuk menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga dan jangan sekali-kali mengekspor isterinya untuk jadi TKW...

SEHAT FISIK
Sebenarnya yang saya maksud adalah sehat secara jasmani dan ruhani, namun kesehatan ruhani sudah terwakilkan oleh poin ke-2 di atas. Maka sehat secara fisik menjadi titik tekan disini. Lemahnya fisik menjadi salah satu faktor penyebab rumah tangga menjadi tidak bahagia. Begitu juga jika sekiranya tidak mampu untuk bekerja karena penyakit dan sebagainya akan menjadikan laki-laki tersebut tidak dapat memberikan nafkah dan tanggung jawab lainnya kepada keluarganya.......

Menjadi suami sholeh adalah dambaan para isteri membuat saya teringat perkataan Habiburrahman El Shirazy dalam Ketika Cinta Berbuah Surga....., katanya:

“Carilah seorang teman yang baik, yang akan membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga. Dia adalah teman sejati yang benar-benar mau berteman denganmu, bukan karena derajatmu, tetapi karena kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keikhlasan hati. Dia mencintaimu karena Allah. Dengan dasar itu, kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan; karena Allah. Kekuatan cinta tersebut akan melahirkan kekuatan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk ke surga.....”

sumber: duniamaya.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar