Hening
Sendu senyap
Desah nafas pelan
Larut dalam diam
Mengeja kata demi kata
Menghitung satu per satu dalam hati
Betapa mulianya keikhlasan seorang Ibu
Hening
Kenangan terus saja
merajut masa silam
Saat senandung untuk Rasul menina bobokkan
Dua nyawa dalam pelukan
Bila kah.
Waktu menembus ruang masa depan
Siapkan diri
Mengabdi pada mu
Dengan sejuta cinta
Untukmu, ibu
Kota juang. 22 Desember 2011 karya mukhlis abi fildza
(untuk para Ibu semua, khususnya Ibunda saya Aisyah Umar di Leubu, yang telah menjadikan ku seperti ini)
Keterangan: Dua Nyawa dalam pelukan = saat balita, saya cuma berdua dengan adik saya Tuty Liana, sebelum 9 tahun kemudian lahir adik kami Evi, Eva dan Asyrifal Mirza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar