Selasa, 02 Juni 2009

''DUNIA BARU''

Lebih kurang, sudah seminggu saya tidak sempat menulis maupun sekedar mengunjungi blog ini. Saya benar-benar sangat sibuk dikarenakan harus mengikuti Pelatihan sebagai Calon Fasilitator pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Hotel Cakra Donya Banda Aceh, selama seminggu, mulai 25 s/d 31 Mei 2009.

Setelah pelatihan dan dinyatakan lulus, secara resmi saya sudah bisa dikatakan sebagai seorang Fasilitator Kecamatan. Tugas-tugas pemberdayaan sudah menunggu saya. Apa saya bisa....? Pertanyaan yang sulit dijawab. Namun dalam hati yang paling dalam saya optimis akan bisa melakukannya. Toh saya juga pernah bekerja pada berbagai bidang yang berhubungan dengan masyarakat, termasuk selama 5 tahun terakhir menjadi Anggota KPU Bireuen dan aktif sebagai Ketua LSM LEPOE-MAT Bireuen. Hanya saja, mulai saat ini saya harus benar-benar konsentrasi mencurahkan pikiran dan tenaga saya demi suksesnya program ini. Saya harus mencoba ''mengalihkan'' sebagian jiwa saya yang selama ini sangat ''on'' dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan politik. Mudah-mudahan tidak mengalami kesulitan berarti, karena saya memang tidak bergabung dengan salah satu Partai Politik, baik sebagai anggota biasa maupun sebagai pengurus.

Sekedar curhat, bahwa sejak saya mengakhiri masa jabatan sebagai anggota KPU Bireuen beberapa waktu yang lalu, saya mengalami kesulitan untuk keluar dari bayang-bayang dunia yang telah ''mengangkat'' saya yaitu sebagai abdi demokrasi. Saya sempat menjadi calon anggota Panwaslu Bireuen, sebelum mengundurkan diri pada akhir Januari 2009. Saat itu saya memang harus memutuskan, apakah lanjut dalam dunia saya atau hijrah ke dunia lain yang sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya, yaitu sebagai Fasilitator PNPM.
Ketika akhirnya saya memutuskan memilih PNPM, pada awalnya saya harus ''mengorbankan'' perasaan dan jiwa saya. Mengapa ? Ada beberapa sebab, tentunya. Pertama, saya kehilangan kesempatan mengabdikan diri dalam proses Pemilu di Bireuen. Saya yakin, dengan pengalaman yang saya miliki, seharusnya bisa membantu proses Pemilu berjalan lebih baik. Kedua, selama 4 bulan, sejak akhir Januari s/d akhir Mei saya harus bersabar menunggu pelatihan dan penempatan sebagai kader pemberdayaan masyarakat. Saya sempat berpikir untuk mundur, kalau tidak dipanggil ikut pelatihan, minggu lalu.

Saat ini saya adalah salah seorang kader pemberdayaan masyarakat, yang tentu saja menjadi harapan bagi terangkatnya harkat dan martabat masyarakat pedesaan menjadi masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Saya harus bisa membuang ''ego'' saya agar bisa berhasil. Artinya begini, saat ini saya tidak bisa hanya ''memelototi'' dunia demokrasi. Kalaupun saya tidak meninggalkan secara total, namun cukuplah bila hanya saya jadikan prioritas kedua. Sekarang, saya bertekad memasuki dunia baru, yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Dalam beberapa hari ini saya mempersiapkan segala sesuatu sebelum meninggalkan keluarga menuju Samadua, Aceh Selatan.
Kiprah saya dinantikan.

Mukhlis Aminullah, kader pemberdayaan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar