Sabtu, 23 Mei 2009

NINABOBO

Saya melewati hari-hari yang agak “malas” pada seminggu terakhir. Malas menulis, malas membaca dan malas bergaul. Untungnya “malas” itu tidak nyerempet ke hal-hal lain, misalnya malas makan (yang membuat saya akan terkena maag), malas mandi (yang membuat orang sekeliling tutup hidung karena saya bau), dan sebagainya. Alhamdulillah, saya tidak pernah malas shalat…!!


Namun pada masa-masa “malas” tersebut saya mempunyai cerita menarik (setidaknya bagi saya pribadi). Postingan saya dengan judul SAJAK BIRU, sekitar bulan Maret 2009, telah membawa saya bisa berhubungan langsung dengan sang pengarangnya, Mohd Adid Ab Rahman, yang ternyata kini adalah salah seorang penyair yang produktif di Malaysia.


Secara singkat ingin saya sampaikan bahwa, secara kebetulan beliau membaca tulisan tentang sajak itu di blog saya, kemudian dengan tulus ikhlas beliau mengirimkan email kepada saya. Tidak menunggu lama, saya langsung membalas email dari beliau. Tentulah sangat gembira hati saya, bisa berhubungan dengan penyair yang telah membantu saya “menambat utuh perahu di pelabuhan”…….

Selain fakta “sejarah” tentang perahu itu, tentu saja suatu kebanggaan bisa bersilaturrahim dengan seorang penyair Malaysia.

Mudah-mudahan silaturrahim yang terjalin via email dengan beliau, akan berlanjut dengan sebuah pertemuan, kelak. Walaupun beliau berada dinegeri seberang, namun tentu bukan halangan. Konon lagi; bagi orang Aceh, Malaysia khususnya bangsa Melayu seperti sebuah keluarga saja.

Pada kesempatan ini, saya akan memposting sebuah puisi singkat beliau yang ditulis pada tahun 1990-an (kalau tidak salah) dan sudah pernah dimuat di Harian Serambi Indonesia.


NINABOBO


Duka bulan

Duka gunung

Duka hutan

Duka kota

Duka laut

Duka puisi

Duka rasa

Duka pribadi

Duka sungai

Duka peradaban

Tidurlah

Senyenyak-nyenyaknya…!


Karya; Mohd Adid Ab Rahman


Mohon maaf untuk kanda Adid, saya posting ini untuk kenang-kenangan ulang tahun keponakan saya yang berumur 2 tahun.


Mukhlis Aminullah, penikmat sastra, berdomisili di Bireuen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar