Sabtu, 27 Oktober 2018

KRITERIA KELAYAKAN BERITA

Apakah semua peristiwa layak dijadikan berita? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi berita, antara lain adalah:

Penting

Pengesahan RUU tentang Desa adalah penting, karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak, yang menjadi pembaca media yang bersangkutan. Maka, layak jadi berita. Ini juga relatif, tergantung dari khalayak pembaca yang dituju. Kemudian, issue Prabowo maju sebagai Presiden tentu penting bagi Harian KOMPAS, tapi jadi kurang penting untuk Majalah Gadis, karena khalayak pembacanya berbeda. 

Baru terjadi, bukan peristiwa lama 

Peristiwa yang terjadi 10 tahun lalu tentu tidak bisa jadi berita

Unik, bukan sesuatu yang biasa.

Seorang mahasiswa yang kuliah setiap hari tentu itu hal biasa. Tapi mahasiswa yang berkelahi dengan dosen di ruang kuliah adalah peristiwa luar biasa. Itu layak jadi berita. 

Azas keterkenalan

Kalau mobil anda ditabrak mobil lain, tidak pantas jadi berita. Tapi kalau mobil yang ditumpangi Sandiaga Uno ditabrak orang, itu berita heboh

Azas kedekatan

Azas kedekatan ini bisa diukur secara geografis maupun kedekatan emosional. Banjir di China telah menghanyutkan ratusan orang, masih kalah nilai berita bila dibandingkan banjir yang melanda Jakarta atau Medan, karena lebih dekat dengan kita.

Magnitude (dampak dari suatu peristiwa)

Demonstrasi yang dilakukan 1000 mahasiswa tentu lebih besar magnitude-nya dibandingkan demonstrasi oleh 100 mahasiswa.

Trend

Sesuatu bisa menjadi berita ketika menjadi kecenderungan yang meluas di masyarakat. Misalnya, sekarang orang mudah marah dan mudah membunuh pelaku kejahatan kecil (pencuri, pencopet) dengan cara dibakar hidup-hidup.

 Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar