Selasa, 09 Januari 2018

TEUNGKU RAYEUK

menulis tentang teungku rayeuk
ingatanku melayang
seorang bocah bermata sipit yang selalu kalah
dengan matahari
kulitnya putih dan berambut pirang
juara kelas, kata ibu guru Fatimah
pada saat bertemu lagi dengannya
setelah tiga puluh lima tahun berselang


tentang teungku rayeuk!
orang-orang tua di kampung mengenang
itu nama julukan bukan nama pemberian orangtua
saat memotong dua ekor kambing jantan
kemudian, setelah empat puluh lima tahun
nama itu pelan-pelan menghilang
tidak modern, dan ditelan zaman

tentang teungku rayeuk!
itu nama legenda! tak tergantikan

Bireuen, 9 Januari 2017 mukhlis aminullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar