Kamis, 16 Oktober 2014

MENEMBUS GERIMIS

berasap nafasku
menembus gerimis
berlari
hujan menampar muka
malam kian tenggelam
petir menyetubuhi kabut
rinduku kian basah
dan dingin
berharap kau menungguku
di pintu rumah kita
sambil membawa penyeka
ah, kadang-kadang
rindu juga mandi air hangat
sekedar membasuh gigilku
setelah sekian waktu
kita tak bertemu
rinduku membuncah


menembus gerimis
demi kangenku, demi kamu

Bireuen, 15 Oktober 2014 mukhlis aminullah
kepada: Ummi Fildza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar