Minggu, 18 Mei 2014

GUGATAN (TERHADAP PERGAULAN REMAJA)

aku duduk termenung
murung
kepada siapakah kulemparkan
tuduhan ini
kepada Ulama atau kepada Umara
atau haruskah kubanting
dan kulemparkan dosa-dosa
ke wajah-wajah apatis?
wajah-wajah orangtua yang merasa
tak berdosa
yang rela melepaskan anak perempuannya
kepada lelaki bermuka penggoda
(dijemput sebelum Ashar, diantar pulang menjelang Fajar)

aku termenung dan murung
kepada siapakah kukirimkan
gugatan ini
tentang runtuhnya nilai-nilai agama
tentang suburnya budaya Amerika
hedonism yang kian menjadi Raja
kita hanya memicingkan mata

tentang apatisme kita
aku merasa sedih, aku kecewa
bukankah pergaulan pemudi dengan pemuda
ada batasnya
kata orang; agama jadi Raja kita
yang harus terjaga wibawanya
benarkah?

aku termenung dalam duka
mencatat pelan-pelan
hasil survey tentang remaja
yang kehilangan kehormatan
kepada siapakah kukirimkan
catatan ini?
bahwa kita semua juga kehilangan
kehilangan kehormatan

Bireuen, 18 Mei 2014 mukhlis aminullah
(Remaja Bireuen dalam sebuah gugatan)

Terima kasih Bpk Junaidi, atas inspirasinya. puisi ini saya persembahkan kepada semua orang yang peduli terhadap pergaulan bebas remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar