Jujur saja, sebagai manusia biasa yang masih banyak kekurangan, memelihara hati itu adalah salah satu hal "terberat" yang pernah saya alami. Bahkan berkali-kali. Ketika kita mengetahui seseorang telah mendzalimi kita dengan terang benderang, apakah kita akan tinggal diam? Hati yang seharusnya dijaga dan dipelihara, tapi selalu tergoda untuk menyimpan dendam. Bagaimana cara menyembuhkan penyakit hati?
Bertobat, perbanyak istighfar, berdzikir, sering mengingat kematian, memperbanyak berdo’a, baca Al-Quran, shalawat, shalat malam, juga bergaul dengan orang-orang saleh (lingkungan Islami) dapat menjaga hati tetap bersih dan mengobati penyakit hati. Hati yang bersih senantiasa ingat Allah (dzikir) sehingga ia menjauhi
segala perilaku yang merupakan penyakit hati yang ditanamkan setan,
seperti hasad/dengki, riya’, tamak, takabur, nifak, dsb.
“Hai anak Adam, Aku telah menciptakan taman bagimu, dan sebelum
kamu bisa masuk ke taman ciptaan-Ku, Aku usir setan dari dalamnya. Dan
dalam dirimu ada hati yang seharusnya menjadi taman yang engkau sediakan
bagi-Ku.” (Hadis Qudsi).
Menurut Imam Al-Ghazali, cara mengobati penyakit hati adalah dengan
melakukan hal yang sebaliknya. “Penyakit bodoh dapat dilenyapkan dengan
belajar yang tekun, penyakit kikir dengan bersikap dermawan, penyakit
sombong dengan jalan merendahkan hati, penyakit rakus dengan menahan
nafsu dari apa-apa yang diinginkannya dengan cara memaksa, demikian
seterusnya,” demikian al-Ghazali memberi resep.
Wallahu a’lam.
mukhlis aminullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar