Minggu, 26 Mei 2013

TERKENANG AYAH

angin sepoi dari sawah depan rumah
diam dan hawa sekitarnya, suam!
kesedihan kian mendalam
ketika aku duduk di beranda ini
aku tersadar bahwa tiada lagi
senyuman dalam kesejukan sore
ketika engkau menyambut
cucu-cucu pulang!
dan biasanya engkau segera ke kios
membelikan untukku kopi Apa Liyah

Leubu, 24 Mei 2013, karya mukhlis aminullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar