Jumat, 25 Mei 2012

PUISI SEPENGGAL

jarum jam terus saja
merayapi malam
sepi dan hening
mata kian terjerembab
"aku ngantuk berat" katamu
dan kita tak mampu
selesaikan sebait puisipun
malamku suram........
jarum jam menjemput pagi

Kota Juang, 21 April 2012 karya mukhlis abifildza
(puisi ini adalah kisah saya ketika mau menulis, tapi tidak pernah bisa. saya tidak tau mau memulai darimana, semua mood hilang... tiba-tiba ada ide, kenapa mood yg hilang tdk saya jadikan puisi saja...? dan inilah jadinya. tepat jam 2 pagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar