Jumat, 20 Januari 2012

ELEGI SEBATANG KAYU TUA


disana dihalaman gubuk kita
sebatang kayu tua kian lapuk
daun berguguran
ranting kian patah, satu persatu
dahan kian rapuh...
pada siapakah yang peduli?
semua tiada berarti lagi
setiap yang lewat hanya
melemparkan senyum pahit!
kepada kayu tua

waktu terus mengikuti pusaran
makin lama,
sebatang pohon kian tak berarti
daun kering kian banyak
menumpuk di halaman dan busuk
tiada yang peduli lagi...
seakan semua jasa hilang percuma

pohon-pohon tua di luar jendela
laksana manusia,
saat berjaya semua jumawa
lupa umur, lupa usia
lupa bersyukur
usia tua tak berarti apa-apa
kasihan...

Kota Juang, 20 Januari 2012
Karya Mukhlis Abi Fildza
(inspirasi dari seorang kakek tua di kampungku,
tiada yg peduli dan tiada berarti apapun baginya....,
kecuali kepulan asap rokok dr uang pemberian
orang-orang lewat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar