Istilah berpikir positif sebetulnya mengandung dua hal yang sangat
mendasar, yaitu menciptakan dan menggunakan. Positif di sini mengandung
pengerian antara lain: yang baik, yang benar, atau yang bermanfaat untuk
jangka pendek dan panjang.
Berpikir positif adalah menciptakan produk-produk positif dari
pikiran. Produk pikiran itu banyak, misalnya opini, pandangan,
penilaian, prasangka, ucapan, dan seterusnya. Buatlah semua itu menjadi
positif.
Berpikir positif juga berarti menciptakan isi positif terhadap seluruh ruang yang ada dalam pikiran (mindset) atau otak kita. Misalnya memori, imajinasi, dorongan, nalar, emosi, panca indera batin, dan kesadaran.
Ibarat sebuah rumah, ruang-ruang pikiran itu adalah kamar-kamar yang
kosong. Anda boleh mengisi memori dengan ingatan positif atau ingatan
negatif. Semudah kita bisa mengisinya dengan muatan positif, kita pun
bisa mengisinya dengan muatan negatif.
Terakhir, berpikir positif adalah menggunakan pikiran-pikiran positif
yang kita ciptakan itu untuk mendukung agenda atau tujuan hidup
positif. Secara kompetensi, pengertian inilah yang paling tinggi
skalanya.
Kalau kita hanya berusaha menciptakan pikiran positif saja, ini
memang sudah bisa menciptakan kehidupan yang bahagia, lebih tenang, atau
minimalnya tidak stress. Cuma, langkah kita masih sulit maju. Banyak
orang yang hidupnya bahagia tapi tidak maju.
Pikiran positif semacam ini idealnya harus kita terapkan pada
hubungan kita dengan diri sendiri, hubungan kita dengan Tuhan, hubungan
kita dengan orang lain di semua tingkatan, dan hubungan kita dengan
realitas atau kenyataan.
Muncukan opini positif pada diri sendiri lalu gunakan untuk bertindak
agar lebih bahagia dan lebih maju. Hentikan penilaian negatif terhadap
Tuhan supaya lebih dekat. Jangan membangun asumsi negatif pada orang
lain agar pendekatan kita lebih bagus. Pilihlah pemaknaan yang positif
terhadap realitas agar tetap optimis.
Selain membuahkan kebahagiaan dan kemajuan, berpikir positif juga
dapat menghadang penyakit atau menciptakan kesehatan, baik bagi jiwa
dan raga kita. Ini terkait dengan penanganan terhadap stress atau
depresi.
Baik ilmu kedokteran atau kejiwaan punya kesimpulan yang sama
terhadap stress. Jika kadarnya berlebihan, maka akan mengganggu kinerja
sejumlah organ, seperti jantung, pencernaan, dan lain-lain. Stress juga
melumpuhkan imunitas tubuh sehingga gampang sakit.
Pertanyaannya, apa yang membuat stress seseorang menjadi berlebih?
Hal-hal yang di luar diri kita memang menjadi pemicu stress, tetapi yang
menentukan apakah stressnya berbahaya atau normal itu kita.
Berpikir positif adalah cara agar stress kita normal. Sebaliknya,
berpikir negatif akan membuat stress kita makin parah atau berlebihan.
Karena itu, untuk setiap pikiran negatif yang muncul, maka sadarilah,
lalu alihkan, atau batalkan.
Mukhlis Aminullah
sumber: sahabatnestle.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar