
hari demi hari
waktu demi waktu
terus saja melukis gundah
dalam bingkai semu
menunggu kian jemu...
bilakah, setangkai senyum
akan mengurai gelisah?
laksana indah mentari
sambut pagi yang cerah
Kota Juang, 16 Januari 2012 karya mukhlis abi fildza
(inspirasi dari curhat seorang teman; semoga "dia" akan segera menyapa mu kawan, dengan ketulusan yg ada padanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar